"Awas lo Nayy!!!" teriak Hendra marah karena lemparan Sanaya.
"Makanya jangan kaya fisika, banyakan gaya sih loo," ucap Sanaya diiringi cekikikan.
"Bodo!!!!" ucap Hendra sambil mengusap kepalanya yang menjadi sasaran empuk lemparan Sanaya.
Setelah kejadian tadi, Sanaya duduk ditempat duduknya.
"Gilaaa Nayy!!! Lo belajar nglempar sama siapa?? Jago amat perasaaan," tanya Zahra diselingi tawa karena melihat tingkah sahabatnya.
"Sama Demit," jawab Sanaya asal.
"Lo otaknya nggak geser kaan??" tanya Zahra yang penasaran melihat tingkah Sanaya yang mulai absurd.
"Tau ah!!" jawab Sanaya kesal dengan hari ini, yang sungguh begitu menyebalkan.
Sanaya pun memilih meyumpal telinganya dengan earphone miliknya. Dan memilih menelungkupkan kepalanya dengan kedua tangan.
"tuh anak kenapa?? Perasaan sensi amat," tanya Zahra pada Kia dengan heran.
"PMS kali," jawab Kia.
"Woyy!!! Bilangin temen Lo tuh!! Sadis amat jadi orang," ucap Hendra dengan kesal karena kejadian tadi.
"Kaya ada yang ngomong," ucap Kia sambil celingak celinguk, pura-pura tidak melihat sosok Hendra.
"Jangan-jangan demit Ki," sambung Zahra.
"Taii!!!! Ganteng gini dikira demit," gerutu Hendra tidak jelas.
"iyaa ganteng, dikalangan semut!" jawab Kia sarkatis diiringi tawa menggelagar.
"Entar kalo gue ganteng nggak akan gue terima kalo Lo nembak," ucap Hendra.
"Emang siapa yang mau nembak??" tanya Zahra.
"Kalian lah," jawab Hendra dengan pd nya.
"Ogah!!!" jawab mereka kompak.
"Awas aja nanti kalau lo suka sama gue suatu saat nanti." ucap Hendra tepat di depan Kia dan hanya berjarak beberapa jengkal saja, hidung mereka menempel.
Setelah mengatakan hal itu Hendra berlalu dari hadapan Kia meninggalkan Kia yang mematung atas perlakuannya.
"jantung gue kenapa Tuhan?" -tanya Kia dalam hatinya.
"Ki !!! Woyyy Adzkia!!!"
"eeeh iya," jawab Kia gelagapan.
"Lo ngapain ngelamun?" tanya Zahra.
****kriiingg****
Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi Sanaya dkk bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Gue duluan yaaa guyss, sopir gue dah jempuut. Daaah, " ucap Kia pada mereka sambil melambaikan tangan.
"iya, " jawab mereka kompak.
"Lo pulang sama siapa Nay?? Sopir lo jemput?? " tanya Zahra pada Sanaya.
"ehmm.. Dia bareng Gue, " jawab Rakha yang tiba-tiba muncul di samping Sanaya.
"oooh, yaudah. Gue duluan yaah, daaah!!" ucap Zahra pada Sanaya diiringi lambaian tangan.
"yuk, " ajak Rakha pada Sanaya yang masih bingung dengan keadaan dan jantungnya yang berpacu lebih cepat dari biasanya.
"ke mana? " tanya Sanaya polos, kepada Rakha dengan mendongakkan kepalanya karena dirinya lebih pendek dari Rakha.
"ke parkiran, gue anter lo pulang, " ucap Rakha sambil menggenggam tangan Sanaya dan menariknya menuju parkiran.
Rakha membukakan pintu mobilnya untuk Sanaya. Hal tersebut tak luput dari pandangan Sanaya yang terus saja memperhatikan Rakha secara diam-diam.
"emmm, Nay, bentar." ucap Rakha pada Sanaya.
Rakha mulai mendekatkan badannya ke arah Sanaya, Rakha semakin mendekatkan badannya ke arah Sanaya hingga kepala Sanaya secara reflek memundurkannya ke belakang. Namun, nasib sial sedang menimpanya, dia posisinya sudah mentok. Bahkan jaraknya sudah sangat dekat, hingga hidung mereka bersentuhan, dan Sanaya dapat merasakan deru nafas Rakha yang teratur. Dan jantung Sanaya sudah tidak dapat terkendali. Dia menutup matanya rapat-rapat. Hingga, ada suara yang menyadarkan Sanaya dari khayalan anehnya.
****klik ***
Dan setelah Sanaya membuka mata, Rakha sudah duduk diposisi semula. Sanaya menghela nafas lega.
"Jantung gue kenapa gini Tuhan, Gue belum pernah merasakan ini sebelumnya," ~ucap batin Sanaya.
"lo, kenapa mukanya tegang gitu Nay?" tanya Rakha pada Sanaya. Sebenarnya, Rakha tau apa yang ada dalam pikiran Sanaya. Namun, dia pura-pura tidak tau.
"hah! Ee.. Ngg.. Ee.. Nggaak. Nggak, papa. Iya, nggak papa kok, hehehe. " jawab Sanaya dengan cengiran khasnya.
"Lo manis banget, kalo lagi salting.
Apalagi ekspresi lo, bikin gue gemesz setengah mati sama Lo, " ~Rakha BintangHallo guyss!!!!! Ada yang baca cerita ini nggak. siih, kok nggak ada bekasnya yaa. Kalau suka silahkan lanjut dan jangan lupa vote dan comment guyss.
Kalau ada yang salah atau bingung, sok tanyakeun. Nanti saya jawab. Atau mau kepo-kepo sama authornya?? 😂
Follow yuks gengs ig saya @julianrhdd_ kalau nak tanya-tanya boleh dm lah😂😂
See uu 😘
YOU ARE READING
RakSa (END)
Teen FictionSEBELUM BACA, ADA BAIKNYA FOLLOW TERLEBIH DAHULU. Kisah tentang hati yang menginginkan perasaannya dibalas kembali oleh seseorang yang ia sukai. Namun, apakah orang itu akan menyadari bahwa diam diam ada seseorang yang menyimpan perasaaan untuknya...
Chapter 21
Start from the beginning