8. Case Number

21.1K 3K 546
                                    

Anavia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anavia

"Kamu enggak laper?"

Gue menggeleng sebagai tanggapan, "Enggak. Bapak laper?"

"Sedikit. Mau makan dulu atau ...?"

"Di Istana aja, jangan diluar. Nanti saya yang buatin, bapak mau apa?"

"Mie instan, pake telor."

Emang ya, sejak dulu Pak Dirga gak pernah berubah. Kalau suasana hatinya lagi buruk, dia pasti akan makan mie instan kuah pakai telor. Gue bisa melihat Mahesa menahan tawa di jok depan, pun dengan beberapa anggota Paspampres yang gue yakini merasa tergelitik oleh keinginan VVIP mereka. Mata gue sakit, mungkin karena kebanyakan nangis terus sekarang harus kena AC. Tanpa permisi air mata keluar lagi, namun bukan karena sedih melainkan murni karena perih.

"Nanti saya buatin." Ucap gue, mengusap pipi gue sendiri dan berhasil menarik perhatian Pak Dirga.

"Kenapa lagi?" Tanyanya, keliatan kesel sekaligus khawatir.

"Kena AC, perih tadi abis nangis."

"Sa, kecilin AC-nya." Perintahnya hingga sekarang Mahesa mengecilkan volume AC, "Coba kamu merem biar perihnya ilang."

Gue menurut, pas nutup mata rasanya pedih banget sampai air mata gue turun lebih banyak lagi. Bukannya membiarkan gue mengusap pipi dan mata dengan tangan kosong, Pak Dirga malah mengelapnya menggunakan tisu yang dia dapat dari console box didepannya. Kenapa sih hari ini Pak Dirga aneh banget? Pertama dia nyuruh gue nyender di bahunya, kedua ngelap air mata gue di makam almarhumah istrinya, dan sekarang ... dia melakukan itu lagi, bedanya dihadapan banyak sekali orang yang membuat gue sedikit malu dibuatnya.

Mungkin Pak Dirga lagi menjiwai peran sebagai suami, gimanapun sekarang status kita adalah sebagai dua orang yang telah menikah. Harusnya ini wajar, tapi rasanya agak aneh karena sebelumnya diantara gue dan Pak Dirga gak pernah ada apa-apa. Syok gak lo kalau tiba-tiba orang yang selama ini jadi atasan lo mendadak jadi suami lo? Mana sweet banget lagi, gak nyangka juga bahwa lelaki tengil yang sering bikin naik darah ini bisa punya sisi bucin.

Kayaknya gue kebablasan nutup mata, tapi gue gak tidur karena selama di perjalanan gue sadar betul dengan percakapan yang terjadi antara Pak Dirga dan juga Mahesa. Katanya lusa dia akan pergi ke Sumatera Utara, tepatnya ke Danau Toba untuk meresmikan objek wisata perkemahan baru yang ada disana. Gue juga diajak, Mahesa bilang ini bisa jadi kesempatan untuk memamerkan kedekatan Presiden dengan istri barunya. Gue pengen banget nimbrung, tapi momennya gak pas dan gue yakin mereka berdua menganggap gue tengah tertidur pulas beneran.

Ketika tiba di Istana, gue dibangunkan oleh Pak Dirga. Kita berdua berjalan berdampingan, beneran udah mirip bapak presiden dan Ibu Negara sungguhan. Saat memasuki beranda Istana, rupanya kita kedatangan tamu dan itu adalah si pembawa acara di acara nikahan tadi- kepala staf khusus kepresidenan RI, Respati Ardani. Begitu melihat kedatangan kita berdua, dia langsung berdiri dan mendekat untuk menghampiri kami.

RI 1Where stories live. Discover now