Epilog

15.2K 1K 64
                                    

"Kim Namjoon-sshi, lehermu berdarah" ucap Rayna lembut.

Semuanya baru saja melewati pemakaman Renjun yang berlangsung haru. Yoongi tak berhenti mengamuk di pemakaman ia tak bisa tenang, Jiyoung masih tenang karena tentu saja ada Taeyong yang menemani.

Rayna dengan telaten mengobati luka gores di leher Namjoon. Pria itu kini memandang lekat gadis cantik itu, menyadari betapa indahnya wajah Rayna jika terus dipandangnya, namun sayang mungkin Rayna masih terlalu kecil untuk dia miliki.

"Kau.....gak akan telfon polisi kan?" tanya Namjoon, kini mereka berdua berada di kursi teras yang terdapat di mansion keluarga Hwang.

"Seo Rayna"

Rayna yang tadinya mau menjawab jadi menoleh ke arah orang yang memanggilnya. "Hwang Yoongi akan kubawa ke psikiater, mungkin mentalnya terganggu. Selain itu, kau berhak untuk melaporkan polisi, tentang pria ini, aku sudah tak peduli dengan keluarga ini."

"Tak peduli? Kau bahkan menutupi tangismu dengan kacamata hitam milikmu itu" batin Rayna, namun ia masih berusaha tersenyum meski hatinya terlampau kesal, "Renjun tak ingin ada yang dihukum menyangkut kasusnya atau Hwang Yoojun"

Mata Namjoon membelalak kaget mendengar pernyataan Rayna tadi. "Yasudah....aku permisi" pamit Jiyoung kemudian menggandeng Taeyong lagi.

"Tidak ingin ada yang dihukum?" Kepergian Jiyoung dan Taeyong rupanya membuat Namjoon buka suara.

"Ada.....pesan yang ditinggalkan Renjun untukku, sebelum insiden ia ditusuk oleh ayahnya sendiri, dia ingin--" Rayna memberi jeda, untuk menahan tangisnya, "dia ingin tidak ada lagi orang yang menderita karena selalu disalahkan"

Rayna kemudian tersenyum menatap Namjoon, "kau tidak pulang? Ah....aku juga harus pamit, kau tau? Ini bukan rumahku kan?"

Rayna melambaikan tangannya pada Namjoon, pria itu membalas, dengan keadaan jantungnya berdegup kencang, Rayna itu benar-benar bagai malaikat yang turun ke bumi hanya untuk menolong Renjun di sisa hidupnya.

Rayna meneteskan air matanya ketika sudah berada di mobil, ia ingat jelas hubungan yang telah dilaluinya bersama Renjun. Rayna gak pernah merasa sakit hati atas kepergian Renjun ini, hanya saja hatinya harus belajar banyak tentang kehilangan.

"Aku sayang sama kamu, Na"

Deg!

"Oppa...."




















































































Annyeong, Na!

Kamu masih di sekolah ya?

Semangat belajarnya

Hati-hati tapi pulangnya hehe....

Entahlah, Na....

Perasaanku gak enak

Maaf jika nanti pada saatnya aku harus pergi tanpa pamit yang semestinya padamu. Kau tau betapa aku mencintaimu kan? Tapi, bukan berarti aku tak bisa meninggalkanmu. Aku minta maaf, Na. Jika aku memang nantinya mengambil keputusan yang menyakitkan untukmu, tolong kamu tetap menerimanya, karena aku melakukannya untuk Ayah, Bunda, dan Noona.

Saat disalahkan mereka, aku ingin membenci mereka, Na, sungguh! Tapi aku berpikir untuk apa? Karena sekalipun aku membenci mereka, tak akan mengubah nasibku yang dibenci dan disalahkan.

Aku hanya tidak ingin ada yang disalahkan lagi, biarkan Namjoon hidup dengan tenang tanpa rasa bersalah, biarkan dia menyimpan rahasia tentang Noona. Aku titip Ayah dan Bunda padamu, maaf jika aku terlalu merepotkan, maaf jika aku terllau banyak meminta, dan maaf aku meninggalkanmu dengan cara yang menyakitkan nantinya.

Aku sangat mencintaimu, Na. Karena itulah, takdir yang mempertemukan kita, dan hanya takdir yang bisa memisahkan kita.







































"Rayna-ya! Tunggu!" Seorang pria yang sudah mulai terlihat beruban itu terengah-engah mengejar gadis muda yang sudah berada jauh di depannya.

"Ayah lama!" Rayna menoleh ke belakang, kemudian berhenti sebentar menunggu pria itu, Hwang Yoongi.

Rayna akan menuruti permintaan Renjun untuk menjaga Yoongi, dan kini ia sudah dianggap anak oleh Yoongi, Kangjoon juga senang akan kedekatan anaknya dengan klien besarnya itu, meskipun sedikit cemburu sebagai seorang ayah kandung.

"Kemarin, hari ini, besok, dan selamanya, aku akan tetap menjadi malaikatmu, Hwang Renjun"

"Kemarin, hari ini, besok, dan selamanya, aku akan tetap menjadi malaikatmu, Hwang Renjun"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haiiii

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haiiii....
Terima kasih semuanya yang sudah membaca, buat kalian yang udah request cast cerita, jangan kecewa yaa kalo nantinya aku buat yang lain, soalnya aku juga butuh mikirin gimana buat ide ceritanya, jadi sorry banget.

Tungguin cerita aku berikutnya ya! Besok mudah-mudahan aku udah publish kalo gak sibuk. Makasih dukungannya semuanya, itu buat aku semangat buat nulis.

Blamed |Hwang Renjun| [END]Where stories live. Discover now