런쥔 5

10.8K 1.3K 166
                                    

Renjun berjalan tertatih keluar kamarnya, dengan tangan yang berpegangan pada dinding yang ada, karena sungguh pandangannya memburam, pusing belum bisa pergi dari kepalanya. Sementara ia tau betul jika kedua orang tuanya habis bertengkar, pasti ada saja satu atau lebih barang yang pecah. Renjun harus membereskannya.

Renjun duduk bersimpuh mendekati pecahan di sebelah ranjang orang tuanya itu, tangan bergetarnya mengambil pecahan-pecahan beling yang berserakan sampai kemana-mana.

Sret!

"Akh!" ringis Renjun, saat matanya tidak fokus, jarinya malah tertusuk salah satu beling yang ia punguti. Darah pun mengalir di jarinya, Renjun menghisap darah yang mengalir itu, sambil ringisan-ringisan keluar dari bibir pucatnya.

Jiyoung yang tengah bersantai di kasur sambil memainkan ponselnya, awalnya tak peduli dengan keberadaan Renjun yang tengah membereskan pecahan itu, tapi mendengar ringisan Renjun atensinya mengarah anak itu, anak yang ia bilang anak sialan itu.

Jiyoung menatap sendu anaknya yang berusaha keras tetap membereskan beling-beling, ada rasa iba saat melihat anaknya sangat sabar dan tetap tenang dalam menghadapi semua siksaan yang ia terima.

Di ambang pintu sana, Yoongi juga tak sengaja melihat pemandangan mengharukan dari anaknya itu, Yoongi sudah sedari tadi disana, bahkan saat melihat Renjun tertusuk beling, kakinya ingin melangkah menghampiri, tak tega kala melihat anaknya menahan sakit sambil bekerja.

"Tidak Jiyoung! Dia tetap menjadi pembunuh anakmu!"

"Hwang Yoongi! Ia hanyalah bajingan yang telah membunuh anakmu!"

Renjun selesai dengan pekerjaan memunguti belingnya, sambil membawa pengki berisi beling-beling yang ia punguti. Renjun berjalan pelan, sambil terus menahan sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya, luka bakar akibat seterikaan itu jangan kira telah sembuh, nyeri punggung akibat benturan juga belum pergi, demam yang masih mendera tak bisa dicegah melengkapi semua penderitaan Renjun hari ini.

Yoongi dan Jiyoung pura-pura tak peduli lagi pada anak mereka itu. Jiyoung yang kembali memainkan ponselnya, dan Yoongi yang melenggang tak peduli saat Renjun keluar kamar ingin membuang pecahan tadi.

Renjun juga tak berharap, Renjun tak mengemis, Renjun tak berpikir jika orang tuanya akan memberinya kasih sayang yang layak.

.

.

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

Pagi telah tiba, namun Renjun tak sanggup untuk bangun, dingin merengsek masuk ke tubuhnya, kembali menyiksa tubuh kurusnya, Renjun hanya memeluk erat selimut di tubuhnya, namun tetap saja dinginnya lantai yang hanya beralas kasur tipis yang ia tiduri tetap bisa menusuk tubuhnya.

Blamed |Hwang Renjun| [END]Where stories live. Discover now