Chapter 10 [Epilogue]

55 12 5
                                    

Dua bulan kemudian...

Aku membuka mataku saat sinar matahari mencoba masuk lewat tirai jendela kamarku.

Dua bulan berlalu sejak kejadian yang bahkan sekarang masih terasa nyata dalam ingatanku.

Namun bagaimanapun aku tidak bisa terus bersedih atas itu. Aku harus berusaha menerima dan meyakinkan diriku bahwa tak ada satupun hal yang akan abadi di dunia ini.

Mereka tidak akan kembali dengan sedihku.

Ibu dan sahabatku meninggal di hari yang sama karena diriku. Aku tau mereka melakukan itu karena peduli dan ingin menyelamatkanku, tapi mereka pergi terlalu cepat.

"Sudah bangun tukang tidur?" tanya Vlad yang terlihat baru saja dari dapur.

"Diamlah, bahkan badanku masih sangat sakit sekarang." jawabku sembari memegang area leher dan pundakku.

"Sudah kukatakan agar jangan memaksakan diri, ambil ini." aku menerima gelas yang diberikan oleh Vlad.

Asap masih mengepul diatasnya dengan aroma kayu manis yang menenangkan.

Masih dengan posisi duduk di tempat tidur, aku meminum sedikit cairan yang mirip dengan teh itu.

Rasa hangat menjalar di leherku. Ini adalah minuman yang sering Vlad berikan saat aku selesai dari pekerjaanku yang bisa disebut dengan tabib.

Aku masih tinggal di hutan yang menjadi perbatasan antara Cinnamon dan Aerendyl, namun kali ini tidak lagi dengan Crane dan Lucy tapi bersama dengan Vlad.

Setelah kejadian itu Crane dipulangkan ke dunia manusia atas titah Raja Marneas, bagaimanapun juga negeri ini bukan tempat untuk dihuni manusia seperti Crane.

Tapi aku tidak perlu khawatir, bulan lalu saat aku mengunjunginya, dia tampak menikmati hidupnya sebagai seorang bartender di sebuah pub yang cukup mewah.

Lucy sendiri juga dipulangkan ke Aerendyl. Tapi kabar menyenangkan langsung tiba saat anak itu belum satu minggu disana.

Lucy menemukan orang tua kandungnya, dia bahkan menceritakan padaku bahwa dia dulunya tidaklah dibuang. Malam itu orang tua Lucy sedang dirampok saat berada di sebuah acara besar kerajaan.

Perampok itu mengambil barang berharga orang tua Lucy, termasuk Lucy sendiri.

Namun Lucy malah dibuang oleh mereka dan ditemukan oleh Crane. Orang tua Lucy dapat mengenalinya dari tanda lahir berupa bentuk kepingan salju kecil pada pelipis kiri Lucy.

Aku senang mereka dapat bahagia di tempat mereka yang sebenarnya. Awalnya aku berpikir mereka akan tertekan dan kesulitan mengingat apa-apa saja yang telah kami lakukan sebagai seorang perampok.

Tapi sepertinya itu adalah kecemasan belaka, karena sekarang mereka bahkan bisa hidup dan bergaul dengan bebas tanpa bersembunyi lagi.

Rumah yang kami tempati dulu pun tidak ku tinggalkan begitu saja. Aku dan Vlad mengubah rumah yang awalnya berada dalam puing batu dan tanah kini menjadi rumah tinggi dari kayu yang jika diperhatikan sekilas maka akan tersamar oleh pepohonan yang mengelilinya.

Aku sudah mendapat izin langsung dari Raja Marneas untuk tinggal disini. Tentu saja aku sesekali akan berkunjung ke istana.

Aku menyisir rambutku yang kini sudah sedikit memanjang. Memperhatikan kedua warna rambut yang nampak begitu berbeda.

Satu sisi hitam dan sebelahnya lagi putih.

Rambut yang dulu mengundang banyak ketakutan banyak orang kini sebaliknya telah menolong banyak peri.

Frost SuccubiOù les histoires vivent. Découvrez maintenant