Chapter 7

47 12 1
                                    

Aku membuang nafasku kasar, penjaga yang berkeliaran di sekitaran hutan semakin banyak setelah Crane dan Lucy tertangkap.

Nafasku yang awalnya tidak beraturan kini menjadi sangat lega saat melihat orang yang selama ini aku rindukan tengah duduk dengan gelas yang masih mengepulkan asap di tangannya.

Dia tampak berbincang juga sesekali tersenyum dengan Vlad yang duduk di kursi kayunya.

"Alen? darimana saja?" tanyanya yang sukses membuatku berlari ke arah beliau dan menerjangnya dengan sebuah pelukan.

"Ibu..Ibu...Alen sangat rindu Ibu," dapat aku rasa elusan halus pada punggung dan ujung kepalaku.

Setelah sekian lama untuk pertama kalinya aku merasa nyaman saat seseorang melakukan kontak fisik denganku.

Aku kembali teringat kejadian beberapa tahun lalu saat seseorang menggendongku untuk menjauh sedangkan Ibuku berlari ke arah yang sebaliknya.

Tanpa kusadari pelukanku mengerat dan air mataku mengalir tanpa diminta.

Aku sangat bersyukur kabar yang kudengar bahwa orang tuaku yang sudah meninggal tidaklah benar.

Aku sangat bersyukur bahwa setidaknya ada salah satu dari mereka yang masih ada di sampingku.

Ketakutan yang selama ini kupendam, harapan yang sebelum tidur selalu aku rapalkan, kerinduan yang kusimpan, kesedihan yang tak pernah aku perlihatkan rasanya kini menguap begitu saja.

"Ibu disini, sayang. Ibu ada disini untukmu." ucapnya seraya menempelkan pipinya pada kepalaku dengan tangan yang masih setia mengusap rambut panjangku.

Sekitar setengah jam aku mempertahankan posisiku hingga suara dehaman Vlad membuatku melepaskan pelukanku.

"Ibu, apa yang mereka lakukan pada Ibu? apa mereka melakukan penelitian aneh pada Ibu? atau menyiksa dan melakukan hal buruk lain kepada Ibu?" baiklah sekarang aku tampak seperti Lucy.

"Ibu akan menjelaskan semuanya, tapi sebelum itu kita harus ke Cinnamon dan bertemu dengan raja Marneas." ucapnya sembari menaruh gelas ke meja disampingnya dan segera berdiri.

"Tapi apa tak apa? masalah Ibu dengan kerajaan belum selesai," larangku.

"Maka dari itu Ibu akan menyelesaikan itu sekarang."

Aku selanjutnya hanya diam dan memperhatikan interaksi Ibuku dan Vlad yang tampak sudah akrab padahal belum lama aku tinggal.

Aku tidak mengatakan apapun lagi hingga kami berangkat menuju Cinnamon, pikiranku melayang pada nasib Crane dan Lucy saat aku tiba nanti.

Belum lagi bagaimana sikap para penghuni kerajaan nanti terhadap kedatangan kami.

Keadaan tanah Cinnamon dengan tanah hutan sangat terasa saat kakiku melangkahkan kaki disana. Terasa hawa panas yang menjalar dari bawah tanah yang aku pijaki.

Aku sudah tidak asing lagi karena sudah sering kesini, tapi rasanya seperti ada banyak gelembung panas dalam perutku yang sangat tidak nyaman. Padahal aku bukan tipe orang yang mudah gugup karena suatu hal namun ini menyangkut keluargaku.

Sebelah barat terdapat tembok kokoh yang cukup tinggi, didalamnya terdapat Cinnamon dan dibagian paling ujungnya adalah kerajaan Cinnamon yang memiliki pegunungan dibagian belakangnya.

Tepat di pintu masuk gerbang ada penjaga yang terlihat memandang curiga kepada kami.

Biasanya aku akan memanjat gedung dengan akar rambat yang tumbuh di pagar bagian ujung, ini pertama kalinya aku melewati gerbang.

Frost SuccubiOnde as histórias ganham vida. Descobre agora