Alana langsung masuk kembali ke dalam rumahnya, Rini menggelengkan kepalanya sembari melihat aidan dan Rico. Kemudian mengikuti alana memasuki rumahnya.

Aidan dan Rico pun sama sama terbengong di depan rumah alana.

"Aku berangkat bu, Assalamu'alaikum" setelah pamit pada Rini, alana pun keluar rumah, dia masih melihat Rico dan aidan disana dengan pandangan ke arahnya.

"Lan, lu mau berangkat bareng gue kan?" Ujar Rico.

"Apaan sih lu! Lan, kamu berangkat sama aku aja ya. Lagian cuacanya juga lagi lumayan panas, ga baik kalo naik motor"

"Enak aja! Naek motor malahan enak lan, lu bisa geber geber kena angin"

"Geber geber... lu kira kipas"

"Berisik lu!"

Alana menghela nafasnya dan menggelengkan kepalanya. Dia sangat jengah dengan sikap Rico dan aidan yang seperti anak kecil ketika bertemu.

"Lan, buruan! Tar telat" tiba tiba arina datang.

"Iya rin, bentar"

"Ric, dan. Gua duluan ya. Bye" alana menghampiri arina dan langsung menaiki motor arina.

"Kasian deh lo pada hahahahahha" setelah meledek, arina pun langsung menggas motornya.

Aidan berdecak sebal. "Elu sih! Lagian ngapain sih lu disini?! Alana tuh harusnya berangkat bareng gua!"

"Heh! Ini semua tuh salah lu! Biasanya alana berangkat bareng gua juga! Ikut ikutan aja si jadi orang!"

"Alaaah bodo amatlah. Peduli amat gua sama omongan ga penting dari lu!" Aidan memasuki mobilnya.

"Omongan lu juga ga penting!" Rico pun menaiki motornya dan memakai helmnya.

"Minggirin tuh motor lu! Tar lecet lagi mobil gua" aidan mengintip di kaca mobilnya.

"Bacot lu ah!" Rico langsung menancap gas motornya.

***

"Sumpah ya lan, gila! Bisa bisanya lu diperebutin dua cowok gitu"

Alana menutup kedua telinganya.

"Iiih alanaaaa! Gua ngomong seriussss!"

Alana hanya berdehem dan pergi terlebih dahulu meninggalkan arina.

"Ck! Laaaaannn!" Arina menghentakkan kedua kakinya dan berlari kecil untuk menyetarakan langkah alana.

"Al__" baru saja aidan ingin memanggil alana, tiba tiba dering di ponselnya berbunyi menandakan ada panggilan masuk.

Kriiing!

Papa's calling

"Papah?"

"Ngapain papah pake nelpon segala sih?"

"Halo? Pah, kenapa?"

"Aidan, papah mau bicara sama kamu. Pulang sekolah kamu harus langsung pulang"

"Loh, Emang kenapa pah? Aku ada urusan, jadi ga bisa langsung pulang"

"Pokoknya kamu harus langsung pulang aidan! Ini demi masa depan kamu. Kalau kamu ga pulang, jangan menyesal nantinya!"

Tiit!

Sambungan terputus

"Apa apaan sih papah, sampe ngancem ga jelas segala!"

"Ck! Gua mesti gimana dong? Masalahnya gua ga rela kalo nanti alana deket sama Rico!"

"Aaargggghh!"

ALANA (COMPLETED)Where stories live. Discover now