EMPAT DELAPAN: Dia pergi

Começar do início
                                    

Hingga akhirnya, Keynal menggendong tubuhku dan membawaku ke ruang kamar. Suasana rumahnya begitu sepi. Bahkan sekalipun hanya setengah sadar, aku sangat tahu apa yang akan Keynal lakukan.

Tapi aku membiarkannya, aku tidak peduli meski dia sudah berada di atas tubuhku, menyangga tubuh kekarnya dengan kedua tangan di sisi kanan dan kiri kepalaku. Dia mengecup bibirku singkat tangannya juga mulai membuka kancing bajuku. Tapi, aksinya itu segera terhenti saat berada di kancing ketiga

“Kamu tau apa yang akan kulakukan?” katanya setengah berbisik.

“Iya,” sahutku singkat, mata kami masih saling bersinggungan.

“Lalu kenapa kamu diam saja? Kamu tidak marah kalo aku melakukannya?”

“Lakukan saja apa yang kau mau,” kataku datar.

Aku memang sengaja membiarkannya melakukan apa yang dia inginkan. Mungkin, dengan begini rasa cintanya padaku akan kembali seperti dulu bahkan lebih besar dari sebelumnya.

Tapi..

“Kamu bodoh, Ve!” Keynal kemudian bangkit berdiri.

“Apa kau sudah tidak waras, hah?!” Nada bicaranya berubah tinggi.

Aku beringsut bangun dan duduk di sisi ranjang.

“Apa maksudmu? Kenapa kamu bicara begitu?” Aku masih bertahan dengan nada datarku.

“HAAAAHHH!”

Keynal berteriak keras, tampak frustrasi. Dia menggila, menyeret semua benda yang ada di atas meja dekat sofa, membuat semua benda itu jatuh berserakan di lantai, aku terkejut bukan main.

Aku berteriak ketakutan melihatnya mengamuk seperti itu. Apalagi saat sebuah pecahan kaca vas bunga hampir saja mengenai kakiku.

Ada apa lagi dengannya?

Apa yang membuatnya marah?

Bukankah seharusnya dia senang, karena aku dengan suka rela memberikan tubuhku padanya?

“Kamu benar-benar membuatku gila!” teriaknya lagi

“Ada apa? Kenapa?” tanyaku pelan, aku masih tak mengerti.

“Besok aku akan pergi ke luar negeri.”

Deg! Apa ini tidak mungkin

“Kata Kakekku, mungkin aku bisa menemukan rumah sakit dan  dokter terbaik yang bisa menyembuhkan penyakitku. Jika aku bisa sembuh, aku pasti akan kembali lagi dan bermain hujan denganmu. Tapi jika aku tidak dapat sembuh dari penyakit ini, aku minta agar kamu yang menjadi hujan itu untukku.”

“Tidak bisa, Key. Aku tidak ingin menjadi hujan yang bisa membuatmu menggigil karena dingin. Aku lebih baik menjadi payung untukmu, agar aku bisa melindungimu dari deras dan dinginnya hujan.”

“Ve,” ucap Keynal selembut mungkin.

“Aku suka hujan. Aku ingin merasakan bagaimana hujan membasahi tubuhku. Aku sangat ingin merasakan dingin hujan tanpa sakit setelahnya. Dan aku ingin kamu bisa menjadi hujan itu untukku,” jelasnya sembari menatap kedua mataku yang hampir berkaca-kaca.

Akhirnya, saat-saat sulit itu tiba.

Keynal pergi ke luar negeri guna menyembuhkan penyakit kanker otak yang diidapnya.

Keynal pernah bilang jika dia tak dapat sembuh dari penyakit itu. Maka setiap organ-organ penting di dalam tubuhnya akan terkena dampaknya, hingga akhirnya bisa menyebabkan kematian.

Aku berpikir jika Keynal tak ada di dunia ini, itu benar-benar membuat dadaku sesak.

Setiap malam aku selalu berdoa pada Tuhan, meminta dengan sangat agar kekasihku Keynal dapat sembuh dari penyakitnya. Dengan begitu, dia bisa mewujudkan keinginannya.

Keynal bisa bermain hujan sepuasnya tanpa harus jatuh sakit setelahnya. Akan tetapi, musim hujan ini telah usai, Keynal tak kunjung kembali. Seiring pergantian waktu dan musim. Aku duduk di bangku panjang dekat rimbunan pohon mangga di belakang villa sambil memegang ponsel. Menunggu seseorang? Iya, tentu saja sedang menunggu pacarku. Tepat pukul 14.30 dengan tiupan lembut angin yang membuat kejenuhan bagiku.

Bahkan sampai detik ini Keynal masih belum menghubungiku, apa dia melupakanku? Secepat itu. Padahal, jika memang dia tak dapat disembuhkan, aku akan dengan senang hati menjadi hujan untuknya.

Aku akan dengan rela menjadi hujan yang menyejukkan dirinya. Meski kutahu bahwa setiap hujan mungkin tidak ada yang baik untuk kesehatan, aku akan selalu setia menantinya hingga dia kembali.

~THE END ~

Sekian dan terima kasih.
Oh iya jangan lupa, masih ada Epilog hehe, tunggu ya!

Love Scenario [END-COMPLETE]Onde histórias criam vida. Descubra agora