DUA TUJUH: Dia atau Aku

4.7K 595 28
                                    

“Selamat membaca, semoga terhibur, yaaa!”

Embun pagi memberikan rasa sejuk di pagi hari diiringi sambutan kecil oleh kicauan sekumpulan burung yang berterbangan bebas di udara. Tumbuhan hijau terlihat lebih segar.

Bunga-bunga memekar indah, menarik perhatian kupu-kupu dan kumbang yang melintasinya untuk hinggap. Pagi ini Keynal memutuskan untuk berkeliling.

Cowok itu merenggangkan otot sebelum melangkah lebih jauh dari pekarangan villa. Namun belum ada satu meter ia pergi, seseorang membuatnya terhenti.

Veranda menyentuh setiap tanaman yang ia lihat. Entah itu sekedar tanaman daun atau bunga sekali pun. Kupu-kupu yang berterbangan bebas di taman, depan villa membuatnya tersenyum ceria. Tidak jarang gadis itu, berlari hanya sekedar ingin menangkap sebuah kupu-kupu.

Keynal hanya bisa berdecak kagum sepanjang jalan melihat Veranda yang terlalu aktif bergerak, tidak pernah diam. Cowok bertubuh tinggi itu, menghentikan langkahnya seraya menghembuskan napas panjang. Kedua tangannya yang memegang notebook dan pena. Keynal itu, suka musik di hari libur seperti ini biasa ia selalu iseng menulis lagu.

💞💞💞💞

Keynal POV

Memandangimu dari kejauhan ku ambil pena dan mulai mengayunkannya, menarilah ia diatas secarik kertas dengan polosnya. Menirukan gerak tangan, menulis huruf, merangkai kata. Kini tentangmu kujadikan cerita dan bayang kerinduan.

Dari Langit untuk Matahari
Dari Mata hingga turun ke Hati.
Dunia ini tak kekal memang. Harum dan wangi tubuhku selalu pengganggu duniaku sampai kapanpun aku takkan menyerah ataupun pasrah pada keadaan. Akan aku perjuangkan kamu hingga akhir.

Veranda mengenakan blus dan rok selutut. Dia memakai boot hitam sederhana tampak cantik dan elegan. Simpel, rapi, tapi manis.

Apakah hidayah dan taufiq itu ada?

Aku hanya takut tidak bisa membahagiakan dirinya dengan penyakit yang aku derita.

💞💞💞💞

Veranda POV

Bagaimana rasanya jika hidupmu berubah layaknya sihir cinderella yang takkan berakhir?

Maha suci Tuhan yang menciptakan alam semesta ini
Lautan luas dan gunung yang tinggi serta makhluk lainnya. Burung burung yang terbang berkicau riang seakan ikut memuji alam. Bunga bunga yang indah, berwarna-warni dan harum mewangi menghias suasana pagi.

“Ve....”

Aku menoleh dan mendapati Keynal berdiri di belakangku. Dia mengenakan kaos putih tanpa lengan serta celana denim seperempat dan sandal jepit, ya ampun dia norak sekali.

Keynal memakai parfum dengan aroma yang manly tapi juga romantis. Aromanya yang nggak begitu tajam membuatku merasa nyaman berada di sekitarnya. Selain itu, parfum ini juga menyejukkan. Aroma dedaunan dan bunga violet akan membuat siapapun yang menghirupnya merasa rileks dan nyaman. Dia memandangiku.

“Oh ya ampun Key, pandanganmu menembus jantungku.”

Kenapa dia sering menatapku setajam silet?

Love Scenario [END-COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang