"Yewon sudah berangkat?" tanya Yoongi yang tak tahu jika kini Yewon sudah pergi ke Seoul.
"Iya tadi pagi" jawab Seokjin membenarkan.
"Kau ini bagaimana Yoongi, kau kan tau kemarin dia datang kekios untuk berpamitan. Bukankah kalian juga saling bertemu kemarin?" Seohyun mengingatkan kejadian kemarin, saat Yewon datang kekios.
Yoongi ingat, Yewon datang ke kios kemarin sore untuk bertemu kakaknya. Saling berbicara tanpa ia tahu apa isi pembicaraan mereka. Dan mereka juga sempat berpapasan tapi dengan cepat Yewon meninggalkan Yoongi, hanya mengucapkan salam berkata, "selamat tinggal sunbae", lalu berlalu pergi.
"Mungkin dia lupa noona, tidak apa-apa" Seokjin menatap Yoongi intens dengan tatapan sendu.
Seokjin dan Yoongi sampai dirumah milik keluarga Cho, dan langsung bergerak memasuki dalam rumah setelah Seokjin membuka pintu. Ada rasa rindu dalam hati Yoongi saat ia memasuki rumah Yewon lagi. Sudah hampir 2 tahun ini ia tidak lagi datang. Ia melihat kesekeliling ruangan, masih sama seperti terakhir ia datang. Hanya saja, saat ini rumah Yewon terasa sangat sepi.
"Kau sudah makan, Yoon?" tanya Seokjin yang bergerak menuju dapur. Yoongi menggelengkan kepalanya memberikan jawaban.
"Kau ingin makan sesuatu?" tanya Seokjin lagi yang kini sedang membuka lemari pendingin.
Sontak pertanyaan kedua Seokjin membuat Yoongi sedikit terkejut. Ia mengingat saat Yewon selalu bertanya tentang hal-hal seperti itu saat Yewon tau jika Yoongi merasa kelaparan. Ia merindukan gadisnya.
"Apa saja boleh, hyung" ujar Yoongi lesu, jawaban yang sama dari pertanyaan Yewon.
"Ah..Yoon, sebenarnya tadi pagi Yewon memintaku untuk mengajakmu kesini karena ia meninggalkan sesuatu untukmu dikamarnya" Seokjin yang mengingat permintaan Yewon sesaat sebelum ia pergi. Yoongi menatap tajam kearah Seokjin yang sedang mengolah bahan makanan.
"Pergilah kekamarnya, kau akan tau nanti" ujar Seokjin meminta Yoongi untuk pergi kekamar Yewon. Segera Yoongi bergerak menuju kamar Yewon.
Yoongi memasuki kamar Yewon yang wangi parfum milik Yewon. Ia menatap kesekeliling kamar yang sangat rapi dan sepi karena ditinggalkan sang pemiliknya. Ia bergerak menuju tempat tidur Yewon, duduk diatasnya dan mengusap lembut seprei berwarna merah muda, warna kesukaan Yewon.
Tak lama matanya melihat kearah meja bekajar Yewon yang diatasnya terdapat kotak berwarna biru ukuran sedang dan satu buah kantong tas ukuran sedang berdampingan dengan kotak biru. Ia mendekati kedua benda itu, lalu melihat kearah tulisan yang menempel pada tas kantong. Ia mengambil kertas yang menempel ditas kantong dan membacanya. 'Selamat Ulang Tahun Yoongi Oppa, semoga kau menyukainya' . Segera ia merasa terharu karena Yewon masih mengingat hari ulang tahunnya.
Dengan cepat Yoongi membuka tas kantong, dan terlihat sebuah Hoodie berwarna hitam menjadi hadiah untuk Yoongi. Yewon mengingat bahwa Yoongi sangat menyukai warna hitam.
"Terima kasih, Yewon-ah" lirih Yoongi menatap hoodie pemberian Yewon.
Selanjutnya ia bergerak menuju kotak berwarna biru, lalu ia membukanya perlahan. Terlihat berbagai macam benda didalamnya, beberapa pemberian Yoongi untuk Yewon dan beberapa foto kebersamaannya berwama Yewon diberbagai waktu, situasi dan kondisi. Yoongi melihat satu persatu foto tersebut didalam kotak biru, senyuman diwajahnya terus mengembang setiap ia mengingat memori yang dibawa dalam foto-foto tersebut. Dan didalam kotak tersebut juga terdapat surat yang dibungkus dalam amplop berwarna ungu. Yoongi pun mengambil surat itu dan membacanya.
Secara seksama Yoongi membaca isi dalam surat yang ditulis dengan tulisan tangan Yewon sendiri dengan rapi. Ia membacanya hingga tanpa sadar air matanya menetes, ia tidak hanya merasa terharu, tetapi juga merasa terluka dan bodoh saat mengingat bagaimana Yoongi menyakiti Yewon begitu dalam. Namun, Yewon masih saja mengingat dirinya. Setelah membaca surat dari Yewon, seketika Yoongi menangis dengan keras dan bertumpu pada kedua tangan nya diatas meja bekajar Yewon. Kini Yoongi benar- benar akan hidup dalam penyesalannya.
Yoongi keluar dari kamar Yewon setelah ia dengan puas meluapkan rasa kesedihannya yang mendalam atas apa yang ia sudah lakukan dimasa lalu. Ia berjalan menuju meja makan, dan terlihat Seokjin sudah menunggunya disana sambil memainkan ponsel pintarnya. Dengan wajah merah dan mata sembab, Yoongi duduk dikursi meja makan dihadapan Seokjin.
"Sup rumput laut untuk yang sedang berulang tahun" ujar Seokjin yang memberikan semangkuk sup rumput laut dihadapan Yoongi.
"Kau ingat hyung?" tanya Yoongi menatap Seokjin terharu.
"Tentu saja, kita hidup bersama tidak sebentar Yoon. Bagaimana aku bisa lupa hari ulang tahunmu" ujar Seokjin rendah hati, yang kini memahami kondisi sahabatnya.
"Makanlah, kau laparkan?" imbuh Seokjin lalu mulai memakan makanannya.
Yoongi tersenyum bahagia bagaimana sahabatnya kembali seperti dulu. Ia menatap sup rumput lautnya, kemudian menghela nafas panjang sebelum mengambil sendoknya.
"Hyung, kudengar kau akan ikut wajib militer?" tanya Yoongi, mulai menyantap supnya.
Seokjin mengangguk sambil mengunyah makanannya. "Iya tahun ini, kenapa?" Seokjin balik bertanya, sambil menikmati makanannya.
"Boleh aku ikut denganmu hyung?" tanya Yoongi menghentikan makanannya, lalu menatap Seokjin penuh harap.
Seokjin menatap Yoongi sejenak, lalu mengangguk.
" Iya, tentu saja boleh. Segera persiapkan semua surat-suratmu, kita pergi mendaftar bersama" Seokjin menyetujui permintaan Yoongi yang ingin mengikuti wajib militer bersama.
TBC..
YOU ARE READING
All About You [너에 관한 모든 것] {END}
RomanceCara mencintaiku tidaklah sulit. Hanya genggam diriku erat seperti apa yang kau lakukan saat ini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita nanti. Namun aku menyukai bahwa tidak ada yang sudah ditentukan. Cara mencintaimu tidaklah sulit. ...
Only Then
Start from the beginning
![All About You [너에 관한 모든 것] {END}](https://img.wattpad.com/cover/194977638-64-k734956.jpg)