"Katakan apa yang kau tawarkan kepadanya? Apa hanya sebatas kau memintanya menjauhi Yewon dan kau diminta berhenti mengganggunya, atau kau menggunakan kesempatan untuk menginginkan yang lain dari Yoongi?" Yerin mulai menebak-nebak.

"Apa maksudmu Yerin, aku tidak mengerti" ujar Eunkyung yang mulai agak kesal dengan pertanyaan Yerin yang seperti ingin mengorek sesuatu.

"Ah, jadi hanya sebatas kau berhenti mengganggu Yewon. Baiklah, itu bagus dan kau berhasil. Karena sekarang Yoongi benar-benar sudah menjauhi Yewon" Yerin bergaya dengan sangat mengesalkan.

"Lalu, apa itu berarti kau sekarang sudah memiliki Lee Yoongi sepenuhnya? Sudah tidak ada yang mengganggu bukan?" Yerin kembali bertanya sambil terus menebak-nebak. Eunkyung diam dan kesal menatap Yerin dengan tatapan sinis.

"Sudah? Bagaimana cara kau bisa memilikinya? Kau tau Lee Yoongi merupakan laki-laki yang cukup sulit untuk didekati apalagi bisa memilikinya" Yerin semakin berusaha mengorek sesuatu dari jawaban Eunkyung, tapi Eunkyung tetap bungkam. Namun Yerin bisa membaca bahwa ada raut kekesalan dan kekhawatiran diwajah angkuh Eunkyung.

Wajah Yerin mendekat. "Biar kutebak. Apakah dengan membuatnya mabuk atau dengan obat perangsang? Atau kau menggunakan keduanya? Kau tau itu sedikit berbahaya jika kau menggunakan keduanya" desis Yerin dihadapan Eunkyung. Dan seketika kedua mata Eunkyung membulat mendengar perkataan Yerin yang seperti sudah menjebaknya.

"Darimana kau tahu?" ucap Eunkyung tiba-tiba dengan ekspresi terkejut dan takut.

Yerin menutup mulutnya dengan salah satu tangannya. "Hah..! jadi itu benar" ujar Yerin tak menyangka.

"Katakan kapan kau melakukannya?" tanya Yerin lagi dengan rasa penasaran yang besar.

"Untuk apa kau tau?" Eunkyung merasa kesal dan mulai terlihat risih.

"Wyolah Eunkyung, kau tidak ingin menghadiri acara kelulusan dengan kondisi hamil bukan?" Yerin sedikit menakut-nakuti dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban yang ia inginkan.

Eunkyung merubah ekspresi raut wajahnya. "Hm..2 bulan yang lalu, saat acara ulang tahun kakak ku" jawab Eunkyung polos, tak menyadari jika Yerin sedang mengorek informasi darinya.

"Lalu, apa kau menggunakan pengaman?" bisik Yerin sambil mendelik menyindir. Eunkyung diam sejenak, berpikir kemudian menggeleng dengan ekspresi kesal dan lugu.

Sontak saja, tiba-tiba Yerin tertawa dengan keras setelah melihat ekspresi Eunkyung yang seperti orang sedang kesal. "Jangan berbohong Eunkyung. Kau sama sekali belum memiliki Lee Yoongi bukan?" Yerin mengatakan dengan nada mengejek. Seketika Eunkyung menunjukkan ekspresi terkejut, tak bisa jika Yerin seolah bisa mengetahui segalanya.

"Yerin, katakan apa tujuanmu menemui ku?" ujar Eunkyung yang kini mulai terlihat curiga, lalu meraih lengan Yerin kasar.

"Hei, kenapa kau marah?" ucap Yerin tak takut. "Jika kau marah, itu berarti semua yang aku katakan itu benar. Bahwa kau memberikan Lee Yoongi obat perangsang dihari ulang tahun kakakmu, dengan tujuan kau bisa memilikinya. Tapi, ternyata kau justru gagal dengan rencana mu" Yerin menebak kronologis hasil spekulasi buatannya. Eunkyung semakin menampilkan raut muka kesal mendengar spekulasi Yerin.

"Lalu jika rencanamu gagal, kemana Lee Yoongi melampiaskan hasratnya?" tanya Yerin seolah masih menebak-nebak dan tak tahu apa apa.

Eunkyung melepaskan lengan Yerin, kemudian mengangkat bahunya. "Entahlah, aku tidak tahu. Dia menghilang setelah kuberi segelas jus dengan campuran obat. Mungkin dia bermain dengan jalang" Eunkyung menceritakan apa yang ia lakukan dan hal tersebut semakin memperjelas informasi yang dicari Yerin. 'Bingo', pikir Yerin setelah mendapat pengakuan dari Eunkyung.

All About You [너에 관한 모든 것] {END}Where stories live. Discover now