"Noona tau tentang obat itu?" tanya Seungkwan lugu sambil menggigit rotinya.

"Semua orang juga tau tentang obat itu. Itu namanya 'Viagra' atau obat biru, dan itu biasanya diberikan untuk pria impotent" Yerin mencoba menjelaskan sepengetahuannya.

"Apa sebenarnya tujuannya? bagaimana jika Yoongi dengan sengaja meminumnya sendiri?" Yerin sedikit ragu dengan cerita Seungkwan.

"Apa Yoongi sunbae termasuk pria impotent?" ucap Seungkwan polos sambil mengunyah.

Yerin mendengus kesal. "Bukan itu maksudku", ujar Yerin sambil melotot kearah Seungkwan.

Seungkwan tertawa nyengir, lalu meminum coklat hangatnya. "Itulah maksud tujuanku datang kesini" Seungkwan menelan rotinya yang sedang ia kunyah.







Yerin dan Seungwan berjalan bersama menuju wilayah taman Yeongdeok. Menelusuri jalan trotoar menuju sebuah café yang biasa didatangi Eunkyung dan teman-temannya diwaktu libur.

Hingga akhirnya mereka sampai didepan café yang berada didekat Yeongdeok Sunrise Park dikawasan Gyeongsangbuk. Dan terlihat café yang cukup ramai dikunjungi oleh pengunjung yang rata-rata berisi anak-anak muda dan dewasa.

Kedua mata mereka mengamati situasi café yang ramai pengunjung, dan dengan cepat kedua mata Seungkwan menangkap sosok Eunkyung dan kedua temannya yang sedang mengobrol sambil tertawa didalam café.

"Itu mereka noona" tunjuk Seungkwan pada Eunkyung dan kedua temannya yang duduk didekat jendela dipojok kiri café.

Yerin mengikuti arah telunjuk Seungkwan dan menangkap sasarannya. "Oke, aku yang akan masuk kedalam. Kau tunggu diluar tapi jangan sampai terlihat oleh mereka, mengerti?" perintah Yerin tegas, kemudian diikuti anggukan kepala Seungkwan.

Selanjutnya Yerin bergerak menuju café dan masuk kedalam, sementara Seungkwan bersembunyi didalam mini market yang ada disebelah café.

Yerin berjalan memasuki café dengan santai. Sesampai didalam ia sengaja memutar pandangannya seolah ia sedang mengamati ramainya pengunjung café, tapi ekor matanya tetap fokus pada Eunkyung dan teman-temannya. Dan ia pun segera menghampiri Eunkyung setelah sebelumnya memesan kopi dimeja kasir.

Eunkyung menatap Yerin sedikit terkejut dengan kehadiran Yerin dihadapannya, lalu Yerin duduk dikursi yang kosong dimejanya.

"Yerin, apa yang kau lakukan disini?" tanya Eunkyung dingin menatap Yerin dengan tatapan tidak suka.

"Membeli kopi, kau tidak lihat?" jawab Yerin sambil menunjukkan gelas kopi yang baru saja ia beli, hanya sekedar untuk alasan.

Eunkyung tersenyum mengejek. "Kau membeli kopi? Apa tokomu tidak menjual kopi?" sindir Eunkyung angkuh.

"Aku hanya ingin membeli kopi ditempat lain selain ditokoku, memangnya tidak boleh? Lagi pula untuk apa aku membeli kopi yang ku jual" Yerin menjawab dengan santai, lalu bersandar pada kursi.

"Sebenarnya, aku memiliki rasa ingin tahu saat melihatmu tadi" Yerin kini memulai aksinya sambil menatap Eunkyung dan teman-temannya dengan tatapan santai. Sementara Eunkyung membalas tatapan dengan perasaan was-was.

"Apa yang kau katakan kepada Lee Yoongi, hingga akhirnya ia mau menjauhi Yewon? Atau apa kau menawarkan sesuatu kepadanya?" kini Yerin bergerak mendekat kearah Eunkyung, menyanggah dagunya dengan salah satu tangannya.

"Goblin? Apa maksudmu aku tidak mengerti?" Eunkyung bersikap pura-pura tak tahu dengan perasaan sedikit cemas dan penasaran.

"Ayolah Eunkyung, kau pikir aku bodoh. Perubahan sikap Yoongi terlalu kelihatan kepada Yewon. Aku yakin Lee yoongi pasti sudah membuat kesepakatan denganmu, iya kan?" Yerin berspekulasi dengan rasa percaya diri.

All About You [너에 관한 모든 것] {END}Where stories live. Discover now