Part 25

13.6K 652 13
                                    

Maaf kalau ada typo🙏
Sehari up dua kali gapapa ya.
Happy reading😘

~~~

Ava, Fania dan Keyra turun dari lantai dua dengan bersenda gurau, Andre dan Arkan yang berada di ruang keluarga menoleh. Tanpa aba-aba Andre dan Arkan tersenyum bersama menatap adiknya yang sangat cantik.

"Kakak, Ava mau jalan dulu, ya!" pamit Ava melihat kedua Kakaknya.

"Iya sayang, Fan tolong Ava jangan ajak ke kedai es krim dan minum kopi." pinta Andre menatap Fania.

"Kenapa sih Kak? Ava udah sembuh kok." gerutu Ava.

Arkan dan Andre hanya menatap Ava datar, mereka malas herdebat.

"Iya, ya udah Ava berangkat dulu, ya!"

"Hati-hati."

"Assalamu'alaikum." salam ketignya kompak sebelum pergi.

"Wa'alaikumssalam."

~~~~

Ava dan kedua temannya sudah sampai di pusat perbelanjaan, saat memasuki mall semua mata tertuju kepada Ava. Keyra dan Fania sudah tak heran dengan hal itu.

Setiap mereka pergi bersama pasti Ava akan menjadi pusat perhatian. Wajahnya yang cantik, kulit putih bersih dengan badan ramping dengan tubuh mungil.

Padahal Ava hanya mengenakan kaus pendek berwarna pink cerah, dengan rambut di ikat separuh. Begitu saja Ava sudah menjadi pusat perhatian.

"Mau beli apa dulu?" tanya Fania kepada dua temannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Mau beli apa dulu?" tanya Fania kepada dua temannya.

"Gue pengen make up baru, lo pada tau gak? Make up gue udah pada tinggal separuh." adu Keyra dengan nada lesuh.

"Ya udah ayo," mereka berjalan bersama sembari bercanda, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka bukan mereka sih tapi lebih tepatnya memperhatikan Ava. Pandangan kagum jelas terlihat di mata mereka, Ava hanya acuh saja di perhatikan seperti itu.

Semua itu sudah biasa bagi Ava apalagi saat bersama Melvi, hampir semua orang melihat ke arah mereka berdua. Mereka semua seperti melihat artis.

Keyra dan Fania sedang memilih make up sedangkan Ava duduk di kursi yang telah di sediakan. Memang Ava tak berniat membeli make up, tiba-tiba tepukan di pundaknya membuat Ava terlonjak kaget.

"Ya Allah untung gak jantungan. Kamu ngapain disini?" tanya Ava kaget melihat Melvi dan kedua teman lelakinya disini.

"Nyusul lo sama dua temen lo, pergi gak bilang-bilang." omel Bintang seperti emak-emak.

"Maaf, Melvi jangan gitu dong!" decak Ava sebal, Melvi Bintang dan Rio dibuat bingung oleh Ava memangnya Melvi kenapa? Dari tadi perasaan Melvi biasa saja masih dengan wajah flat dan tatapan mata tajam.

MelVa (END)Where stories live. Discover now