Part 5

23.8K 984 23
                                    

Maaf kalau ada typo🙏
Vote sebelum membaca dan komen setelah membaca😘
Happy reading🤗

~~~

Andre duduk di kursi ruangannya, ia sedang istirahat siang ini. Pasiennya hari ini sangatlah banyak, selagi santai Andre teringat untuk menelpon Ava sebelum pulang sekolah. Beberapa kali Andre mencoba menghubungi Ava tapi tak di angkat, saat hendak menekan nomor Ava lagi pintu ruangannya di ketuk beberapa kali.

Ternyata dua temannya dan tiga Dokter perempuan yang datang, mereka akan makan siang bersama di ruangan Andre. Dokter muda tersebut mempersilahkan temannya untuk duduk. Saat mereka hendak makan ponsel andre yang ada di atas meja berdering, nama Ava tertera di layar ponselnya.

"Ya sayang?"

Mendengar panggilan sayang dan nada lembut dari bibir Andre semua temannya menatap Andre tak percaya, apalagi dokter perempuan yang ada disana.

"Kenapa kak? Ava tadi lagi pelajarannya Kak Arkan. Sekarang ini Ava lagi di toilet." Andre tersenyum mendengar cerocosan bibir Ava. Bagaimana jadinya hidup Andre dan Arkan yang datar jika Ava tak ada, pasti akan lebih datar dan monoton karena tak ada hiburan dari Adik kecilnya.

"Nanti kalau mau pulang mampir ke rumah sakit ya Dek, Kak Arkan sama Bang Riko sudah janji mau beliin kamu boneka sama nonton bioskop. Kalau dari Kak Andre kamu mau apa?" teman-teman Andre tak jadi makan mereka lebih fokus pada obrolan Andre. Jarang sekali mendengar dokter tersebut berbicara dengan nada lembut dan penuh perhatian, biasanya Andre akan berkata seperlunya.

Bahkan dengan pasienpun seperti itu, tanya jawab hanya masalah keluhan penyakit. Tak ada basa-basi sama sekali, menurut Andre itu akan membuang waktunya yang dapat di gunakan untuk hal yang lebih berguna.

"Kan Ava gak marah sama Kak Andre, Ava lagi gak kepingin apa-apa juga."

"Ya sudah pulang sekolah kamu ke butik Mama saja, nanti Kak Andre jemput. Kita jalan-jalan sampai malem gimana? Mau gak? Denger-denger ada pasar malem loh." goda Andre dengan menahan tawanya, terdengar helaan napas di sebrang telfon. Andre yakin Ava sedang berpikir keras saat ini, dia sangat menyukai pasar malam.

Ava bisa membeli jajanan kesukaannya disana, mulai dari kembang gula, sosis bakar, gulali, tahu petis dan masih banyak lagi. Ava menyukai jajanan seperti itu daripada makanan dari resto mewah.

"Maunya sama Abang sama Kak Arkan juga Kak," keluh Ava pelan.

"Ya sudah, kamu nanti ngomong sama Kak Arkan dan Abang juga ya, nanti kita ketemu di butik Mama." ujar Andre yang di balas 'iya' oleh Ava.

Setelah sambungan telfon terputus wajah Andre kembali datar, kedua teman lelakinya berdecak kesal.

"Tadi siapa Ndre?" tanya dokter bernama Rendi.

"Ava," kedua teman lelakinya hanya mengangguk, mereka sudah tau jika Andre memiliki Adik perempuan. Sedang kan tiga dokter perempuan tersebut hanya menggaruk tengkuknya yang gak gatal, mungkin mereka pikir Ava adalah kekasih Andre.

~~~

Lily sedang melayani pelanggannya, namun dia terkejut saat mendengar pintu butiknya di buka secara kasar. Pengunjung butik Lily bahkan sampai menoleh, mereka menatap gadis muda dengan jas berwarna merah hati dan rok pendek tersebut kagum.

MelVa (END)Where stories live. Discover now