Part 8

18.1K 870 16
                                    

Maaf kalau ada typo🙏
Happy reading🤗

~~~

Pagi ini Ava sudah siap berangkat sekolah namun ia mengernyitkan dahi heran saat tak menemukan tas sekolahnya. Rasa-rasanya tadi ia menaruhnya di atas tempat tidur tak mungkin kan kalau hilang dengan sendirinya.

Hampir 10 menit Ava mengobrak-abrik kamarnya namun tak kunjung menemukan tasnya, akhirnya Ava menyerah lalu ia turun untuk mengadu kepada keluarganya.

"Kok baru turun?" pertanyaan Arkan membuat Ava cemberut.

"Kak Arkan lihat tas Ava, gak?" tanya Ava sembari menarik kursi di ruang makan.

"Kok tanya Kakak kan itu tas kamu sayang." suara Lily terdengar dari arah dapur. Ava mendengkus kesal, kalau dia tahu dimana tasnya tak mungkin Ava akan sepanik ini.

"Ya siapa tau Kakak tau Mama, tas Ava kok gak ada ya di kamar, terus Ava sekolahnya gimana ini?" Andre yang baru datang menautkan kedua alisnya karena melihat adiknya cemberut.

"Pagi-pagi kok udah cemberut?" tanya Andre dingin, suara dari Kakak tertuanya membuat Ava mendongak, ia menatap Andre yang berdiri di sebelahnya dengan wajah cemberut.

"Tas Ava gak ada Kak Andre, Kakak tahu gak?"

"Tas sekolah kamu?" tanya Andre balik.

"Iya Kak Andre,"

"Kakak tadi lihat di bawa Riko," Ava membeo mendengar perkataan Andre.

"Abang!!!" teriakan Ava membuat seluruh anggota keluarganya menutup telinganya rapat-rapat.

"Ava berangkat dulu ya,"

"Gak sarapan dulu, Va?" tanya Lily yang baru keluar dari dapur sembari membawa susu untuk anak gadisnya.

"Enggak, Ava sarapan di sekolah aja." tukas Ava sembari berlari keluar rumah.

Langkah kaki Ava terhenti di depan gerbang rumahnya, dia melihat Melvi duduk di atas motor besarnya. Motor yang menjadi saksi bisu bagi Melvi dan Ava, pertama kali Ava di bonceng lelaki yang bukan saudaranya adalah Melvi. Dan motor itulah yang Melvi gunakan untuk mengantar Ava pulang pada masanya.


Namun Ava rasa dia tak meminta di jemput, kenapa Melvi pagi-pagi sudah ada di depan rumahnya lengkap dengan seragam sekolah dan tas ranselnya.

"Kok pakai sweater?"

"Iya Mel, tadi habis mandi kedinginan."

"Oh iya," Ava hanya menghembuskan napas pasrah dengan sikap Melvi yang masih dingin padahal mereka sudah pacaran lama.

"Ayo Mel," saat Ava hendak naik motor Melvi, pergerakannya terhenti karna mendengar pertanyaan Melvi.

"Tas kamu mana?"

"Tas Ava di bawa Abang makanya ayo cepetan," ujar Ava sembari memukul bahu Melvi.

Melvi yang mengertipun segera meminta Ava naik ke motor, tak lama motornya melaju lumayan kencang. Ava melingkarkan kedua tangannya pada perut rata Melvi, senyum manisnya mengembang saat berhenti di lampu merah dan Melvi mengusap lututnya pelan.

~~~

Mereka sampai di sekolah tak sampai 20 menit, karena jalan yang masih lenggang jadi tak perlu lama-lama bergelut dengan kemacetan.

"Mel, Ava mau cari abang dulu, ya." belum sempat Melvi menjawab, Ava sudah berlari menjauh menuju ke area sekolah.

"Va, Ava tunggu." teriak Melvi yang saat ini menjadi sorotan anak-anak di parkiran, semua orang melongo mendengar teriakan Melvi.

MelVa (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt