Part 20

14.3K 645 12
                                    

Maaf kalau ada typo🙏
Vote sebelum membaca dan komen setelah membaca😘
Happy reading🤗

~~~

Ava berjalan menuruni anak tangga rumah Melvi, ia melihat kekasihnya sedang fokus dengan layar persegi di genggamannya. Ava tak menghampiri Melvi namun ia berjalan ke arah dapur. Melihat tiga pembantu Melvi yang sedang sibuk di dapur Ava tersenyum sumringah.

"Mau masak, ya?" tanya Ava sembari membuka pintu kulkas untuk mencari yang dingin-dingin. Sikap Melvi contohnya, eh kok nglantur sih.

"Iya Non, Non Ava mau di masakin apa?" tanya salah satu pembantu yang sedang mencuci ayam. Ava membuka tutup botol air dingin sembari berfikir makanan apa yang ia inginkan saat ini.

"Apa ya bik? Ava lagi gak nafsu makan tapi laper." cengiran Ava membuat tiga pembantu tersebut tertawa. Kadang mereka heran, bagaimana bisa Tuan mudanya yang dingin, cuek seperti itu bisa memiliki kekasih semanja dan sekonyol Ava.

"Masak sop ayam, lainnya terserah Bibik." ujar Melvi dingin dari arah belakang Ava. Mendengar suara Melvi, Ava menoleh dan tersenyum sumringah, ia mendekat ke arah Melvi dengan cengiran khas seperti biasa.

"Mau apa lagi?" tanya Melvi saat menatap binaran mata Ava.

"Mau es krim, tadi Ava lihat di kulkas ada es krim. Itu untuk Ava, kan?" Melvi mendengkus kesal, ia lupa meminta pembantunya untuk menyingkirkan beberapa cup es krim di dalam lemari pendingin tersebut.

"Gak, ini lagi hujan Ava lain kali saja makan es krimnya. Lagian es krim itu emang buat kamu tapi waktu cuacanya panas bukan hujan kayak sekarang," omelan panjang Melvi di balas cibiran oleh Ava.

"Ck, Melvi gak seru." dengkus Ava kesal, ia berjalan meninggalkan Melvi yang masih berdiri di depan pintu dapur. Asisten rumah tangga Saras tersenyum melihat omelan Tuan mudanya. Jarang sekali Melvi berbicara sepanjang itu hanya karena es krim.

Tanpa sepatah katapun Melvi bergegas menyusul Ava, kalau sampai gadis itu nekat pulang sendiri dalam keadaan hujan deras bisa di gorok sama Bagaskara family. Ingat bukan kalau Ava cucu perempuan satu-satunya dari keluarga Dimas maupun Lily.

"Va?" panggil Melvi kencang saat tak menemukan Ava di setiap sudut rumah.

"Nyari Non Ava, Mas?" tanya sopir pribadinya, Melvi menoleh dan mengangguk.

"Di teras depan Mas, lagi main air."

Emosi Melvi memuncak saat mendengar Ava main air, pasti air hujan. Tak mungkin kalau air susu atau air laut.

Mata Melvi memicing saat melihat Ava menadahkan kedua tangannya di ujung keramik teras, setelah tangannya sudah penuh dengan air Ava akan membuang air tersebut ke arah tanaman Saras. Tak berfaedah sama sekali, namun Melvi senang hanya tangan Ava yang basah bukan seluruh badannya, Melvi menghembuskan napas lega. Setidaknya Ava tak akan sakit hanya karena tangannya terkena air hujan.

"Baju kamu nanti basah," tegur Melvi dengan wajah dingin, tangannya ia masukan ke dalam hoodie abu-abunya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MelVa (END)Where stories live. Discover now