15 - Swan's daddy

4.4K 442 30
                                    

Setelah 'permainan' singkat itu, River berubah menjadi sosok yang agak menyebalkan. Yah bagaimana tidak, ia bahkan meminta Savannah bermalam di apartmentnya malam ini bersama Swan.

Oke, kalian boleh mengatakan Savannah bodoh karena dengan mudah menyetujui permintaan 'bermalam' itu. Yah entahlah, ia bahkan bingung kenapa tidak bisa mengatakan 'tidak' pada pria menyebalkan yang kini duduk di sampingnya di depan meja makan itu.

Savannah baru selesai membuat makan malam. Swan juga sudah di dudukkan di kursi khusus balita sambil memainkan sendok dan serutan apel di piring kecilnya.

"Kita akan menemui mereka secepatnya," ucap River dengan telpon menempel di telinga.

Pria itu sedang membicarakan tentang bisnis atau semacamnya dengan Noah yang di kenal Savannah sebagai tangan kanan River di perusahaan gamenya. Sebenarnya ia tidak terlalu tertarik dengan dunia bisnis itu, hanya saja ucapan River tentang pergi ke Beijing membuatnya sedikit penasaran.

Oh apakah ia sudah memasang peran sebagai kekasih yg posesif? Savannah hampir tergelak, ia bahkan belum menerima pengakuan apapun dari River mengenai hubungan mereka.

"Apa tidak ada cara lain?"

River memijit pelipisnya sambil memejamkan mata, membuat Savannah menghentikan kegiatannya menyendok makanan di piring.

"Aku mengerti, kita pergi lusa." River mengakhiri telponnya tanpa mendengar jawaban di seberang sana. Dari sini Savannah tau bahwa pria itu sangat dominan di dalam pekerjaannya.

"Ada masalah?"

River tersentak, seakan baru menyadari kehadiran Savannah dan Swan di sini.

"Urusan pekerjaan," ucapnya malas, "Aku akan ke Beijing."

"Sendiri?"

"Bersama Noah, mungkin," ucapnya tidak yakin.

"Mungkin?"

River mengendikkan bahu, "Banyak yang harus kami selesaikan di sini sebelum peluncuran game musim depan. Salah satu dari kami mungkin harus tinggal."

Savannah mengangguk.

River menatapnya, cukup lama sampai membuat Savannah agak salah tingkah. "Tapi mungkin aku bisa mengajakmu."

Savannah menunjuk wajahnya sendiri. "Aku?"

Mengangguk, River mengangkat gelas jus sebelum meminumnya. "Saat ini kau orang yang paling dekat denganku."

Hanya dekat? tidak lebih? gumam Savannah dengan perasaan kecewa.

"da.. Dda...Dad!" Swan menggapai ke arah wajah River, membuat dua orang yang sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri itu tertegun cukup lama.

River yang sadar lebih dulu dan mengelus puncak kepala Swan. "Coba ulangi sayang? Dad? Daddy?"

Savannah melupakan kekecewaannya, kini matanya mulai bersinar menatap putrinya.

"Dia jadi semakin pandai." ucap River setelah memindahkan Swan ke pangkuannya, membiarkan bayi yang mulai besar itu bermain-main dengan kancing kemejanya dan meninggalkan noda apel di sana.

"Ya, dan waktu tidurnya juga semakin berkurang."

River tertawa, menghadiahi Swan dengan ciuman di pipi gembulnya.

"Apa tidak apa terus seperti ini?" Pertanyaan River membuat Savannah mendongak.

"Apa?"

River mengendikkan bahu. "Terus bersamamu dan Swan dengan cara seperti ini."

The VowWhere stories live. Discover now