7 - She's know everything

7.2K 399 24
                                    

Savannah mengetuk-ngetuk ujung sepatu flatnya di tanah beraspal. Jam sudah menunjukkan pukul 9 dan sampai sekarang mobil jemputan yang akan mengantarnya ke sebuah toko cookies di pusat kota Perth sama sekali belum terlihat.

Beberapa hari yang lalu, Savannah-dibantu Ann- melamar pekerjaan disebuah toko Cookies. Seorang pelanggan yang beberapa kali membeli kue kering merekomendasikan Savannah untuk bekerja disana.

Setelah memberitahukan kondisinya dan beberapa hal yang tidak bisa ia lakukan, toko itu menerima Savannah. Memberikan kelonggaran waktu kerja dan memberikan fasilitas antar jemput seperti karyawan yang lainnya.

"Savannah."

Menoleh, Savannah memaksakan sebuah senyum saat melihat River keluar dari gedung apartemen dengan Sunny di sisinya.

"Hai," Sapa Sunny ramah. "Mau pergi bekerja?"

"Dia tidak bekerja." bukan Savannah tapi River yang menjawab.

"Mulai sekarang aku bekerja." Savannah menoleh ke jalan utama. "Aku sedang menunggu mobil jemputan."

River mengerutkan alisnya tidak suka. "Sejak kapan kau bekerja?"

Savannah memaksakan matanya untuk membalas tatapan River. "Sejak hari ini. Ada toko cookies yang mau menerima wanita hamil ini bekerja."

"Bukankah kau bilang tidak butuh pekerjaan?"

"Sekarang aku butuh," Savannah refleks mengelus perutnya, diikuti tatapan River yang jatuh di tempat yang sama. "Aku butuh uang lebih untuk persiapan persalinan."

"Aku akan membantumu."

"Kau sudah terlalu banyak membantu."

"Sudah kukatakan kau tidak perlu memikirkan itu!"

Savannah mengerjap, apa River baru saja berteriak padanya? tapi kenapa? Ia tidak merasa sudah berbuat suatu salah.

Savannah baru akan menjawab ketika sebuah mobil dengan Cat ungu dan cap toko cookies tempatnya bekerja berhenti di sisi jalan.

"Aku harus pergi sekarang," sekali lagi mengulas senyum ke arah Sunny. "Sampai jumpa lagi Sunny."

"Kau juga, berhati-hatilah."

River masuk ke dalam mobil dengan langkah lebar, disusul Sunny yang duduk di sampingnya sambil memasang seatbelt.

"Kau berlebihan, tidak seharusnya kau membentaknya tadi."

River hanya mendengus dan memacu mobilnya menjauhi halaman parkir.

***

River memicingkan matanya menatap grafik-grafik di layar monitor yang bergerak sesuai arah kursor di tangannya.

Sesekali ia mendesah, mendelete beberapa bagian yang di rasanya tidak sesuai sebelum kembali berkutat dengan kursor dan keyboardnya.

"Tidak biasanya kau seperti ini bos." Noah salah satu tim IT yang paling di perhitungkan di sini mengangkat sebelah alisnya pada River.

River hanya mengangkat wajahnya sekilas dan tanpa menjawab kembali menunduk menatap monitor.

Noah mengendikkan bahunya acuh. Seperti River, ia bukan tipe orang yang suka mencampuri urusan orang lain. Mungkin itu yang membuat River banyak mempercayakan Noah pekerjaan penting.

"Aku meninggalkan sepatu wanita yang ku temukan di rak sepatu depan beberapa hari lalu di sini."

River melirik sepatu putih yang ia kenali sebagai milik Savannah. Ia terdiam, mungkin alasannya uring-uringan hari ini adalah Savannah.

The VowWhere stories live. Discover now