6 - First time for me, maybe...

5.6K 385 13
                                    

"game seperti apa yang perusahaanmu kembangkan?"

"RPG." Melihat kerutan di dahi Savannah, River melanjutkan. "Game yang diperuntukkan untuk remaja dan orang dewasa."

"Selain game apa ada yang lainnya?"

"ehmm kami menciptakan perangkat lunak juga system keamanan jaringan."

Savannah menganggukkan kepalanya yang sedikit gatal. Ia bukan tipe orang yang gemar membaca, menyukai sains atau bahkan teknologi, jadi saat River mulai menjelaskan seperti apa pekerjaannya Savannah hanya bisa menanggapinya basa-basi.

"Wah ini lucu sekali," Savannah menghentikan kursornya pada gambar seorang pria yang sedang menggembala domba di padang rumput yang luas.

"ini salah satu model NPC kami."

"NPC?"

"Non-Player Character." River menarik kursi disebelah Savannah. "Dalam sebuah game kami ingin membawa para gamer ke dunia lain yang tidak jauh berbeda dengan dunia nyata. Karena itu NPC diciptakan, untuk membuat dunia itu terasa nyata dengan para penduduknya tanpa membutuhkan player untuk mengoperasikan."

"contoh jika ada desa, kau membuat penduduk asli yang melakukan aktivitasnya."

"sedikit mirip dengan itu."

"hebat," gumam Savannah dengan mata berbinar. "Jadi kau bisa menciptakan NPC apapun?"

"Ada tim desain yang biasa mengerjakannya. Kami menciptakan NPC hanya sesuai karakter yang di butuhkan dalam game."

"Dari kecil aku tidak pernah menyukai game atau sejenisnya, tapi kupikir ini tidak terlalu buruk. Maksudku ketika anak-anak bermain game terkadang para orang tua salah mengartikannya dan berakhir dengan memarahi si anak."

"Yah aku tidak sepenuhnya menyalahkan orang tua dalam hal itu. Pengajaran tiap orang tua itu berbeda."

"Karena itu kau menciptakan yang lain? Maksudku saat game tidak terjual dengan baik?"

"Aku menciptakan game bukan untuk keuntungan. Yah selama ini memang pekerjaan ini memberikan keuntungan, hanya saja bukan itu tujuan utamaku."

River mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan.

"Aku ingin menciptakan dunia yang menyenangkan. Dunia dimana siapapun bisa memasukinya dan menjadi pemeran utama di dalamnya."

Savannah mengerjap, tanpa sadar sudah terlalu lama menatap River. Kagum, terpesona, atau apapun penyebutannya yang pasti ia sedang merasakan itu sekarang.

"Kalau anakku sudah lahir, aku akan mengajaknya kesini untuk bermain game."

Tergelak, River menjatuhkan tatapannya di perut Savannah. "sebentar lagi ya."

Mengangguk, Savannah mengelus perutnya. "Aku tidak sabar ingin bertemu dengannya."

Mendadak Savannah mengerang dan River bisa melihat perut Savannah berdenyut-denyut.

Ada perasaan yang tidak bisa di jelaskan saat River melihat pemandangan itu. Tanpa sempat berfikir ia meminta izin untuk sesuatu yang dirasanya sangat konyol. "Apa aku boleh menyentuhnya?"

Tersenyum, Savannah menempatkan telapak tangan River di sisi perutnya yang berdenyut.

"Dia seperti sedang menendang."

Melihat mata River yang berbinar, Savannah kembali tersenyum. "dia jadi lebih aktif. Aku sampai tidak bisa tidur nyenyak sekarang."

Savannah menahan napas saat jari-jari River masih betah berada di atas perutnya. Mengingat-ingat perkataan dokter mengenai kehamilan yang memicu gairah seorang wanita di trimester kedua dan terakhir. Jika bisa Savannah ingin lari dari hadapan River saat ini juga! Otaknya sedang tidak bisa bekerja dengan baik.

The VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang