Prolog

1.5K 52 2
                                        

Happy Reading 🔥

"Trauma itu seperti selamat dalam kecelakaan maut, tapi cacat seumur hidup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Trauma itu seperti selamat dalam kecelakaan maut, tapi cacat seumur hidup."

[]

Dalam ruangan yang hanya berukuran tiga kali tiga itu setidaknya ada sepuluh orang dewasa dan lima anak-anak.

Rintihan dan jeritan menggema tiada henti. Tidak ada cukup ventilasi di sana, bahkan bau anyir nadira yang menggenang tercium menyeruak.

Gadis kecil yang baru saja berusia dua tahun itu gemetar ketakutan. Tidak ada yang mampu mendekapnya meski ada banyak orang dewasa di sekelilingnya.

Semuanya sibuk dengan pikiran masing-masing yang mulai menggila. Berulang kali ia menahan agar tidak muntah, namun sayangnya ia tidak tahan lagi dengan bau anyir yang menyeruak.

“Mama … tolongin Aurel. Papa … “ racaunya yang sedari kemarin terus mengharap keajaiban datang.

Seorang mayat tergeletak di hadapannya membuat Aurel memekik tertahan. Bola mata mayat itu telah lepas dari tempatnya, leher yang hampir saja terputus memisahkan badan dan kepala, serta jari-jari tangan yang tak lagi utuh membuatnya semakin ketakutan.

Salah seorang pria berbaju hitam kembali datang ke ruangannya. Aurel menutup matanya berdoa agar Tuhan menyelamatkannya.

“You're a pretty little girl. Sepertinya saya akan lebih untung jika menjual dirimu dibanding organ-organmu. C’mon, Sweetheart, tempatmu bukan di sini,” ujar pria itu yang membuat Aurel menolaknya mentah-mentah.

“Gak. Aku mau pulang!” sentak Aurel.

“Iya, Om akan antarkan ke orang tua kamu, yang baru,” ujar pria itu merendahkan suara akhirnya.

Aurel terus saja memberontak hingga akhirnya pria itu kehilangan kesabarannya. Tubuh mungil Aurel dibanting. Dress berwarna putih yang Aurel kenakan berubah menjadi merah karena ia terjatuh di genangan darah.

Pria itu gelap mata menendang dan memukul Aurel. Sebuah kilauan besi tipis membuat kedua bola mata gelap milik Aurel melebar. Ia memekik tatkala pisau itu menghunus perutnya. Perlahan, penglihatannya mulai mengabur hingga pada akhirnya ia benar-benar tidak sadarkan diri.

____________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

____________________________________

Halo, ini adalah cerita pertamaku yang bergenre thriller. Aku harap kalian suka hahaha. Jangan lupa vote dan komen kalau ada kritikan, typo, saran, dan lain-lain.

Kalian tim mana?
1. Pembaca baru
2. Pembaca ulang

Last AssignmentWhere stories live. Discover now