"Kenapa kau tidak bisa membiasakan otakmu untuk membaca situasi disekitarmu Yewon-ah?" ujar Yoongi sambil sesekali memukul kepala Yewon pelan.

"Berhenti memukul kepalaku Oppa!", seru Yewon kesal sambil mengusap kepalanya.

"Aku sudah bilang, kalau Eunbi sedang berusaha menjodohkan kakakmu dengan Yerin. Kenapa kau tidak juga paham?" Yoongi terlihat mulai kesal.

Seketika Yewon terdiam sambil mengerucutkan bibir merah marunnya, dan itu membuat Yoongi merasa gemas.

"Apa aku boleh mencium adikmu, hyung?", tanya Yoongi menoleh kearah Seokjin yang sedang duduk dikursi meja makan bersama Sojung. Dan itu membuat Yewon dan Sojung merasa terkejut.

"Silahkan, setelah itu aku akan membunuhmu" jawab Seokjin santai sambil memasang wajah kesal.

Yoongi menghela nafas panjang.

"Aigoo, aku heran kenapa kedua kakak ini senang sekali ingin membunuhku" ujar Yoongi diikuti dengan suara tawa kecilnya.






Sore itu Taehyung mengantar Yerin dengan menggunakan transportasi umum. Sebenarnya Taehyung ingin sekali mengantar Yerin dengan menggunakan mobil kakaknya. Tapi Taehyung belum memiliki izin mengemudi.

"Maaf, aku hanya bisa mengantarmu dengan bis umum" ujar Taehyung merasa sedikit bersalah.

"Aku belum mempunyai izin mengemudi" imbuh Taehyung sambil sesekali melihat kearah Yerin yang berjalan disampingnya melewati jalan menuju rumah Yerin setelah mereka turun dari bis.

"Tidak apa apa sunbae, justru aku merasa sudah merepotkan karena harus mengantarku pulang" Yerin merendah sesekali melihat Taehyung dengan sikap malu malu.

"Sebenarnya dirumahku ada sepeda milik ibuku. Jadi, jika lain waktu aku mengantarmu dengan menggunakan sepeda bagaimana?" Taehyung tiba-tiba memberikan ide diluar dugaan. Seketika itu membuat Yerin tertawa.

"Aku yakin kaki sunbae akan berotot setelah mengantarku, karena rumahku sangat jauh dengan rumah sunbae" ujar Yerin yang masih tertawa. Sementara Taehyung hanya menatap Yerin dengan wajah terpesona.

Karena sikap Taehyung yang menatap Yerin dengan intens sambil tersenyum, Yerin menghentikan tawanya lalu menatap kearah lain karena merasa malu.

"Umji benar, kau sangat cantik saat sedang tertawa" ujar Taehyung yang kini berhenti berjalan, masih menatap Yerin dengan tatapan terpesona.

"Benarkah?", tanya Yerin yang juga ikut berhenti dan menghadap kearah Taehyung.

"Sudah berapa banyak gadis yanng sunbae katakan cantik, seperti yang sunbae katakan kepadaku?" Yerin mengeluarkan mosi tidak percaya dan memberanikan menetap Taehyung tajam.

Mereka saling melakukan kontak mata sejenak, lalu Taehyung beralih melihat langit. Berpikir, lalu menghela nafas pendek. "Biar kuingat?", ujarnya sambil memasukan kedua tangannya kedalam saku jaketnya.

"Hanya dirimu, hanya kau yang menurutku memiliki wajah yang cantik apa adanya" Taehyung menatap bola mata Yerin dengan intens sambil tersenyum tampan.

"Benarkah?" tanya Yerin lagi kini dengan wajah malu malu saat bagaimana Taehyung menatapnya.

"Kau bisa tanya pada Umji, jika kau masih anggap omonganku itu kebohongan" Taehyung mencoba meyakinkan. Dan, Yerin menyerah pada rayuan Taehyung kepada dirinya sore itu, semakin tersipu malu.

"Oh ya, kau akan datang saat pertandingan basket nanti?" Taehyung mencoba mengajak Yerin menyaksikan pertandingan basket tim Taehyung untuk terakhir kalinya di SMA.

All About You [너에 관한 모든 것] {END}Donde viven las historias. Descúbrelo ahora