"Dia siapa?"tanya fano

"jangan dekati dia tama"cegah ningsih

"Kenapa?"tanya fano

"Dia hanya pura pura menangis untum menarik perhatian kamu"jawab dito

"Tapi itu kasian, mungkin saja dia butuh bantuan dari gue"ucap fano

"Dia hanya ingin tenaga kamu agar dia lebih kuat"ucap ningsih

"Maksudnya?"tanya fano

"Dia cuman mau ambil tenaga kamu karna kamu indigo, dengan itu dia bisa lebih kuat. Jika tenaga kamu diambil, kamu akan lemas, kemampuan indigo kamu akan hilang dan seketika tertutup"jelas dito

"Kalian nggak liat dia masih anak kecil nangis minta bantuan"bantah fano

"Tama, keadaan kamu lagi Sakit kamu lemah"ningsih mencegah fano

"Tauah"fano berjalan mendekati anak kecil itu

"Dek kenapa?"tanya fano

Anak itu masih saja menunduk dan menangis

"Hey kamu kenapa?"fano menyentuh anak itu

Tiba tiba tangannya panas memegang anak itu, tubuhnya lemas, susah melepaskan tangannya dari anak itu seolah olah ada lem yang sangat kuat

"Tama"ningsih dan dito mencoba membantu fano

Fano sudah lemas dan jatuh tidak sadarkan diri

*****
Disebuah ruangan yang ditutupi korden, ada obat obat disampingnya, dia masih berada di sekolah, dia berada di uks saat ini, dan ditemani oleh seorang gadis

"Lo dah sadar?"tanya nisa

"Ahhgg"fano memegangi kepalanya

"Sakit?pusing?"tanya isa lagi

"Iya"jawab fano

"Lo kok bisa kaya gini? Udah tiduran dulu aja"

"Lo ngapain ada disini?"

"Gue tadi mau panggil lo keroftoop trus gue liat lo udah pingsan, yaudah gue bawa kesini"

"Makasih"

"Iya, kenapa bisa pingsan?"

"Ketabrak"

"Ketabrak apa?emang ada mobil?motor?bis?"

"Tabrak angin"

"Bego,serius"

"Mau diseriusin cie"

"Bodo ah, nih air diminum gue mau balik kekelas, bay"nisa pergi dari uks

Fano hanya terkekeh lalu berusaha bangun dan meminum air yang diberikan nisa. Fano melihat seisi uks, lalu teringat kejadian tadi. Fano menghela nafasnya

"Ningsih?dito?"panggil fano

"Kalian kemana?"tanya fano

"Kenap gue gabisa liat kalian?"ucap fano

"Apa bener yang kalian bilang tadi?gue udah nggak indigo?kenapa gue lemes banget?kalian kemana sih?"tanya fano lagi

Fano mulai pasrah dan menerima kalau dia udah tidak indigo lagi. Fanopun kembali membaringkan tubuhnya lalu tidur

*****
Sekarang waktunya istirahat dan semua siswa keluar darikelas

"Fano kemana sih?"tanya pandu

"Bolos paling ke uks"jawab roy

"Liat tuh anak sebelah dateng lagi"ucap radit menunjuk segerombol siswa sekolah sebelah yang datang masuk kesekolah mereka

"Ngapain mereka kesini?"tanya pandu

"Paling mau nyari masalah, mau ngajakin tanding basket"jawab roy

Radit tidak mengucapkan apapun langsung berjalan menghampiri siswa siswa itu diikuti pandu dan roy. Kejadian itu menjadi pusat perhatian karna posisi mereka sekarang dihalaman sekolah

"Mau apa?"tanya radit

"Kita mau tantang kalian tanding"ucap joni

"Nggak"tolak radit

"Kenapa? Kalian takut lawan kita?"tanya joni

"Kalian terlalu mudah untuk kita, kita nggak takut"ucap radit

"Pulang sekolah dilapangan basket dekat komplek"ucap joni

"Oke"jawab radit

Joni dan teman temannya pun pergi darisana dan kembali ke sekolah mereka

Radit pandu dan roypun juga pergi kekantin

"Lo ke uks sekarang bilang ke fano ditunggu di kantin"ucap pandu menghentikan seorang siswa yang sedang lewat

"I.. Iya"ucap siswa itu takut lalu pergi

*****
Keadaan sekarang sangat sepi dan tenang. Fano sangat berpikir keras apa yang sedang terjadi padanya

"Aaahh bodo ah pusing gue"teriak fano

Toktoktok
Terdengar suara pintu diketuk dari luar

"Masuk"jawab fano

"Ehm fan lo... Lo ditunggu di uks"ucap seorang siswa yang disuruh pandu tadi

"Hm"jawab fano

Siswa itupun sudah takut berada diuks berdua dengan fano lalu dia pergi keluar darisana. Fanopun ikut keluar pergi menuju kantin

Dikantin sudah dipenuhi dengan para siswa yang sedang kelaparan. Fano menyapu seluruh pandangannya dan menemukan ketiga sahabatnya ditempat bangku biasa, diapun menghampiri teman temananya

"Nih dia orangnya, darimana aja lo?"tanya roy

"Uks"jawab fano sambil duduk disebelah radit

"Tadi jony kesini sama temen temennya, mereka ngajakin tanding"ucap radit

"Kapan?"tanya fano

"Pulang sekolah dilapangan biasa"jawab radit

"Yaudah gapapa"ucap fano

"Hmm oke"jawab radit

Fano kembali hanya melamun, masih belum bisa melupakan kejadian tadi

"Woy ngelamun aja kesabet duit segepok mampus lo"ucap roy menyadarkan fano

"dah pernah"jawab fano

"Aelah iya iya sultan"ucap roy

Fano mengedarkan pandangannya, melihat lihat kantin,dan disebuah meja fano kembali melihat teman temannya. Terkejud dan senang yang dirasakan fano

"Ningsih,dito"teriak fano



*****
Hy gaes gimana ceritanya?
Maaf kalau ada salah kata atau typo:v

Makasih udah mau stay sama cerita aku, udah mau setia baca cerita aku, tanpa kalian cerita ini gabakal ada:)

Jangan lupa votmennya ya gaes, share juga cerita ini ketemen-temen kalian biar mereka juga bisa baca cerita ini;)

Thankyou
I love you readers:3

Cold Ketua Basket (END)Where stories live. Discover now