GEGAR 48 - Gerard vs. Nico

2.2K 88 3
                                    

SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "Gerard vs. Nico"

BUDAYAKAN UNTUK MENINGGALKAN VOMMENT YA. SORRY FOR TYPO AND HOPE YOU LIKE THIS PART :)

↔↔↔

'Gue berjanji, selanjutnya gue akan bertingkah layaknya lo gak pernah patahin hati gue'

GAR

↔↔↔

Bel istirahat berbunyi, Gar dan Gerard memutuskan untuk meninggalkan rooftop.

Sejak adegan saling mengungkapkan perasaan itu, senyuman tak pernah sirna dari bibir keduanya.

Gerard bahagia karena cintanya tidak bertepuk sebelah tangan, akhirnya perjuangannya berbuahkan hasil.

Sementara itu Gar tersenyum sebab perkataan Gerard yang masih berputar dikepalanya, ia heran dengan dirinya sendiri.

Mengapa ia begitu mudah menyatakan cinta kepada Gerard walaupun ia meragukan perasaannya sendiri?

Tapi Gar yakin kalau ini cinta, jantungnya selalu berdegup kencang saat didekat Gerard. Pipinya merona setiap ia mendapat perlakuan manis dari Gerard, dan ia gelisah jika tidak bertemu Gerard sebentar saja. Apakah perasaannya berpindah secepat itu?

Kini Gar yakin jika yang dirasakannya kepada Rama itu bukan cinta, hanya obsesi bercampurkan rasa bapernya yang berlebihan saja.

Kini ia tidak peduli dengan Rama, yang terpenting adalah Gerard. Untuk apa Gar mengejar cowok lain dikala ada seorang cowok yang setia disampingnya? Kali ini Gar tidak akan bertindak bodoh lagi.

Baru saja Gar kepikiran tentang Rama, tak sengaja manik matanya bertubrukan dengan cowok berengsek itu.

Rama keluar dari ruang OSIS ditemani seorang temannya, tak dapat dipungkiri, Gar masih kecewa melihat Rama. Sosok yang begitu ia kagumi ternyata tak sebaik yang ia pikirkan.

Mendadak Gar ingin mual ketika sekelebat bayangan Rama dan jalangnya keluar dari kamar mandi dengan sehelai handuk saja. Gar mengenyahkan pikiran itu.

"Hai kak" sapa Gar berusaha ramah.

"Eh, hai. Kalian dari mana?" tanya Rama.

"Dari rooftop kak, kalian mau ke kelas?" tanya Gar sekedar basa - basi.

"Iya, tentu saja" jawab Rama.

Gerard muak melihat Rama yang berlindung lewat topengnya. Disamping itu ia tak ingin Gar tersakiti jika berlama - lama berhadapan dengan sepupunya yang berengsek itu.

"Ayo" ajak Gerard sambil menarik tangan Gar.

"Duluan kak" pamit Gar sambil berjalan terseok - seok sebab seretan Gerard.

Sebenarnya Gar sendiri tak ingin berlama - lama disana, ia sedikit heran. Dulu ia betah berlama - lama menandangi wajah tampan Rama.

Justru sekarang ia jijik walaupun manik mata Gar tak sengaja bertemu dengan mata cokelat milik Rama.

"Gue berjanji kak, selanjutnya gue gak akan bertingkah layaknya lo pernah patahin hati gue" batin Gar.

Rama masih membeku ditempatnya, ada setitik rasa tidak rela ketika Gerard membawa Gar pergi dari hadapannya.

GAR and GERARD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang