GEGAR 44 - Foto

2.1K 85 2
                                    

SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "Foto"

JANGAN LUPA UNTUK NINGGALIN JEJAK BERUPA VOTE DAN COMMENT YA. SORRY FOR TYPO AND HOPE YOU LIKE THIS PART

AN: siders gw santet 😛

↔↔↔

'Definisi bodoh yang sebenarnya adalah, ketika kau menganggap dia spesial, tetapi kenyatannya kau tak terlihat sama sekali di matanya'

GAR

↔↔↔

"Sampai kapan lo pakek mantel mandi terus hem?" tanya Gerard.

Sontak Gar mengulas pelukannya. Ia menatap Gerard sangsi.

"Seragam gue basah, masa harus dipakek sih? Atau lo gak ikhlas karena gue pakek mantel mandi lo? Ya udah, gue copot aja" celoteh Gar sambil mengambil ancang - ancang untuk melepas mantelnya.

Gar merasa resah karena Gerard sama sekali tak menghentikannya, justru cowok itu menatapnya intens.

"Kenapa gak dicopot? Padahal udah siap lihatin ini" goda Gerard sambil mengerlingkan matanya.

Sontak Gar mencubit pinggang cowok itu. "Dasar mesum!" maki Gar.

"Gak apa - apa lah, jangan pelit - pelit sama pacar sendiri" goda Gerard lagi.

"Bodo Gerard! Gue gak dengar" ucap Gar jengah sambil bangkit dari tempat duduknya, ia membelakangi Gerard, kedua tangannya ia lipat di dada.

Gerard tersenyum kecil, ia bangkit dari tempat duduknya.

Diambilnya sweater warna turquoise dan celana jeans hitamnya, kedua pakaian itu sudah terasa sesak dibadannya.

"Ini" ucap Gerard seraya menyerahkan pakaian itu, Gar tak bergeming di tempatnya.

"Nunggu gue yang pakaiin, okay sini mendekat" goda Gerard.

"Sial-"

Cup..

Dengan cepat Gerard mengecup bibir Gar, "jangan ngumpat, gue cium lagi loh" ujar Gerard.

Gar melangkahkan kakinya menuju kamar mandi sambil mengeluarkan sumpah - serapahnya, kali ini Gerard hanya bisa terkikik melihat kelakuan pacarnya itu.

________

Tak lama kemudian, Gar keluar dari kamar Gerard dengan pakaian tersebut.

Gerard tersenyum tipis ketika mendapati Gar  yang nampak menggemaskan dengan setelan hangat dan kebesaran itu.

Rambut Gar masih setengah basah sebab terkena hujan tadi, Gerard menarik Gar ke dekat nakasnya.

Ia mendudukkan Gar di ranjang tidurnya, diambilnya sisir, ia menyisir rambut Gar dengan telaten.

Setelah itu Gerard mengambil hair dryer dan mulai mengeringkan rambut Gar.

Gar hanya bisa duduk menikmati perlakuan lembut pacarnya, sesekali matanya menelisik isi kamar yang mereka tempati.

"Kamar lo Ge?" tanya Gar.

"Iya, ini kamar gue yang sebenarnya. Yang tadi itu kamar tamu, oh bukan, lebih tepatnya kamar hotel" jawab Gerard malas.

GAR and GERARD ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ