"Maaf." Ucap Virzu.

"Gue harap lo bisa menemukan laki-laki yang lebih baik dari gue dan yang jelas bisa cinta ama lo. Maafin gue, Vy."

"Siapa cewek yang beruntung itu kak?" Tanya Ivy dengan mata berkaca-kaca.

"Lo gak perlu tau. Gue harap lo bahagia setelah ini. Maaf."

"Tega lo Kak."

"Gue Terima, karena gue yang salah udah buat lo jadi pelampiasan."

Tanpa bicara lagi, Ivy langsung beranjak dan meninggalkan Virzu yang menatap kepergiannya. Tak berapa lama Angga datang.

"Gila, gue cariin lo. Bukannya latihan malah disini. Ngapain lo?" Tanya Angga yang langsung duduk di depan Virzu. dia terlihat lelah dengan seragam basketnya.

"Gue putus." Jawab Virzu

"Butuh pelukan?" Tanya Angga dengan wajah tengilnya, jangan lupakan dia juga merentangkan tangannya.

"Najis. Mang gue homo?" Kesal Virzu.

"Lha kan emang. Cewek udah cinta ama lo, malah lo putusin. Masih mengharap dia lo?"

Pelan tapi Pasti Virzu menganggukkan kepalanya. Sedangkan Angga menatapnya dengan cengiran nya.

"Bucin amat lo." Ejek Angga.

"Balik yuk." Ajak Virzu.

Mereka lalu beranjak untuk pulang.

***

Selama beberapa hari Virzu sengaja menghindari Ivy. Saat Virzu dan Angga akan ke lapangan basket, tanpa sengaja Virzu melihat Ivy berjalan berlawanan. Belum sempat menghindar, Ivy keburu menghampiri menghampiri Virzu.

"Kak, bisa bicara?" Tanya Ivy memegang lengan Virzu.

"Apa?" Tanya Virzu dingin.

"Kalian bicara dulu aja. Gue duluan." Pamit Angga.

"Yoi bro. Gue gak lama kok." Ucap Virzu pada Angga.

Setelah Angga berlalu, Ivy mengajak Virzu ke bangku yang ad di dekat mereka.

"Kak, kita gak bisa balikan?" tanya Ivy pada Virzu.

"Maaf Ivy, gue gak bisa."

"Kenapa?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa?"

"Gue gak bisa cinta ama lo."

"Bukannya kakak bilang mau coba-"

"Gue gak bisa."

"Apa karena kak Alea, Kak?"

"Kenapa kamu tanya itu?" Tanya Virzu

"Dari tatapan Kakak ama Kak Alea." Ya Virzu.

"Lo gak perlu tau soal itu."

"Lagipula Udah banyak yang bilang, katanya kakak pacaran ama kak Alea? Bener kak?"

Virzu memilih tak menjawab pertanyaan Ivy dan hanya menghela nafas kasar.

"Kalo diem berarti iya."

Virzu menghela nafasnya kasar, sesekali dia meraup wajahnya kasar.

"Jujur aja deh kak." Desak Ivy.

"Oke gue jujur ama lo. Gue dari dulu emang cintanya ama Alea. Gue udah coba buat sayang ama lo, tapi sumpah beneran. Gue gak bisa, Vy. Maafin gue."

"Jahat lo, Kak. Gue selama ini udah berusaha buat kakak cinta ama aku. Tapi ujung-ujungnya kakak tetep aja cintanya ama Kak Alea. Sakit banget saat tau kakak hanya cinta ama Kak Alea."

"Maafin gue. Gue beneran minta maaf ama lo."

"Kakak kok jadi jahat gini sih? Kakak tau gak gitu mana sakitnya hatiku?" ucap Ivy.

"Gue minta maaf Ivy. Gue gak mau buat lo tambah sakit hati." Ucap Virzu lalu meninggalkan Ivy sendirian.

Diperjalanan ke lapangan, Virzu bertemu dengan Alea. Dia melihat Alea dengan senyumnya yang merekah bersama dengan Maya. Hingga tanpa sengaja menabrak Virzu yang di depannya.

"Aduuh... Sorry." Pekik Alea.

"Liat apa sih? Ampe gue ganteng gini gak keliatan." Ucap Virzu dengan wajah tengilnya.

"Iya iya ganteng." Jawab Alea.

"Etdah, kalo ada yang liat kalian kayak gini, pasti pada ngira kalo kalian pacaran." Celetuk Maya.

"Pacaran yuk." Ajak Virzu

"Ayooo... " Jawab Alea dengan kekehan nya.

"Ish beneran ini." Kesal Virzu

"Ahahah... Serius amat lo." Jawab Alea.

"Ya udah sih, kalian kan sama-sama jomblo. Jadian sana. Siapa tau jodoh." Goda Maya.

"Di Aminin gak?" Jahil Virzu

"Auk ahh... Gak usah bahas jodoh dulu. Hati gue masih ancur, guys" Jawab Alea dengan kekehannya

"Gue siap lho nyatuin ati lo lagi, Alea."

"Ish udah ah. Janji janji cowok mah sama aja. Ahahahah. Lo mau kemana?" Tanya Alea.

"Latihan basket. Lo mau nonton gak? Kan lumayan bisa buat gue semangat latihannya."

"Emang kenapa?" Tanya Alea dan Maya bersamaan.

"Karena di liat calon pacar gue. Ahahahahah." Jawab Virzu tertawa.

"Boleh deh. Lagian kuliah gue udah selesai."

"Ayo." Ajak Virzu

"Trus, gue di tinggalin?" Tanya Maya pura-pura ngambek.

"Ahahah ayo May." Ajak Alea.

"Kalian duluan deh, gue masih ada kuliah lagi nih." Ucap Maya lesu.

"Yaa... Gak seru. Ya udah deh, gue tungguin lo di lapangan sambil nonton yang katanya calon pacar gue.hehehe." Ucap Alea.

"Ya dah. Gue duluan ya." Pamit Maya.

Maya pergi meninggalkan mereka. Alea dan Virzu langsung menuju ke lapangan Basket.

"Gue tau kalo Virzu suka ama lo, Alea. Makanya gue mau lo bahagia. Siapa tau Virzu bisa ngebuat lo bahagia." Harap Maya sambil menatap kepergian Alea dan Virzu yang diiringi canda tawa.

Tbc.

Maaf sedikit dulu.

Capek banget nih.

Lanjut next ya.

Rain

Dirimu Dan Dirinya (End)Where stories live. Discover now