Dua puluh tujuh

Mulai dari awal
                                    

Arina pun menonjok dengan sedikit keras perut letta, sehingga letta tersungkur.

Siswa siswi langsung berhamburan. Bukannya melerai, salah satu dari mereka malah ada yang memfoto bahkan memvidiokan kejadian itu.

***

"Kenapa kamu melakukan itu arina?! Gimana kalo letta kenapa napa?" Bu Ratna menatap arina dengan intens.

"Ya ampun bu, saya pernah kali ngerasain lebih dari itu. Tapi biasa aja! Emang dianya aja yang alay"

"Enak aja! Lu kira ga sakit apa!"

"Diam!"

"Alana, kamu jadi saksi disini ya! Tolong jangan bohong terhadap saya!"

Alana pun mengangguk dan mulai menceritakan kejadian dari awal hingga akhir.

"Bohong bu! Arina duluan kok yang nonjok saya!"

"Heh bool onta! Bisa banget lu ngelesnya! Jelas jelas elu kok yang jenggut rambut gua duluan!" Arina yang tidak terima langsung menggebrak meja dan menunjuk nunjuk letta.

"Tuh kan bu, ibu liat aja kelakuannya begajulan gitu" letta memutar bola matanya.

"Bener bener lu ya!" Arina berdiri hendak memukul letta, namun langsung alana tahan.

"Kalo Sikap lu begitu, entar malah bu Ratna percayanya sama si setan" alana berbisik kepada arina.

Arina mengontrol emosinya dan menghela nafasnya.

"Bu, saya tekankan sekali lagi bahwa dia duluan yang ngejambak saya dan dia tiba tiba__"

"Bu ya ampun bu...plis percaya sama saya bu" letta memasang wajah memelasnya.

Alana mulai jengah dengan sikap letta yang semakin caper terhadap guru.

"Cukup! Saya pusing dengan kalian berdua! Gaada yang mau ngaku semuanya!"

"Yang namanya maling gaada yang mau ngaku bu, kalo ngaku penjara penuh"

"Heh! Maksud lu apa?! Gua ga pernah maling ya!"

"Perumpamaan! Kok lu sewot?! Nyadar Mba?!"

"Mulut lu ya!"

Plak!

Tiba tiba letta menampar arina dengan cukup kencang.

Arina,bu Ratna, dan alana terperanjat dengan aksi letta.

Arina tidak terima dia menggebrak meja dan langsung berdiri dengan emosi yang sudah kelewat batas.

"ANJ*NG!"

Bugh!

Amarah arina sudah tidak bisa ditahan lagi. Dengan emosinya yang membeludak arina langsung menonjok muka letta dengan kencang sehingga dia langsung tersungkur.

"ARINA!!"

Bu Ratna teriak histeris saat arina memukul letta.

ALANA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang