"Kembang apinya habis mas." Afiqah mendesah tidak menemukan kembang api lagi. Sedangkan orang yang di keluhkan sudah terlentang tidur di lapangan. Arsena lelah bermain pada akhirnya memilih menatap Afiqah sambil berbaring.

"Ih mas kok diem aja." Keluh Afiqah sambil menatap Arsena sebal.

"Sini tidur di sebelah mas." Afiqah menurut tapi tidak berbaring di sebelah Arsena. Tapi ia terbaring terbalik dengan Arsena. Kaki Arsena membujur di utara, sedang Afiqah di selatan. Namun kepala mereka bersebelahan dan bertemu satu sama lain.

 Namun kepala mereka bersebelahan dan bertemu satu sama lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Posisinya gini ya...

"Kok kamu disitu dek? Mas-kan jadi ngak bisa meluk." Keluh Arsena padahal ia ingin memeluk gadis itu si sampingnya. Tapi Afiqah malah menghindar.

"Mas inget ini tempat umum." Afiqah memperingatkan.

"Mas pulang yuk, udah habis kembang apinya." Ajak Afiqah.

"Sebentar dek mas capek. Lima menit aja."

"Oke." Balas Afiqah sambil cemberut.

Afiqah menatap ke langit, ia baru menyadari banyak sekali bintang di atas sana. Mungkin karena tadi ia sibuk bermain hingga lupa. Lalu ia menengok ke arah Arsena pria itu masih memejamkan matanya. Sepertinya Arsena lelah, apalagi tadi mereka kesini ketika Arsena pulang kerja. Betapa tangguhnya pria ini yang masih bisa menyempatkan waktunya untuk membahagiakannya. Dan bodohnya dia selalu berpikiran negatif pada Arsena, bahkan menuduhnya selingkuh.

Afiqah mengangkat tangannya, menyusuri wajah Arsena dengan jemarinya. Pria itu diam tidak terganggu dengan kegiatannya. Terlihat ada beberapa kerutan disana, hingga jemarinya berhenti di bibir Arsena. Jantungnya berdebar mengingat bibir itu pernah dengan lembut menciumnya. Baru saja ia ingin menarik jemarinya Arsena lebih dahulu menggenggamnya. Kemudian menatap Afiqah dan tersenyum hangat.

"Maaf." Gumam Afiqah.

"Kamu cantik." Balas Arsena yang membuat pipi Afiqah bersemu. Lalu pria itu mencium kening gadis itu. Tanpa sadar Afiqah memegang dadanya yang mengeluarkan debaran begitu kencang. Entah kenapa jantungnya selalu berdetak dengan kencang setiap menerima perlakuan manis Arsena.

Keduanya masih terbaring, lalu menatap bintang di langit. Baru kali ini mereka tidak melakukan apapun, hanya menatap langit malam dan entah mengapa rasanya nyaman. Lalu Arsena bersenandung pelan menyanyikan lagu Andmesh cinta luar biasa.

Waktu pertama kali ku lihat dirimu hadir
Rasa hati ini inginkan dirimu
Hati  tenang mendengar suara indah menyapa
Geloranya hati ini tak ku sangka

Rasa ini tak tertahan
Hati ini slalu untukmu

Terimalah lagu ini dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu

Hari hari berganti kini cinta pun hadir
Melihatmu memandangmu bagaikan bidadari
Lentik indah matamu manis senyum bibirmu
Hitam panjang rambutmu anggun terikat

Rasa ini tak tertahan
Hati ini slalu untukmu

Terimalah lagu ini dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu

Terimalah lagu ini dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu

Andmesh - cinta luar biasa

***
Pemanasan sebelum konflik yang temen-temen...

gimana part ini?

suka nggak?

spam next dong di sini

Semoga suka.. love you..

Vote, coment and follow..

Instagram @wgulla_

Apa kabar wahai jomblo?
Sudahkah menemukan sosok Abang Arsena?

ARSENA -Sejauh Bumi dan Matahari- Tersedia di GramediaWhere stories live. Discover now