34

14K 991 70
                                    

Alex dan Sarah mengunjungi rumah Axelle di malam harinya. Pasangan senior itu memutuskan untuk menginap dan menemani putra mereka yang akan menikah dua hari lagi. Alex pun sudah mengabari beberapa teman lamanya mengenai hari pernikahan Axelle dan untungnya, semua terlihat senang mendengar kabar bahagia ini.

"Kau sudah siap, Letta?" Axelle masuk ke dalam kamar sambil memakai jam tangannya untuk melihat apakah calon istrinya itu sudah siap pergi? Ia ingin mengajak Scarletta berkencan karena mereka belum pernah melakukannya lagi sejak perceraian itu. Kali ini Axelle bisa memanfaatkan kehadiran orangtuanya untuk menjaga si kembar sejenak. Sudah lama ia menantikan saat-saat seperti ini setelah sebelumnya mereka diterpa badai yang seperti tidak kunjung berhenti menghantui setiap langkah yang mereka ambil.

Letta mengangguk kecil. Ia tampak cantik dengan dress merah muda sebatas lutut-- menampilkan kaki jenjangnya yang menggiurkan bagi setiap mata yang memandang. Gaun selutut itu tidak seksi bahkan sangat terkesan sederhana, tapi Axelle menyukainya. Letta tetap sama, ia selalu menyukai penampilan tertutup dan sopan. Rambut pirang wanita itu dibiarkan tergerai indah dengan sedikit jepitan di setiap sisi kepalanya membuat Scarletta sangatlah cantik.

"Aku sudah sangat siap."

Axelle menarik pelan telapak tangan Letta lalu mengecupnya lama. Ia mengusap punggung tangan wanita itu sebelum mengamitnya untuk keluar bersama-sama.

Di lantai bawah, mereka melihat kalau Alex dan Sarah tengah bercanda ria dengan kedua cucu mereka seolah melupakan kalau ada dua manusia lain yang berada di rumah ini.

"Mom, Dad, kami pergi dulu. Jaga si kembar selama kami pergi," Pamitnya. Alex tersenyum miring kepada Axelle sebelum kembali mencium pipi gemuk Romeo di dekapannya,"Pergi saja. Lagipula aku kemari bukan untuk bertemu kalian melainkan cucu-cucu ku saja."

Sarah terkikik geli mendengar ucapan konyol suaminya itu. Padahal tadinya Alex begitu penasaran dengan hubungan antara Letta dan Axelle bahkan terkesan sedikit paranoid jika Axelle akan kembali berbuat kesalahan.

"Ya sudah kalau begitu, kami pergi dulu," Axelle dan Scarletta kembali melanjutkan langkah mereka ke dalam mobil. Axelle mengendarai mobilnya dengan sangat hati-hati menuju sebuah restoran yang sudah ia pesan khusus untuk malam ini, hanya berdua dengan calon istrinya-- Scarletta.

Lima belas menit kemudian, mobil yang mereka tumpangi berhenti di sebuah rumah makan ala Perancis yang cukup terkenal di daerah Toronto. Axelle membukakan pintu mobil untuk Letta lalu menuntun wanitanya ke dalam restoran. Mereka disambut oleh beberapa pelayan restoran yang langsung menunjukkan meja di mana keduanya akan menikmati kencan. Scarletta terpukau karena tempat ini telah dipesan khusus oleh Axelle sehingga hanya mereka berdua yang berada di sini. Ah, tiba-tiba pikirannya tertarik ke masa lalu. Dia masih ingat dengan jelas saat Axelle melupakan kencan mereka di hari ulang bulan pernikahan yang ke tujuh. Malam itu, Letta pulang ditemani suara hujan dan kesedihan yang mendalam tanpa tahu kalau saat itu suaminya sedang berselingkuh.

"Kau menangis?" Axelle menatap cemas saat ia melihat tetesan bening itu tampak mengaliri pipi Letta. Sungguh, jika kencan akan membuat Scarletta malah bersedih, ia akan membatalkan semuanya agar wanita itu kembali sumringah.

"Tidak, aku hanya tidak percaya karena kali ini kita benar-benar berkencan. Kau mengerti 'kan maksudku? Kencan terakhir kita sangat berakhir tidak menyenangkan dan kalau mengingatnya, selalu membuatku kesal bukan main," Jawab Scarletta sambil diselingi tawa lirih meski matanya masih berkaca-kaca.

Axelle mengusap pelan punggung tangan Scarletta. Matanya menyendu karena membuat Letta bersedih. Benar juga, semua ini salahnya. Dia membuat Scarletta menjadi seperti ini.

"Maafkan aku. Saat itu aku benar-benar dibutakan nafsu sesaat. Aku salah dan aku minta maaf karena telah melakukan hal seburuk itu padamu," Sesalnya kemudian. Scarletta menggeleng pelan, ia memberikan senyuman kecil kepada Axelle seolah menunjukkan kalau dia baik-baik saja dengan apa yang terjadi di masa lalu mereka berdua.

Can I Have Your Husband, Too? ✔️ |GRISSHAM SERIES #4| [END]Where stories live. Discover now