28

15.7K 1.1K 116
                                    

Melelahkan memang setelah berada di dalam pesawat selama berjam-jam. Namun, rasa lelah itu kini digantikan dengan perasaan gugup dan takut. Sedari tadi Scarletta tidak berhenti berkeringat dingin karena dirinya akan kembali menempati sebuah rumah sederhana di mana ia dan Axelle sempat tinggal ketika mereka menikah.

Pria itu menjelaskan kalau tidak ada yang berubah dari rumah tersebut. Semua perabotannya masih sama bahkan mobil milik mereka berdua pun tidak berpindah posisi. Ada tiga pelayan yang setiap hari merapikan isi rumah, jadi ketika mereka sampai, rumah tak akan terlalu kotor sehingga Letta tidak perlu untuk membersihkannya lagi.

Keluarga besar Grissham belum tahu kalau mereka pulang. Scarletta ragu untuk berkata jujur pada mereka.

"Kita sampai."

Lamunannya terhenti dan seketika matanya memandang sebuah rumah di samping kanannya. Betapa ia merindukan rumah itu dan segala kenangan manis ketika ia masih menikah bersama Axelle. Setiap sudut tempat ini menyimpan kenangan tersendiri yang tidak bisa Letta lupakan dari kepalanya. Sekarang, semuanya seakan tertarik kembali ke masa lalu.

Ada seorang pelayan pria yang membantu Axelle menurunkan koper mereka. Pria muda itu mengangguk hormat sembari membawa koper-koper milik mereka ke dalam rumah.

"Welcome home."

Scarletta menatap mata Axelle yang memandangnya sendu. Pria itu tersenyum kecil di depannya sembari mengulurkan tangan kirinya.

Letta menyambut uluran tangan Axelle. Mereka berjalan beriringan dengan menggendong Romeo dan Juliet yang masih tertidur.

Setiap langkah yang ia ambil terasa semakin berat. Letta ingin sekali menangis ketika mengingat alasan dia pergi dari rumah ini dan bercerai dengan suaminya. Sulit melupakan sesuatu yang telah terjadi di masa lalu. Namun... Semua itu telah terjadi dan yang mesti ia lakukan adalah berpaling, bukan?

"Aku kira kau menjual rumah ini."

Axelle menggeleng pelan,"Aku tidak mau kehilangan kenangan yang aku buat denganmu di sini, Letta. Aku berpikir untuk tinggal sendirian dan mengubur diriku dalam penyesalan di dalam rumah ini, tapi ternyata lebih dari itu... Aku gila tanpamu."

Scarletta tidak lagi menyahut. Ia mengikuti langkah kaki Axelle ke dalam kamar mereka berdua. Terasa asing memang, tapi Letta ingin melakukannya lagi. Ia mau tidur di ranjang lamanya dan menemukan Axelle di pagi hari ketika ia membuka mata. Sesederhana itu harapannya walau dirinya harus melewati rasa pahit dan sakit hati akan perbuatan Axelle dulu.

"Untuk sementara si kembar bisa tidur dengan kita. Besok aku akan menyuruh pelayan membereskan kamar sebelah supaya anak-anak bisa tidur di sana."

Scarletta hanya mengangguk saja. Setelah perceraian itu, rumah ini menjadi milik Axelle. Jadi terserah pria itu mau berbuat apa dengan rumahnya.

"Istirahat lah dulu. Aku mau keluar sebentar."

Letta duduk di pinggir ranjang setelah ia membaringkan anak-anaknya di tengah ranjang. Axelle mengecup bibirnya sebelum melangkah keluar kamar-- meninggalkan dia dengan si kembar. Wanita itu melirik ke arah sekitar, merasakan suasana yang begitu ia kenali. Semua barang-barang yang ada di kamar ini tidak ada yang berubah. Foto pernikahan mereka pun masih terpajang jelas di sini dan Letta penasaran, apa Axelle pernah berniat untuk membakar semua ini?

"Juliet, ini dulu kamar Mommy dan Daddy. Kau suka tempat ini, sayang?" Ia mengusap pipi Juliet yang masih tertidur pulas. Lihatlah kedua anaknya ini, begitu damai dan tenang seakan tidak terjadi apapun padahal biasanya mereka merengek kalau berada di tempat asing.

Scarletta menarik selimut lalu ikut berbaring tidur di samping kedua anaknya.

...

Can I Have Your Husband, Too? ✔️ |GRISSHAM SERIES #4| [END]Where stories live. Discover now