26

16.5K 1.1K 79
                                    

Tuk!

Scarletta menaruh nampan berisi minuman dan juga camilan ke atas meja. Ia duduk di hadapan dua orangtua yang tengah memandangnya penuh arti.

"Bagaimana perjalanan kalian, Mom, Dad? Apa ada kendala?"

Sarah menggeleng lebih dulu,"Syukurlah semuanya baik-baik saja. Ternyata Manchester adalah kota yang cantik. Aku senang berada di sini."

Scarletta tersenyum kecil menanggapi itu,"Itulah sebabnya aku memilih kota ini sebagai tempat tinggal ku."

"Oh, iya... Apa cucu-cucuku sedang tidur?" Scarletta menggeleng kecil lalu berdiri.

"Dia sedang bersama Axelle saat ini. Sebentar, aku panggilkan."

"Tunggu, Letta. Axelle tinggal di mana memangnya?" Tanya Sarah. Scarletta memainkan jemarinya sebelum melirik mantan ibu mertuanya itu dengan sedikit canggung,"Uhm, di apartemen sebelah. Dia... Ingin tinggal di sana."

Senyum kecil terukir di sudut bibir Sarah. Ia tahu kalau hal ini merupakan titik awal untuk kembali bersama, jadi ia rasa itu bukan masalah kecil apabila Axelle memang tinggal berdekatan dengan Scarletta serta anak mereka.

"Alex, apa menurutmu Axey bisa kembali bersama Scarletta? Aku benar-benar ingin melihat mereka bersama. Kasihan si kembar jika harus hidup begini terus."

Alex menggenggam erat telapak tangan sang istri dan tak lupa ia mencium kening Sarah dengan sayang,"Percayalah... Axelle dan Scarletta tahu apa yang terbaik untuk anak-anak mereka. Kita hanya perlu untuk melihat, tapi jika Axelle kembali membuat masalah... Aku benar-benar akan memisahkan mereka."

Sarah tersenyum kecut. Ia harap memang ada kemajuan dalam hubungan putranya itu. Ia bukannya memaksa agar Scarletta kembali bersama Axelle, tapi Sarah tahu kalau keduanya bahkan saling membutuhkan satu sama lainnya. Tidak bisa ditampik kalau Axelle punya peran penting dalam pertumbuhan Romeo dan Juliet.

Tak lama kemudian, Axelle muncul dari pintu apartemen. Pria itu menggendong si tampan Romeo, sedangkan Juliet bersama Scarletta. Sarah dengan segera mendekati keduanya dan menatap penuh kagum kepada bayi berusia lima bulan itu. Mereka begitu sehat dan menggemaskan.

"Ya ampun, Grandma rindu sekali dengan kalian."

Axelle tidak menolak ketika ibunya meminta untuk menggendong Romeo dan Juliet secara bersamaan. Alex dan Sarah tampak sangat antusias melihat perkembangan cucu-cucu mereka yang semakin sehat.

"Kalian berdua menggemaskan sekali!" Sarah mencium pipi si kembar bergantian-- menciptakan gelak tawa khas bayi yang menggema di dalam ruang tamu apartemen itu.

Jika melihat hal seperti ini, Scarletta jadi bersedih. Dia tidak tahu harus bersikap bagaimana lagi dengan keadaannya yang sekarang. Pernah terpikir untuk kembali mencobanya bersama Axelle, tapi entah kenapa semua itu membuat hatinya dilanda kecemasan. Jiwanya terasa terganggu ketika dirinya memikirkan soal pernikahan dan semua lika-liku yang akan ia hadapi. Tidak, Scarletta tidak ingin ada Caroline-Caroline lainnya di dalam pernikahan tersebut. Dia takut Axelle kembali melakukan perselingkuhan yang berujung pada pertikaian antara mereka berdua.

"Letta?" Axelle menyentuh bahu mantan istrinya sehingga lamunan Scarletta terhenti. Wanita itu duduk tidak nyaman di samping pria yang pernah menjadi suaminya itu sebelum akhirnya memaksakan sebuah senyuman untuk menutupi kegugupannya sendiri.

"Kau baik-baik saja, nak?" Kini suara Alex menginterupsi dirinya. Sekali lagi Letta mengangguk kaku dan tersenyum canggung.

"Aku tidak apa."

Tiga pasang mata itu menatapnya curiga, tapi Scarletta hanya tersenyum pahit.

"Ya sudah kalau kau memang merasa baik-baik saja. Oh iya, apa kalian berdua tidak ada yang melanjutkan pekerjaan? Aku dengar dari Alex kalau kalian berdua bekerja di toko bunga. Kenapa tidak melanjutkan profesi kalian?"

Can I Have Your Husband, Too? ✔️ |GRISSHAM SERIES #4| [END]Where stories live. Discover now