13

15.3K 1.1K 228
                                    

Caroline duduk dengan tubuh yang ketakutan. Wajahnya tertunduk dan ia tidak berani menatap ke depan.

Saat ini ia sudah berada di rumahnya sendiri dan Axelle sendiri yang meminta dia pulang karena ada hal yang harus mereka bicarakan berdua. Carol tahu apa yang akan Axelle katakan mengingat kalau sebelumnya Scarletta telah menguak rahasia yang ia simpan 8 tahun yang lalu, soal perselingkuhan dan bayi di dalam kandungannya.

Sekarang wajah penuh kekecewaan Axelle adalah yang pertama kali ia dapatkan ketika pria itu sampai ke rumah. Axelle memintanya untuk duduk di atas sofa, sedangkan dirinya sendiri tak berhenti berdecak kesal bahkan sesekali mengumpat.

"Jadi selama ini kau berbohong. Kau pernah dua kali hamil dan kau menggugurkannya. Itu anak hasil perselingkuhan mu?"

Wajah Caroline tetap tertunduk takut. Ia tidak berani menampilkan wajahnya yang sekarang karena kemarahan Axelle membuat ia ingin menangis.

"A-aku minta maaf--"

"Aku tak menyuruhmu meminta maaf! Jawab aku!" Bentaknya dan itu berhasil membuat Caroline menangis. Axelle tidak pernah membentak, sejak dulu ia selalu dimanjakan oleh pria itu dan sekarang dia membentaknya.

"I-iya. Aku berbohong soal kehamilan itu dan sebelumnya... Aku sempat hamil lagi, tapi aku gugurkan."

"Brengsek!"

Axelle berdiri dan ia berjalan mondar-mandir di depan Caroline. Sesekali wanita itu melirik ke arah suaminya dan bisa ia lihat kalau Axelle tampak frustasi sampai meremas rambutnya sendiri.

"Kenapa kau melakukan itu, Carol?! Kenapa kau berbohong soal anak itu?! Aku... Delapan tahun aku hidup dalam rasa bersalah padamu dan bayi yang kau gugurkan, tapi ternyata kau berbohong padaku?!" Axelle mendekati Caroline lalu ia memegang kedua bahunya cukup kuat.

"Aku kehilangan Jacob dan Scarletta karena mu. Aku membela orang yang salah dan mengorbankan persahabatan ku dengan mereka, tapi kau malah menipuku? Kau tidak waras!"

"Axey, aku minta maaf. Saat itu pikiranku kalut dan aku tidak tahu harus apa? Aku tidak mau kehilangan mu jadi--"

"Dan kau mengorbankan Scarletta demi cintamu padaku?! Di mana pikiran mu? Kau membuatku kehilangan dia dan aku sangat menyesal karena tidak percaya padanya hari itu, kau membuatku menyesal karena pernah bertemu denganmu."

Axelle menghempaskan tangannya dari tubuh Caroline dan ia kembali duduk di tempatnya sambil memikirkan beberapa hal.

"Lalu kenapa kau tetap berbohong soal bayi itu, Carol? Kenapa kau melakukannya?!" Tanya Axelle yang sedang menahan emosi. Dia merasa dibodohi dan ia menyesal karena saat itu dirinya telah memihak pada orang yang salah. Caroline berselingkuh dan ia mengatakan bayi itu miliknya padahal jelas-jelas merupakan benih pria lain.

"Karena aku terlalu mencintaimu! Aku takut kalau kau akan meninggalkan aku, jadi aku berbohong soal kehamilan ku."

Axelle mendengus tak suka lalu ia berjalan cepat ke arah meja untuk meraih kunci mobilnya.

"Axey, kau mau kemana?!" Caroline menahan langkahnya, tapi Axelle menepis tangan Carol.

"Aku mau menemui istriku dan meminta maaf padanya! Berada di sini membuatku pusing!" Jawabnya dengan sarkas. Caroline terdiam di tempat tanpa berniat untuk menyusul. Air matanya menetes ketika mendengar ucapan itu dan ia menyangka kalau Axelle kini mulai membencinya karena peristiwa itu.

...

Scarletta menghembuskan napasnya berulangkali demi menghilangkan perasaan sakit yang mendera hatinya. Bayangan masa lalu itu tak bisa ia lupakan, di mana dirinya kehilangan kepercayaan terhadap setiap orang yang ia temui. Letta kesal, tapi ia tidak bisa marah.

Can I Have Your Husband, Too? ✔️ |GRISSHAM SERIES #4| [END]Where stories live. Discover now