15. Rotasi

850 110 62
                                    






              
     "Dinda nggak pulang ke Jakarta?"

     Melepas pelukan singkat dengan kakak sepupunya, Diandra Bara, Banyu menggeleng. "Enggak, Mas. Sibuk."

     "Oh ... iya sih."

     Doni membantu membawa kopernya yang telah diturunkan ke teras, mengikuti langkah mereka memasuki rumah, yang terasa lengang karena anggota keluarga yang lain sedang dalam perjalanan pulang dari liburan.

     "Mau dibawa naik ke kamar sekalian, Mas?" tanya Doni.

     "Nggak usah, Don. Taruh situ aja," jawab Bara, menepuk sekilas lengan Doni.

     Banyu beranjak ke dapur untuk mencuci tangan, menyapa Mbak Ina yang sedang memasak makan malam untuk mereka setelah tadi sempat ke depan menyambut kedatangan tuan muda di rumah itu.

     "Wah, Mbak, masak banyak nih," celetuk Banyu, meneliti beberapa menu yang sudah siap.

     "Iya, Mas Bima. Kan Bapak, Ibu, sama Mbak Raya juga pulang ke rumah malem ini," jawab Mbak Ina. "Mas Bima sama Mas Doni udah laper belum? Biar saya siapin sekarang piringnya."

     "Kalo Bima sih udah laper, Mbak Ina, hehe ... coba tanya Doni."

     Bara dan Doni muncul, ikut mendekat sambil bersiul pelan.

     "Wah, Mbak Ina masak enak," ujar Doni, tanpa sungkan mengambil samosa yang tertata cantik dalam salah satu piring saji yang berjajar di atas meja.

     "Mas Bara sama Mas Doni mau makan dulu? Ini Mas Bima udah laper katanya."

     "Boleh, Mbak," jawab Bara, beranjak ke meja makan dan duduk di satu kursi.

     "Doni nyomot cemilan aja, Mbak, nggak usah disiapin piringnya," Doni menyahut.

     "Lho, nggak ikut makan sekalian, Don?" tanya Banyu.

     Mengerling pada jam tangan di pergelangan, Doni menjawab, "Em—kayaknya enggak, Mas. Doni ada janji ketemu temen."

     "Yah ... Mbak Ina udah masak banyak gini, nggak nyesel pergi gitu aja?!" tanya Bara.

     Doni meringis. "Nyesel sih, hehe, tapi kasian ntar temen Doni nungguin lama."

     "Mau ke mana sih?"

     "Kerjain tugas."

     "Malem Minggu gini??"

     "Yes."

     "Curiga nih anak bukannya ngerjain tugas," gumam Banyu.

     "Beneran!! Orang Doni kerjainnya di Platte," tukas Doni.

     "Nah kan, pilih tempatnya aja di Platte, semi nge-date itu mah!"

     "Bukaaan!!" Doni menyahut cepat, membuat Mbak Ina yang sedang menata piring di meja ikut tertawa pelan.

     "Haha ... Mbak Ina aja ngerti tuh," Bara berujar, terkekeh memandang Doni yang telinganya berubah merah.

     "Beneran, bukan."

     "Mas Doni mau bawa samosa aja? Saya tadi bikin banyak, Mas, sebagian belum digoreng. Mas Doni bawa yang udah mateng, nanti Bapak Ibu pulang saya bisa goreng lagi."

     "Ya udah, Mbak, kasihin Doni aja itu yang udah mateng," ujar Bara.

     Tersenyum lebar melihat Mbak Ina mengeluarkan kotak yang kemudian dia isi dengan 4 potong samosa, Doni pun berkata, "Wah, makasih banyak, Mbak Ina."

Malam Biru Where stories live. Discover now