***

Hari sudah sore dan mereka baru saja pulang. Setelah memarkirkan mobilnya Sarah kemudian masuk dan duduk di ruang tamu rumah Ana.

"Lucu banget tadi kak Sarah!" ucap Adel mengingat tadi dirinya, Ana dan Sarah dikejar oleh satpam di mall.

"Eh iya Sar, lo jadi nginep dirumah gue?" tanya Ana.

"Jadi dong! gue juga udah bilang sama orang rumah."

"Kak Sarah mau nginep?" tanya Adel. Sarah kemudian mengangguk membenarkan.

"Kamu nginep aja Del disini," ucap cewek itu kemudian.

Adel kemudian menoleh kearah Ana "Emang boleh kak?"

"Boleh."

"Yey! Oke deh!" jawab Adel antusias.

Ana tersenyum melihatnya, "Btw Sar, baju seragam lo gimana? Besok kan sekolah."

"Nanti biar gue bilang sama supir gue suruh anterin kesini." jawabnya santai. "eh iya, kamar mandi lo mana Na? Gue mau mandi nih gerah." tanya nya.

"Oh pake kamar mandi di kamar gue aja Sar."

Sarah mengangguk kemudian beranjak.

***

Ana keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit kepalanya. Dia kemudian mengambil hairdrayer dan mulai mengeringkan rambutnya yang basah. Dia melirik kearah jam, sekarang sudah hampir pukul tujuh dan perutnya sudah keroncongan. tiba-tiba pintu kamarnya terbuka membuat perhatiannya teralih.

"Lo dari mana Sar?" tanya Ana.

Sarah kemudian duduk di kasur. "Itu tadi ada supir gue nganterin seragam punya gue."

Ana memgangguk-anggukan kepalanya. "Lo mau makan apa Sar?"

Sarah tampak berfikir. "Kita masak aja gimana?"

"Oh yaudah yuk." ucapnya kemudian keluar dari kamarnya diikuti Sarah.

Mereka kemudian mulai memasak makanan untuk mereka makan malam ini.

"Lagi pada ngapain nih? " Adel tiba-tiba masuk dan langsung duduk di kursi meja makan.

Ana tersenyum. "Kita lagi masak buat makan malem."

Adel mengagguk paham.

"Kamu udah makan Del?" tanya Sarah kemudian.

Adel menggeleng. "Belum."

"Loh? Abang kamu kemana?"

"Ada. Cuman lagi males keluar katanya lagi nggak enak badan."

Sarah hanya ber-oh kemudian mengaggukan kepalanya.

"Yaudah kamu makan disini aja." sahut Ana kemudian memberikan sepiring Nasi goreng. "nih."

Adel tersenyum. "Makasih kak."

Ana hanya mengagguk kemudian duduk dimeja makan diikuti Sarah. Merekapun memakan makanan mereka.

***

Setelah makan, mereka lalu memutuskan untuk menonton televisi. Tiba-tiba Ana terfikir oleh ucapan Adel tadi, ia kemudian langsung berdiri dari duduknya membuat Sarah yang melihat itupun menyerit heran.

"Lo mau kemana Na?" tanya Sarah.

Ana menghentikan langkahnya kemudian menoleh. "Gue ada urusan bentar," ucapnya kemudian langsung melengos pergi.

Sarah dan Adel saling bertatap heran melihat tingkah Ana. Mereka kemudian melanjutkan kembali menonton televisi.

Sementara dilain sisi..

Tok tok tok

Arka menautkan alis bingung, "Adel? tumben ngetuk dulu." Fikirnya. Dia kemudian bernajak dan membuka pintu.

"Lo ngapain kesini?" tanyanya ketus.

"E- itu lo udah makan? Adel bilang lo lagi gak enak badan. Jadi, gu-"

"Gak perlu." potong Arka cepat.

"Udah sakit juga, untung gue masih mau bantuin," gumam Ana pelan.

"Lo ngomong apa barusan?"

"Oh itu E- yaudah gue balik aja kalo gitu." ucapnya tersenyum tipis kemudian berbalik.

Arka terus melihat punggung Ana yang mulai menjauh. Seharusnya dia tidak menolak tawaran cewek itu, nyatanya perutnya memang sudah minta untuk diisi.

"Eh, bentar!" panggil Arka membuat Ana berbalik. "beliin gue bubur depan komplek. Gak pake lama!" Arka kemudian melempar kunci motor kearah Ana.

Ana langsung mengambil kunci itu sambil melongo lebar.

Tadi bilangnya gak mau! ucapnya dalam hati kemudian melirik tajam Arka.

"Apa? Mau gue colok tu mata?!"

Ana mendengus kemudian langsung pergi begitu saja dari sana.

***

"Nih." Ana memberikan bubur ke arah Arka tapi tak Ada jawaban darinya.
Ana lalu mengguncang tubuh Arka pelan. Ia tampak terkejut karna suhu badan Arka yang sangat tinggi.

"Ini kenapa badannya panas banget gini?" Ana tampak bingung dia kemudian langsung beranjak.

Tak lama dirinya kembali dengan baskom yang berisi air dan handuk kecil. Dirinya kemudian mulai mengompres dahi Arka dengan telaten. Setelah itu Ana juga menarik selimut agar menutupi tubuh cowok itu.

Ia mendesah lega karna suhu tubuh Arka yang mulai turun. Dia lalu melihat bubur yang dibelinya kemudian memutuskan mengambil mangkok dan menaruh bubur dan teh hangat yang sudah dia siapkan di nakas. Setelah itu dirinya memilih pergi meninggalkan rumah Arka.

"Lo abis dari mana si Na? Gue tungguin juga!" kesal Sarah saat Ana baru saja duduk.

"G-gue abis.. dari- luar! Iya dari luar!" Bohong nya. Dia tak mungkin mengatakan bahwa dirinya baru saja dari rumah Arka, Bisa-bisa habis dirinya.





Tbc.

[AHS#1] Arka Where stories live. Discover now