magic 13 { the most loyal}

462 53 4
                                    

*the kingdom of elgarios

Seseorang itu berjalan melewati lorong-lorong gelap ia menuju satu ruangan. Dibukanya pintu besar dan berlapis cahaya, sebuah tahta yang hampir sepuluh tahun terakhir menjadi sepi.

"engkau habis darimana?"-sebias suara tanya dari seorang raja yang menduduki tahta disampingnya pula ada ratu yang mengupas apel merah. Seseorang itu adalah seorang Panglima raja, panglima Helio. Yang paling setia dan paling ditakuti diseluruh negri elgarios.

Ia berlutut didepan sang raja,"hamba habis datang dari bumi manusia."-jawaban singkatnya membuat mata raja membelalak.

"apakah Elgarios academy akan menerima peserta didik baru?"-tanya ratu yang melayangkan tatapan dalamnya. Panglima yang langsung mengangkat kepala memberikan jawaban iya pada sang ratu. Raja berdiri dari tahtanya berjalan menghampiri jendela besar dimana seluruh wilayah kerajaan nya dapat terlihat. Ia menoleh ke arah samping singgasananya dimana ada 8 delapan kursi tahta yang kosong.

"ini sudah 10 tahun sejak peperangan itu, apa kita masih bisa percaya pada ramalan?"-sontak ratu dan panglima menatap raja yang juga melihat kearah keduanya.

"hamba masih berharap dan percaya suamiku!"-ratu berdiri dengan percayanya. Ada sepancar harapan menghiasi kedua bola mata cantiknya.

"saya akan turun lagi ke bumi tuanku, saya akan memeriksa calon peserta didik baru kita."





"dan memastikan apakah ramalan itu benar."




------------------------------------------

*bumi

"gimana?"- tanya arsen yang melihat steve sudah agak baikan. Ya karna beberapa menit yang lalu sevan mengeluarkan alatnya yaitu alat pengatur suhu yang bisa ditempelkan ke tubuh.

"aneh banget ga sih?"-sontak suara dari abrail membuat mereka semua menoleh.

"dari kemarin banyak orang ngeluh kalau deket gw mereka bakal kedinginan padahal suhu tubuh gw biasa aja."

"dan apa yang terjadi sama zio, ya kan?merasa ga sih lo pada ada yang aneh." -yang lain diam berpikir.

"tapi kita ok ok aja."-arsen menengahi. Semua larut dalam pikirannya hingga mereka tak sadar arion yang masih fokus dalam buku.

"gw tau caranya bagaimana buku ini bisa kita baca!"-mereka lantas menoleh pada arion dan menauatkan alisnya.

"gimana?"

"yang jelas sekarang bantu gw bikin api!"-perintah arion yang tak dimengerti yang lain tapi tetap mereka jalankan.

Mereka membeli arang dan mencari kayu ranting dihalaman rumah arion, dan menuju halaman belakang dimana biasanya bibi membakar sampah.

"pernah ikut camping ga lo?"-tanya zio pada yang lain. Kalau zio,arsen,dan arion sih sudah pernah ga tau yang lain.

"ga ada hubungannya lo mau bikin api sama nanyain gituan kenziro!"

"ya adalah kan kalau mau camping harus bikin api unggun dulu."

Tak mau debat lebih lama sevan meninggalkan zio dan merogoh-rogoh tasnya. Arion mengambil satu buah ranting, tapi entah bagaimana arion hanya menggoreskan ibu jarinya kayu itu sudah memunculkan api kecil. Dan ia langsung melemparkan ranting itu ke kumpulan ranting dan arang yang ada di tong.

"lah ri kok lo cepet banget bikin apinya?"-tanya arsen yang agak bingung. Jangan tanya arion ia sendiri masih shok ia lihat ibu jarinya yang bahkan tak menimbulkan luka kecilpun.

Arion mulai merasakan sensasi aneh pada dirinya,seperti ingin mengeluarkan segalanya tapi ada sisi lain dalam dirinya yang seolah menahan. Api yang sudah ia buat lama kelamaan membesar membuat mereka yang disekitarnya dapat merasakan hawa panas.

03. The Prince's Of Elgarios : 🔱The Authority Of Crown🔱Where stories live. Discover now