CHAPTER 14

661 141 39
                                    

Suasana rumah minimalis itu nampak tegang. Seorang wanita muda nampak menggendong 2 buah hatinya ala gendongan koala dan piggy back. Menenangkan tangisan si sulung yang berada di depan. Malam ini hujan turun amat deras. Ia bahkan sampai takut jika terjadi apa-apa dengan suaminya.

" oeeekk oeekk oeeek mmmh mmmhhh "

" Baekhyun sayang, sudah yaa jangan menangis. Ibu disini ssttt "

" oooeeek ooeeeek ooeeekk "

Bayi berumur 5 bulan ini masih belum mau berhenti menangis. Tidak ada petir yang menyambar, hanya suara hujan yang nampak begitu keras bagi Baekhyun. Sedang sang adik, ia diam menatap sang kakak dengan mata bulatnya serta sebuah dot mungil di bibir.

Joonmyeon memegang ponsel kecilnya di tangan. Ia terus mencoba menghubungi Yifan tapi hanya nada sambung yang terdengar. Yifan pulang sangat terlambat. Tentu saja ini pukul 11 malam. Dan ia butuh suaminya. Belum lagi sahabat karibnya yang juga entah pergi kemana.

" Yifan ayolaah angkat telefonnya. Yifan Yifan "

Desis Joonmyeon dengan masih mencoba menghubungi Yifan.

Sementara itu di lain tempat, Yifan menatap tidak percaya pada sebuah benda kecil serta surat pernyataan dari rumah sakit. Ia terus mengulang kalimat kalimat yang membuatnya shock. Lantas ia menurunkan surat tersebut dan menatap pada seorang gadis muda seusianya.

" bagaimana bisa Paula "

" kita melakukannya berkali-kali Kris. Jangan berpura-pura "

" kita selalu bermain aman "

" ya dan yang terakhir kau lupa memakai pengaman dan menumpahkannya di dalam "

Kris atau Yifan nampak frustasi. Dia meremat isi surat tersebut dan menjambak rambutnya sendiri dengan kasar. Paula, gadis yang memakai dress selutut mendekatinya. Mencoba melepas genggaman tangan sang kekasih dari rambutnya.

" kau harus bertanggung jawab Kris. Aku tidak mau hamil tanpa seorang pendamping. Bayi ini butuh seorang ayah. Kita berdua membuatnya ada dan aku tidak mau kau pergi setelah semua perbuatanmu "

" perbuatanku? Kau bilang ini perbuatanku ? kau yang menggodaku Paul "

" oh yeah, aku ? coba kita telisik, siapa yang datang ke apartemenku 3 bulan lalu dan mengaku jika ia butuh seorang teman. Siapa yang menciumku terlebih dahulu, dan siapa yang mengajakku atas hubungan affair? Aku? ooh aku? "

Ujar sang wanita dengan nada mengejek. Yifan semakin meremat surat keterangan dari rumah sakit ternama di Hertfordshire,Inggris.

" dan siapa yang berkata jika kita akan baik-baik saja dalam melakukan hubungan gelap ini? dan berkata jika ia akan bermain aman? Aku? "

" ....... "

" dasar brengsek. Kau mencariku hanya karena istrimu tidak bisa melayanimu dan kau memilih tubuhku untuk kau lampiaskan. Maaf aku bukan jalang Kris Wu "

" lalu mengapa kau mau ketika aku mengajakmu dalam hubungan afafir ?"

" KARENA AKU MENCINTAIMU WU. Aku melakukan itu karena aku mencintaimu. Dan juga kau orang pertama yang meniduriku "

"AAARRGHHH "

DUAGH

Paula terkejut, Yifan memukulkan tangan ke arah meja makan kaca sontak meja tersebut pecah berhamburan. Paula tidak masalah dengan mejanya, tapi dia tidak bisa melihat darah segar keluar dari sela-sela jemari sang kekasih. Ia memekik keras dan menatap Kris dengan nyalang

THE PARENT TRAPWhere stories live. Discover now