CHAPTER 10

967 161 42
                                    

" kufikir kau akan kencan lebih lama dengan panda itu ?"

" hanya sebentar, makan ice cream dan pulang. Dia ada kelas wushu 1 jam lagi "

" kau tidak ikut ?"

" aku mengantuk. Kau sendiri kenapa bermalas-malasan dirumah? Seperti pengangguran saja "

Cemoh Jongdae melihat pamannya yang asyik duduk santai menatap acara siaran langsung pertandingan bola

" pemotretan pagi, dan aku langsung pulang. Ada MU main, mana bisa aku melewatkan club kesayanganku ?"

Jongdae menatap datar sang paman. Ia duduk disamping Luhan sembari memakan buah apel yang ia dapat dari meja makan

" oh ya, besok aku pergi ke Inggris. Kau mau ikut ?"

" tidak mau "

" kenapa? Biasanya saja kau selalu bolos kelas dan mengikutiku kemana saja "

" aku memberikanmu waktu untuk mencari pendamping. Kau sudah tua, nanti tidak bisa menggendong anak bagaimana ?"

" aku masih kuat, bahkan aku masih kuat menggendongmu "

" itu berlaku sekarang, 10 tahun lagi aku pastikan kau akan sakit pinggang termakan usia "

Cemoh Jongdae lagi membuat Luhan hampir melempar bantal sofa jika saja keponakannya itu tidak menjulurkan lidah bermaksud untuk bercanda.

Berganti pakaian sudah, ia harus segera menghubungi Baekhyun. Sepertinya ada yang harus mereka bicarakan. Seperti biasa, ia akan masuk ke dalam kamar mandi setelah mengunci pintu kamar. menunggu nada sambung terhenti, Jongdae duduk santai di dalam bak mandi

" halo "

" oke, ada apa Baek "

" langsung saja, apa kau tahu jika bibi Minseok terkadang menangis di hari-hari tertentu ?"

" maksudmu ?"

" yaa, ini hanya perasaanku saja. Dia selalu menangis di hari kamis pada tiap minggunya "

" benarkah? Aku tidak pernah memperhatikan itu secara detail "

" kau ini, sudah berapa lama bibi Minseok tinggal denganmu huh ?"

" sejak aku bayi. lalu "

Jongdae mulai penasaran ia mengambil tumpukan handuk dan menjadikannya bantal. Menjulurkan kedua kaki dan mulai relaksasi

" tunggu, aku ingin bertanya. Sebenarnya siapa Minseok eomma itu Jong ?"

Ia mulai mengerutkan kening berfikir. Secara yang ia tahu Bibi Minseok itu bibinya. Itu yang ibunya bilang.

" aku tidak tahu pasti, ibu tidak pernah bercerita banyak. Hanya saja ibu pernah tidak secara sengaja berkata jika Bibi Minseok itu sahabat karib ibu kita "

" sahabat? Jadi bukan saudara sedarah ?"

" sepertinya begitu. Ada apa Baek? Kau membuatku khawatir "

" ini ada hubungannya dengan paman kita Dae "

" maksudmu paman Luhan ?"

" ya "

Sontak Jongdae menegapkan tubuh dan raut wajahnya mendadak terkejut

" aku tipe gadis yang sangat mudah penasaran. saat itu bibi Minseok pamit pergi. entah kemana, dia pergi sendirian. Memakai pakaian dress putih dengan topi rajut rotan yang cukup lebar. Dan setelah ia datang, wajahnya nampak sembab. Yaa tidak terlalu kentara siiih tapi aku tahu saja "

THE PARENT TRAPWhere stories live. Discover now