CHAPTER 23

743 143 27
                                    

Minseok memutuskan meminjamkan kamarnya untuk 2 lelaki yang tengah menunggu di ruang tamu. sekiranya barang yang harus ia sembunyikan, segera Minseok sembunyikan. Ia juga mengganti sprei dengan warna biru laut serta mengambil persediaan bantal dan selimut tambahan. Ia pun mengambil piyama serta beberapa perlengkapan sebelum tidurnya menuju kamar Joonmyeon. Minseok mengetuk pintu kamar Joonmyeon dan memasukinya.

" aku sudah menyiapkannya. Tapi hmmmb, apa kau ada pakaian ganti untuk mereka?"

Joonmyeon menggeleng tipis

" selama aku membesarkan Jongdae, aku tidak mempunyai pakaian pria. Aku tidak punya. Bahkan pakaian longgarpun aku tidak ada "

" jadi, apa mereka tidak perlu ganti?"

" aku tidak tahu "

Minseok meletakkan perlengkapan malam serta piyamanya di ranjang Joonmyeon. keduanya duduk berdampingan dan memikirkan tentang pakaian ganti para lelaki. Tubuh mereka sama-sama kecil, bahkan Jongdae pun sama. Pakaian santai yang mereka punya bahkan semua bernuansa perempuan.

" tidak ada "

Joonmyeon menghela nafas, ia pun mengangguk lalu bangkit.

" tak apa, lebih baik segera membiarkan mereka untuk istirahat "

" ya itu benar. mereka cukup kelelahan "

Minseok pun mengiyakan, ia mengikuti langkah Joonmyeon keluar kamar dan turun menuju ruang tamu.

Sedang para lelaki, keduanya menjelajahi ruang tamu sederhana ini. disana ada banyak sekali foto 3 perempuan cantik. Mulai dari Jongdae bayi, taman kanak-kanak, sekolah dasar bahkan remaja. Semua terangkum dalam sebuah deretan pigura kecil di lemari kaca. Bahkan ada beberapa foto desain Joonmyeon yang menggunakan Jongdae sebagai model. Keduanya menoleh begitu mendengar suara langkah kaki terdengar. Joonmyeon dan Minseok mendekati mereka dan tersenyum tipis.

" malam ini kalian tidur di kamar Minseok, semua sudah kami siapkan. Tapi, maaf kami tidak memiliki pakaian ganti "

" tidak perlu nunaa. Kami bisa atasi ini "

" aah baiklah. Silahkan naik ke atas. Kamar pertama di sebelah kiri. "

" baik "

Jawab Yifan mengangguk. Ia mengajak Luhan untuk segera naik ke atas. Namun adik sepupunya ini masih betah memandangi wajah cantik Minseok sampai si empunya merasa gerah dan segera memalingkan muka.

Hal pertama yang mereka rasakan di kamar ini adalah, wangi bunga mawar yang terasa kental. Sangat harum dan bersih. Tertata rapi . tidak ada banyak barang, Minseok itu wanita simple dan sederhana. Luhan tahu itu. ia pun segera merebahkan diri dan merasakan bagaimana bisa tidur di ranjang yang sama dengan wanitanya.

" aku pergi ke kamar mandi dulu "

" oke "

Dan Yifan segera memasuki sebuah ruangan kecil dan menutupnya perlahan.

Luhan bangkit. Ia memeriksa setiap sudut kamar ini. tidak ada yang mencolok. Semua tertata rapi dan bersih. Ia pun duduk di meja rias dan melihat beberapa kosmetik ternama yang ada di meja tersebut dan ia bahkan membuka laci meja. Benar-benar tidak ada benda yang mencurigakan. 15 menit kemudian, Yifan keluar. ia bertelanjang dada dan membawa kemeja yang ia pakai tadi dalam keadaan basah. Ia akan menjemurnya di balkon kamar.

" kau mencuci bajumu ?"

" kau tidak ingin memakai baju yang sama untuk esok dengan bau yang macam-macam bukan ?"

" aah oke. aku akan mandi "

.

.

.

THE PARENT TRAPWhere stories live. Discover now