Chapter 21 [Ending]

292 24 1
                                    


The Devil Prince!


.


Alunan musik menggema syahdu di dalam sebuah ruangan yang nampak begitu luas bernuasa serba putih. Tirai-tirai putih beterbangan tertiup angin melalui jendela yang terbuka disekeliling ruangan tersebut. Dengan kaki-kaki jenjangnya Yoo Ra berjalan perlahan menuju bagian tengah ruangan, membiarkan gaun putihnya yang panjang terseret diatas lantai keramik,  sementara kedua mata gadis itu tertuju lurus menatap satu-satunya pria tampan mengenakan toxedo putih senada dengan kemeja didalamnya, sedang menunggu kedatangan Yoo Ra disana.

Mimpi ini lagi? Pikir Yoo Ra, yang bahkan sudah bisa menebak jika yang ada dihadapannya sekarang ini hanyalah mimpi. Ia tidak tahu kenapa, tapi sepertinya ia sudah terlalu sering bermimpi hal yang sama seperti ini.

"Maukah kau berdansa denganku? Tuan putri?" Ujar seorang pria yang tengah berlutut dihadapan Yoo Ra.

Yoo Ra mengangguk menatap sosok pria yang ada dihadapannya tersebut. Yesung, pangeran tampan yang selalu ada didalam mimpinya itu. Yoo Ra mengulurkan tangannya menyambut Yesung yang sudah menunggunya sejak tadi.

Yesung tersenyum menatap Yoo Ra yang menyambut tangannya kemudian berdiri, dengan lembut ia meraih kedua tangan gadis itu menuntunnya untuk memeluk belakang lehernya, sementara kedua tangannya sendiri ia lingkarkan dipinggang Yoo Ra. Mereka berdansa mengiringi musik yang diputar sambil menatap satu sama lain, tanpa berpaling sedikitpun dari orang dihadapan mereka.

Ting tong Tiingg TONGGG!

Suara jam besar yang ada pada bagian sudut ruangan mendadak berbunyi nyaring. Yoo Ra mengalihkan pandangannya menatap jarum jam yang menunjukkan tepat pukul tengah malam, Yoo Ra hanya tersenyum sesaat lalu kembali menatap Yesung yang tengah berdansa dengannya. Persetan dengan jam itu. Yoo Ra bukanlah seorang Cinderella yang akan pergi saat jam itu berbunyi, ini adalah mimpinya dan Yoo Ra masih ingin terus bersama Yesung bahkan jika itu hanya didalam mimpinya sekalipun.

 "Yoo Ra?" Ucap Yesung, mendadak menghentikan dansanya.

Yoo Ra mengeryit menatapi Yesung.

 "Terimakasih... Tapi aku harus pergi sekarang..." Lanjut Yesung.

 "Apa?" Tanya Yoo Ra tak mengerti.

Tanpa berkata apapun lagi Yesung lalu melepaskan tangan Yoo Ra yang memeluknya dan tepat setelahnya pria itu pun berbalik badan, lalu pergi meninggalkan Yoo Ra yang terlihat sangat shock.

***

.

Yoo Ra meletakkan gelas kopi diatas meja, sebelum ia akhirnya memilih duduk diruang makan apartemennya. Raut gadis itu tampak terlihat kesal, menyeruput kopi yang baru saja ia seduh untuk sarapan paginya.

 "Kenapa aku bermimpi aneh tentang dansa bodoh itu terus-menerus?" Gumam Yoo Ra meletakan kembali gelas kopi ke atas meja.

 "Dan kenapa juga aku harus memimpikan Yesung??"

"Kenapa dia meninggalkanku ditengah-tengah dansa, disaat aku ingin tetap bersamanya??"

 "Aish! Kenapa aku merasa sangat kesal??" Rutuk Yoo Ra untuk kesekian kalinya tampak frustasi.

Ting tong!

Semua pikiran Yoo Ra tentang mimpi mendadak buyar saat suara bel terdengar dari arah pintu depan. Yoo Ra beranjak dari kursinya, beralih mengambil tas yang sudah ia letakkan pada kursi disebelahnya, lalu berjalan menuju pintu.

 "Good morning?" Sapa Yesung begitu Yoo Ra membuka pintu.

 "Ayo pergi" Ucap Yoo Ra singkat, lalu menutup kembali pintu apartemennya.

The Devil Prince [ENDING!]✔️Where stories live. Discover now