Chapter 20

185 20 2
                                    

The Devil Prince!

.

Suasana disekitar lobby kantor terdengar berisik dari sana-sini, beberapa karyawan terlihat baru memasuki pintu utama sambil mengobrol satu sama lain. Henry menghela nafas panjang menatap orang-orang disekitarnya, entah apa yang tengah dipikirkan oleh pria itu. Tidak mau berlama-lama terhanyut dalam pikirannya sendiri, Henry akhirnya memilih mempercepat langkahnya menuju lift bersama karyawan lainnya.

 "Oh, Yoo Ra-ssi? Lama tidak melihatmu?"

 "Nde, Annyeong"

Henry yang sebelumnya tengah melamun melihat pintu lift mendadak menoleh kesebuah arah dimana seseorang tengah membuka percakapan yang langsung mengalihkan perhatiannya. Kedua mata Henry berkedip beberapa kali melihat Hyeri yang tengah berbicang dengan Yoo Ra didepan lift lain didekatnya.

 "Noona?" Panggil Henry, ia sontak mendekat kearah kedua gadis itu dengan senyum yang seketika mengembang diwajahnya yang sebelumnya muram.

 "Kau sudah mulai bekerja? Apa kau sudah sehat? Kau sungguh baik-baik saja?" Tanya Henry beruntun, menatap lekat pada Yoo Ra yang bahkan masih terkejut melihat kemunculannya yang terbilang sangat tiba-tiba.

 "Kau mengagetkanku saja!" Rutuk Hyeri yang sebelumnya berbicara dengan Yoo Ra.

Yoo Ra tersenyum melihat Henry yang tampak sangat mengkhawatirkannya. "Aku baik-baik saja" Ucapnya lembut. "Sudah satu minggu aku bermalas-malasan dirumah, aku jadi rindu bekerja"

 "Syukurlah" Henry menggangguk.

Pintu lift terbuka beberapa saat kemudian, Yoo Ra dan Henry melangkah masuk diikuti Hyeri dan karyawan lain bersama mereka. Henry tidak berniat untuk berbicara lagi setelahnya, ia hanya diam melihat raut tenang yang terpatri diwajah Yoo Ra yang berada disebelahnya, mengamatinya dalam diam. Henry memang melihat bangaimana Yoo Ra tersenyum saat berbicara dengannya, tapi entah mengapa Henry merasa jika ada yang ganjil dari senyum itu.

 "Noona, ada yang ingin kutanyakan padamu" Ujar Henry saat mereka keluar dari lift yang membawa mereka.

Yoo Ra tidak menjawab, tapi ia tetap mengikuti Henry yang menarik salah satu lengannya, membawanya menuju tempat lain untuk berbicara.

 "Kau yakin kau sudah sehat?" Kata Henry tiba-tiba.

Yoo Ra mengeryit menatap Henry yang berdiri didepannya, sama sekali tidak mengerti kenapa Henry berkata seperti itu padanya karna sudah jelas Yoo Ra terlihat sangat sehat sekarang.

 "Tentu saja" Sahut Yoo Ra yakin.

 "Dia belum sadar dari komanya?" Sambung Henry pelan, menatap lekat kedua mata Yoo Ra. Melihat bagaimana Yoo Ra terkejut lalu rautnya pun seketika berubah sedih.

 "Kau bekerja untuk mengalihkan perhatianmu dari kekhawatiranmu bukan?"

Yoo Ra tersenyum samar. "Kau sangat mengenalku ya?"

 "Berhenti tersenyum seperti itu!" Peringat Henry, terlihat kesal.

 "Arraseo!" Sahut Yoo Ra. "Aku sudah sehat, sungguh. Pikiranku memang sedang kacau saat ini, tapi ini tidak ada hubungannya dengan kekhawatiranku, aku memang harus kembali bekerja"

 "Sudah satu minggu sejak kejadian itu" Raut Yoo Ra kembali sedih. Henry terdiam menangkap perubahan diwajah Yoo Ra.

 "K-kau merasa bersalah?" Ujar Henry sedikit ragu.

 "Dia terluka parah untuk menyelamatkanku, aku selamat berkat Yesung tapi dirinya sendiri berada diambang kematian karna aku. Bagaimana mungkin aku tidak merasa bersalah? Kenapa dia begitu bodoh hanya untuk menyelamatkan aku? Dia sangat bodoh?!"

The Devil Prince [ENDING!]✔️Where stories live. Discover now