Chapter 14

274 38 9
                                    

*The Devil Prince*

.

"Jangan bertanya kenapa aku harus melakukan ini, karna aku sendiri tidak mengerti kenapa aku melakukannya. Mungkin aku hanya merasa bersalah, jadi biarkanlah aku menebus rasa bersalahku itu?!"

Sebuah tarikan nafas yang cukup panjang lolos dari bibir tipis gadis yang kini tengah duduk didepan meja kerjanya, kedua mata Yoo Ra memandang layar komputer dihadapannya namun sayangnya pikiran gadis itu tidak berada disana. Yoo Ra menyentuh bagian dadanya dengan salah satu tanggannya, meraba detak jantungnya yang berdegub didalam sana. Ada sesuatu yang lain yang gadis itu tidak mengerti, masih terasa sangat jelas debaran dan rasa sesak yang membuatnya kebingungan saat bersama Yesung sebelumnya. Setidaknya sudah hampir 3 jam berlalu Yoo Ra berada dikantor dan ia belum juga melaksanakan pekerjaannya sebagai mana mestinya, otak Yoo Ra justru terus memutar pembicaraannya dengan Yesung saat pria itu mengantarnya bekerja hari ini.

"Yoo Ra, ayo kita pergi untuk makan siang!" Ujar Hanuel memutar kursinya kearah belakang meja kerjanya, menatap Yoo Ra yang berada disana.

"Aku sudah sangat kelaparan, aku tidak bisa bekerja disaat seperti ini" Sambung Hanuel menunjukan raut lelah, tidak menyadari kediaman Yoo Ra yang sepertinya tengah melamun.

"Yak, Park Yoo Ra? Apa kau tidak mendengarkanku?" Protes Hanuel setelah tidak mendapatkan jawaban dari Yoo Ra.

Yoo Ra melirik kearah Hanuel yang berada didepan meja kerjanya, memasang raut serius. Hanuel mengeryit menyadari sesuatu yang aneh dari teman baiknya itu.

"Kau kenapa?" Hanuel meneliti pandangan Yoo Ra yang tengah menatap lekat padanya.

"Aku..." Lirih Yoo Ra bingung. "Entahlah, aku merasa dadaku seperti sesak sekarang. Aku mencoba menahannya tapi sepertinya tidak bisa?" Tanya Yoo Ra dengan raut bimbang kali ini.

"Kau sakit?" Hanuel balik bertanya.

"Tidak" Tolak Yoo Ra, menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu kenapa dadaku terasa sesak mengingat ternyata dia hanya merasa bersalah padaku. Aku tidak pernah berharap jika dia akan menebus kesalahannya, aku tidak pernah memperdulikannya sebelumnya tapi kenapa aku jadi seperti ini sekarang??"

Dahi Hanuel mengerut dalam, mencoba mencerna apa yang baru saja dikatakan Yoo Ra. "Tunggu dulu... sebenarnya apa yang sedang kau bicarakan? Apa ini mengenai mantan pacarmu? Mungkin lapar membuatku tidak bisa berpikir tentang maksud pembicaraan ini?" Tanya Hanuel.

"Yak, jangan pernah menyebut tentang bajingan itu. Aku bahkan menyesal karna telah menjadi kekasihnya selama ini?!" Yoo Ra mendengus, menghela nafas sesaat sebelum melanjutkan bicara. "Ini tentang pria lain, dia pria yang membuatku hampir mati karna membencinya tapi tadi pagi si brengsek itu tiba-tiba berkata jika dia mengkhawatirkanku lalu setelah itu dia berkata jika dia hanya ingin menebus kesalahannya padaku"

Hanuel berdecak. "Dulu bajingan dan sekarang kau bertemu dengan pria brengsek lainnya?"

"Yak, kenapa kau dikelilingin oleh pria-pria seperti itu??" Omel Hanuel kemudian.

"Aku juga tidak tahu, mungkin aku telah dikutuk!" Ujar Yoo Ra asal.

Hanuel bisa saja tertawa saat itu setelah mendengar perkataan Yoo Ra yang tampak sangat menggelikan, tapi raut polos gadis itu justru membuatnya merasa miris. "Oke, kembali ke topik awal. Jadi kau merasa kecewa mendengar pengakuannya?"

"Kecewa? Kenapa?" Alis Yoo Ra bertaut.

"Karna dia mengkhawatirkanmu semata-mata hanya untuk menebus kesalahannya? Apa kau menyukainya?"

The Devil Prince [ENDING!]✔️Where stories live. Discover now