15✓

5.7K 286 5
                                    

Happy Reading 🌹
Semangat guys buat terus vote cerita ini🤗

***

Saat ini, Devan sedang duduk di pinggir lapangan basket. Ia baru saja selesai latihan. Keringat membanjiri seluruh tubuhnya, dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Lo mau pulang kapan Dev?" Tanya Kiki sambil ikut duduk di samping Devan

"Ntar dulu deh! Cape banget gue" balas Devan sambil meminum minumannya.

"Gue takut Dev!" Ujar Kiki tiba-tiba, membuat Devan menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Lo takut sama apa? Tubuh gede gini masa masih jadi penakut sih Lo?" Ucap Devan tak habis pikir dengan Kiki.

"Lo mah selalu menyimpulkan sesuatu dengan sendiri, padahal gue belum selesai bicaranya" balas Kiki sambil menjitak pelan kepala Devan.

"Sakit kali" Devan menepis tangan Kiki yang dengan enaknya menjitak kepalanya itu.

"Jadi Lo takut apa?" Tanya Devan dengan nada menyakinkan.

"Gue takut kalau hubungan Lo sama Intan hancur! Hanya gara-gara Bryan Kembali" ucap Kiki membuat Devan emosi sekarang.

"Lo bisa kan jangan bahas itu dulu?" Tanya Devan dengan raut wajah yang menahan kemarahannya.

"Gue bisa aja gak bilang bilang sama Lo sampai kapanpun. Tapi Lo harus inget Dev! Ia ada! Sampai kapanpun itu, dia pasti Inget sama perjanjian Lo itu!! Apalagi dia masih punya dendam sama Lo! Kita cuma punya waktu 5 hari lagi! Dan itu apakah bisa Lo jelasin semuanya ke Intan dengan jelas? Dan apakah Lo yakin kalau intan bakalan terima gitu aja sama perjanjian konyol Lo itu? Gak Dev! Gak?!! Mana ada cewek yang mau dijadiin bahan permainan. Apalagi ini menyangkut hati Dev. Inget dia itu perempuan!!!" Jelas Kiki panjang lebar

Sedangkan Devan, ia terdiam. Mencerna setiap kata yang baru saja diucapkan oleh Kiki. Iya bingung sekarang.

"Terus gue harus bagaimana Ki? Gue gak mau kalau gue ceritain semuanya dari awal, yang ada nanti dia yang bakalan pergi ninggalin gue! Dan gue gak mau itu terjadi!!" Ucap Devan melemah.

"Ya mau harus bagaimana lagi! Ini adalah salah satu caranya buat hubungan Lo bertahan! Jangan dulu pikirin Intan yang bakal marah, tapi jelasin dulu semuanya. Siapa tau kalau dia lebih mengerti kan? Atau mungkin karena dia udah sayang sama Lo! Terus dia gak perduliin itu semuanya. Bisa aja kan Dev?" Ujar Kiki berusaha menyakinkan Devan supaya lebih cepat bercerita kepada Intan tentang semuanya.

"Tapi gue gak bisa jelasin langsung! Apa gue jelasin dulu sama Aca? Jadi nanti Aca yang akan jelasin balik ke Intan?" Tanya Devan

"Gila Lo! Kalau itu rencana Lo? Gue yakin Intan bakalan lebih susah buat ngertiin semuanya Dev!" Kiki tidak terima dengan keputusan Devan yang mungkin akan berakibat lebih patal.

"Gue yakin! Kalau Intan bakalan lebih percaya sama Aca. Dan gue bakal minta sama Aca supaya dijelasin sejelas jelasnya. Dan jika Intan udah mulai luluh, gue bakalan jelasin lagi biar lebih jelas! Dan gue yakin seyakin-yakinnya lagi! Kalau intan gak bakalan marah sama gue!" Ucapnya dengan nada yang bangga

'Kenapa gue punya sahabat kek gini banget sih?' tanya Kiki dalam hatinya

"Kalau Lo ngomong ke Aca lebih dulu daripada sama Intan, nantinya Intan bakal berpikir kalau Lo lebih percaya sama Aca Dev!!" ujar Kiki sambil menatap Devan kesal.

"Gue yakin kalau Intan bakal memaklumi itu semua. Yang penting gue jelasin dengan sejelas jelasnya. Udah ah! Gue mau pulang, mau ketemu sama Intan, udah rindu nih gue" ucap Devan sambil berdiri dan pergi meninggalkan Kiki yang menatap Devan dengan kesal.

_______________________________________________________

Makasih udah baca part ini sampai selesai guys:")

Jangan lupa Vote ya🤗

She's Mine (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang