20⭐ False🌟

3.6K 606 51
                                    

JAEHYUN terbangun dengan rasa sakit luar biasa menyerang kepalanya. Perlahan, Jaehyun membuka mata, lalu melihat ruang keluarga yang sepi. Jaehyun berjalan limbung ke arah meja makan dan menemukan surat di sama. Dari Taeyong.

Dear Jaehyun,
Aku ke kampus bareng Jeffrey, mau nonton pertandingan.
Trust me, would you?
Love, Taeyong.

Jaehyun melipat surat itu, lalu meletakkannya kembali ke meja. Jaehyun duduk di kursi makan dan
mencomot sepotong sosis, tapi mulutnya terlalu sakit untuk dibuka. Jaehyun melempar sosis kesal
lalu kembali berjalan ke sofa dan memutuskan untuk menonton saja.

Kepalanya sudah sangat
sakit. Mungkin setelah ini dia akan ke rumah sakit, karna sepertinya dia butuh beberapa jahitan.

-

"Ayo Jeff! Semangat!" seru Taeyong sambil melonjak-lonjak di bangku penonton.

Taeyong sedang menyaksikan pertandingan perempat final dari turnamen yg diikuti oleh tim Jeffrey.

Taeyong tidak menyadari bahwa sedari tadi, Somi mengawasinya dari sisi berseberangan.
Ketika Somi bermaksud mendekati Taeyong, pertandingan berakhir. Somi melihat Jeffrey melangkah
ceria ke arah Taeyong.

"Som."
Suara Mingyu terdengar sayup2, tapi Somi tidak mendengarkan. Dia masih memerhatikan Jeffrey yg
sekarang sudah tertawa-tawa bersama Taeyong.

"Somi," kata Mingyu lagi, kali ini sambil mengguncang-guncang Somi.

Somi mendelik pada Mingyu. "Apa sih?"

"Gue menang," Mingyu memberitahu dengan senyum lebar.

"Oh," komentar Somi tak peduli, lalu kembali mengawasi Taeyong dan Jeffrey. "Bagus."

Mingyu mengikuti arah pandang Somi, lalu mengernyitkan dahinya tak suka. Jeffrey. Bocah tengik itu
lagi. Setelah merebut posisi kapten miliknya, sekarang Somi juga sudah kembali memerhatikan Jeffrey.

Mingyu mengepalkan kedua tangannya kuat2. Tanpa diketahui Somi, Mingyu sudah memutar
rencana di dalam otaknya.

Somi sendiri sudah memutuskan untuk mendekati Jeffrey dan Taeyong. Somi memaksakan senyum
kepada mereka berdua.

"Jeff, selamat ya," kata Somi.
Jeffrey nyengir lebar. "Wuah, thanks, Som."

Somi tersenyum, lalu melirik Taeyong tajam. Taeyong jadi segera salah tingkah. Jeffrey memandang
mereka bergantian, lalu merangkul Taeyong. Somi memandang Jeffrey penuh tanda tanya.

"Jaehyun mana, Jeff?" tanya Somi lagi, dan dia menangkap ekspresi Taeyong yg sepertinya ingin tahu.

"Di rumah," jawab Jeffrey ringan.

"Ngapain juga lo tanya2 soal dia? Dia kan nggak bakal dateng
ke pertandingan gue."

"Pengen tanya aja," kata Somi. "Soalnya ada yg pengen gue omongin sama dia."

Somi menatap Taeyong puas sebentar, lalu berbalik dan memutuskan untuk ke rumah Jaehyun. Somi benar benar ingin meluruskan sesuatu.

"Jeff," kata Taeyong setelah Somi tidak terlihat lagi.

"Emang, Somi itu siapanya Jaehyun sih?"

Jeffrey bengong sebentar atas pertanyaan Taeyong, lalu tersenyum. "Mereka dulu pernah
sahabatan."

Taeyong merasakan sesuatu menusuk hatinya. Jaehyun pernah bersahabat dengan orang lain. Berarti Taeyong tidak sespesial yg pernah dikiranya.

-

Somi mengintip melalui jendela rumah Jaehyun, lalu memutuskan untuk mengetuk pintunya.

Beberapa saat kemudian, Jaehyun sendiri yg membuka pintu. Somi terkesiap begitu melihat wajah
Jaehyun babak belur.

hello, sunshine. (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang