Adam, jangan heran gue banyak nulis surat buat lo. Tenang ini yang terakhir.

Oh, iya. Gue bingung mau mulai dari mana. Tapi, gue harap lo gak nyariin gue.

Adam mengernyitembaca tulisan Wulan.

Semalam, adalah malam paling indah buat gue, dan akan gue ingat terus.

Percaya sama gue. Lo punya tempat khusus di hati gue.

Adam semakin bingung membaca isi surat dari Wulan.

Maaf gue harus buat lo kecewa lagi. Ini demi kebaikan kita Adam. Gue harap lo ngerti.

Semalam, dan masakan gue tadi, bisa di bilang yang terakhir. Gue minta maaf.

Dan tolong jangan cari gue :)

Gue harap lo nemuin perempuan yang lebih baik dari gue.

"Omong kosong macam apa ini?!" Adam meremas kertas itu dan melemparnya ke sembarang arah.

Dengan cepat Adam naik ke atas kamar Wulan dan mencari ponselnya di sana.

Saat menyalakan ponselnya. Adam mendapat pesan dari Wulan.

Wulan

Maaf sekali lagi. Gue udah gak pake nomor ini. Gue gak mau lo cari gue. Gue mau lo hidup tanpa gue.

Adam mencoba menelpon nomor Wulan, yang benar saja. Nomor itu tak aktif.

"WULAN! LO KEMANA?! Lo pasti sedang bercanda kan?!" Ujar Adam yang segera keluar dari sana.

Ia harus mencari kemana Wulan pergi.

Adam begitu kalut. Apa maksud dari semua ini. Kenapa Wulan sangat pandai mempermainkan perasaannya?!

Ia merasa sangat bodoh sekarang.

Adam melajukan mobilnya dengan kecepatan yang tak main-main.

Lelaki itu, ingin bertemu dengan neneknya. Ini pasti ada sangkut pautnya dengan neneknya. Pasti!

"Nenek!" Adam memasuki rumah itu sembari berteriak.

Membuat perempuan paruh bayah, menghampirinya. "Kenapa kau berteriak?! Sopanlah sedikit!"

"Nenek, dimana Wulan?!"

"Wulan?"

"Dia pergi. Dan ini pasti ada sangkut pautnya denganmu nek,"

"Mana nenek tahu Wulan ke mana."

"Jangan membohongiku."

"Untuk apa aku membohongimu, lagipula, bukannya bagus jika Wulan pergi?"

"Bagus kata nenek?"

"Adam, kenapa kau jadi seperti ini. Kau tahu. Wulan sudah melakukan yang terbaik. Kau memang harus berpisah dengannya."

Adam pergi dari sana. Mengabaikan panggilan dari neneknya.

"Argh!" Adam membanting stir mobilnya. "Gue terlalu bodoh. Gue terlalu hanyut dalam perasaan gue, sampai lo permainin perasaan gue seenaknya. Baik, kalau lo maunya gue cari perempuan yang lebih baik dari lo."

"Gue benci pembohong seperti lo Wulan!"

[TAMAT]

MUNGKIN SAMPAI DI SINI. CERITA ADAM DAN WULAN.

MAAF JIKA ENDINGNYA KURANG SREK GITU. SOALNYA AKUTUH MASIH AMATIR NULIS CERITA, DAN JUGA BARU 2 CERITA YANG AKU TAMATIN.

JADI AKU GAK PANDAI GITU BIKIN ENDING.

JANGAN HAPUS DULU, CERITA INI DARI LIBRARY KALIAN. SOALNYA MUNGKIN, AKU BAKAL BIKIN SEQUEL CERITA INI.


TERIMA KASIH, SUDAH MEMBACA CERITAKU.

DON'T FORGET TO FOLLOW ME.

💜

My Childish Bad BoyWhere stories live. Discover now