Chapter Thirty Six : My Guardian Angel

98 3 0
                                    

"Athena, dengar. Gw ingin mengajukan permohonan maaf,"kata Rachel.
"Acc,"kata gw sambil terus berjalan.
"Gimana kalo kita double date sepulang sekolah ?"tanya Rachel.
"Yah, boleh aja kalo lo ga takut digigit Pembohong itu,"jawab gw.
"Baiklah. Tapi di mana ?"tanya Rachel.
"Gw punya pulau dari ortu gw. Kalian mau ?"tawar Albert.
"Deal,"kata gw.
"Deal,"sambut Rachel.
"Pulang nanti, lo suruh Percy ikutin mobil gw,"perintah Albert.
"Sep beres,"kata Rachel.
***
Pelajaran sudah usai. Albert menggenggam tangan gw dan mengajak gw menuju mobilnya. Gw tidak lagi peduli dengan perselingkuhan Perachel. Yang gw peduliin, keselamatan Rachel.
Setelah masuk, kami pun segera berangkat. "Lo ga perlu menghindar dari gw lagi kan ?"tanya Albert sambil nyetir.
"Ga lah, bby,"jawab gw.
"Apa ? Lu manggil gw apa ?"tanyanya jail.
"Bby. Kita kan pacaran,"jawab gw.
"Woah. Makasih,"katanya.
Gw hendak mengganti lagu, tapi tangan Albert tiba-tiba menyentuh tangan gw. Dia menggenggam tangan gw. Dia mengecup tangan gw. Gw merasakan panasnya pipi gw ini. Lalu dia meletakkan tangan gw lagi. Gw mengganti lagu menjadi A Thousand Years.
Albert merapikan rambut gw. OMG hellooowwww ! Aduh ! Gw kok jadi kayak Sisi Latuconsina ? Percy aja ga pernah kayak gitu ! Masa vampir kalah romantis sama manusia yang bisa liat nembus Kabut ? Albert meminggirkan mobilnya. Dia berhenti ? Albert berbalik menghadap gw. Senyuman hangat membuat hati gw luluh lantak. Tiba-tiba dia mendekati gw. Gw memejamkan mata takut kalau dunia akan kiamat saat ini.
He kiss my forehead. With a sweet love. Bukan dengan kebohongan seperti Percy. Rasanya bahkan mungkin lebih baik daripada kiss yang lain. "Eh, anu. Maaf. Gw ga bermaksud cium dahi lu. Aduh gw lancang ya ? Aduh gw minta ma-"
Gw meletakkan jari telunjuk gw di bibirnya, "Psstt. Lo ga lancang kok. Kita pacaran, ingat ?"
Albert tersenyum dan kembali berkendara. Tak lama, kami sampai di sebuah pulau nan indah. Kami turun dari mobil begitu juga Perachel. Kami berlarian menuju pantai. "Gw mau main di laut, ya,"ijin gw. Gw pun segera berenang dengan memakai seragam sekolah.
Percy's POV
Athena lenyap begitu aja. Sekarang tinggal Rachel, Albert, dan gw. "Gimana kalo gw ambil alas piknik ?"tawar Albert.
"Oke."
Albert memanggil seorang pelayan. Setelah diberitahu, pelayan itu segera pergi. Tak lama, pelayan itu datang dengan alas piknik. Kami menggelarnya dan duduk di atasnya.
"Bagaimana menurut kalian ?"tanya Albert.
"Indah,"jawab Rachel.
"Walau suasana hati gw sedang kacau balau, pulau ini mampu menghibur,"jawab gw.
"Terimakasih,"kata Albert.
"Kelapa !"seru Rachel. Segera seorang pelayan datang dengan kelapa yang sudah dibuka. Rachel pun menyeruputnya.
Tiba-tiba kami mendengar suara Athena di tengah laut, "Tolong ! Blubukblubukblubuk... Albert ! Blubuk.. Rachel ! Blubukblubuk... Percy !"
"Gw harus pergi,"kata Albert sambil bangkit berdiri.
"Tunggu ! Biar gw aja yang pergi. Kalian panggil petugas P3K,"kata gw sambil bangkit berdiri.
"Kenapa harus lo ?"tanya Albert.
"Karena sebenernya gw putra Poseidon juga. Demigod juga. Gw bersahabat dengan air. Gw harus pergi,"kata gw sambil berlari melompat ke dalam laut.
Seekor ikan datang mendekat. Dia bicara dalam benak gw. Kamu mencari belahan jiwamu, Athena ?
Ya aku mencarinya. Dimana dia ? kata gw.
Aku akan memandumu, katanya. Dia pun berenang menjauh. Gw pun mengikutinya.
Di sana ada Athena. Gw segera mendekat setelah berterimakasih pada ikan itu. Gw pun membuat gelembung untuk Athena dan gw.
Athena's POV
Ya Tuhan, jangan ijinkan aku pulang sekarang. Aku belum mengakui kalo aku sebenernya masih cinta sama Percy, doa gw.

Gw membuka mata. Percy ada di hadapan gw. Gw bisa bernapas dalam air ! Kita berdua ada di dalam.... gelumbung ? "Percy !"seru gw sambil memeluk Percy. Air mata pun membanjiri pipi gw. "Maafin gw. Gw masih sayang sama lo. Gw cinta sama lo,"isak gw.

"Diam, sayang. Gw juga masih sayang sama lo. Aku cinta sama kamu,"katanya.

"Tapi bagaimana kamu bisa ?"tanya gw sambil memandang sekeliling.

"Aku mau jujur semuanya sama kamu. Aku sebenarnya juga anak Poseidon. Aku juga vampir non vegetarian,"jawabnya.

"Great,"kata gw sambil tersenyum lemah. Akhirnya gelembung naik ke permukaan. He kissed me. Kali ini tidak seperti Albert. Lebih penuh cinta. Sepertinya Albert dan Rachel melihat. Mereka sempat bengong melihat kami. Ada ekspresi cemburu terlukis di wajah mereka. Percy membawa gw melesat.

"Lo gapapa ?"tanya Albert.

"Gapapa,"jawab gw.

"Serius ?"tanya Rachel.

"Iya,"jawab gw.

"Demi kebahagiaan lo, gw mau kita putus. Gw mau rencana itu batal aja. Gw mau liat lo bahagia sama Percy,"kata Albert tiba-tiba.

"Ta... tapi-"

"Demi kebahagiaan kalian, gw melepaskan cinta gw akan Percy terbang ke angkasa. Mulai sekarang, ga akan ada lagi cinta itu,"kata Rachel.

"Serius ?"tanya Percy.

"Serius."

Gw dan Percy berpelukan. Kami pun tersadar kalau mereka masih cemburu. Kami pun melepas pelukan kami, dan berpelukan bersama mereka.

"Lo adalah pacar terbaik, Albert,"kata gw.

"Lo juga, Thena,"katanya.

"Lo adalah teman yang menyebalkan, Rachel,"gerutu gw.

"Mang iye. Sori ya,"kata Rachel.

"Keykey,"kata gw. "Kamu adalah soulmate terbaik gw, Perseus."

"Kamu juga, Athena,"kata Percy.

What a great day !

Minta vomments ya.. Jangan jadi silent readers.
Copyright © 2014 by ValerieMegan

Arduous LoveWhere stories live. Discover now