Chapter Thirty Three : Ampun dah ah ah ah

131 4 0
                                    

"Athena !"panggil gw.

"Hey, bro. Lu ngapain teriak-teriak manggil nama sahabat gw ?"tanya seseorang sambil menepuk pundak gw. Gw pun menengok. Seorang cowok.

"Eh, ehm, uh, uhm, ah, ahm-"

"Napa lo ? Gw Newt,"katanya. "Dan, itu Thomas !"serunya saat melihat seorang cowok melintas. "Thomas, sini !"panggilnya.

Cowok itu pun mendekat. "Kenapa ?"

"Jadi gimana ?"tanya Newt pada gw.

"Anu, tadi gatau kenapa tiba-tiba Athena pergi begitu aja setelah kami berleha-leha di taman sekolah,"jawab gw. Gw mengatur kalimat yang pas. Gw yakin mereka pasti gatau apa-apa tentang Athena.

"Ooh, lagian elu sih. Orang dia kan pacarnya Perseus. Masa lu deketin,"tegur Thomas.

"Ya kaburlah dia,"sambung seorang cowok yang baru datang.

"Nah, kalo ini namanya Maurice. Dia ex nya Athena,"kata Newt.

"Gw Albert,"kata gw. Lalu gw pun ngeluyur mengejar Athena.

Sampai di kelas, seisi kelas sedang bermesraan dengan pasangannya masing-masing. Rasanya gw juga tertarik. Apa Athena sedang mengendalikan emosi ? Tapi kenapa harus romance ? Sedangkan dia sendiri lagi gegana.

Dia menatap ke luar jendela. Seperti berusaha tidak melihat sesuatu... atau mungkin seseorang. Gw menyapu bersih penglihatan gw ke seisi kelas. Rupanya Perachel sedang bermesraan. Pantas.

"Thena,"panggil gw sambil berlarian menghampirinya.

"Mundur !"serunya. Gw tetap maju. Tiba-tiba dia mengarahkan tangannya dengan bola kristal air bening ke gw. Gw pun terlempar ke belakang. "Sudah gw bilang."

"Tapi-"

Dia mengangkat tangannya dan meja-meja serta kursi-kursi terangkat dan mengarah ke gw. Tapi Percy melesat begitu cepatnya dan menjatuhkan benda-benda itu dengan sihirnya. "Tahan, Thena ! Tahan !"perintahnya.

"Kenapa ?"tuntutnya.

"Lo ga boleh mencelakai pacar lo sendiri !"seru Percy.

Athena jatuh berlutut. Dia terlihat lemas. Mungkin sihir yang dia keluarkan membuat tenaganya terkuras habis. "G... gw ga mungkin mencelakai orang,"katanya.

Gw berlari hendak memeluknya. Tapi matanya berubah topaz. Warna mata keluarga Cullen. Aduh. Apa dia mau gigit gw ? Gw pun menghentikan langkah gw.

"Percy ! Matanya !"seru gw.

"Dia... dia ga mungkin ! Dia ga mungkin !"kata Percy tak percaya.

"Dia ga mungkin apa, Percy ?"tuntut gw.

"Bawa dia ke ruang UKS !"perintah Rachel.

"Tapi mereka akan lihat lo melesat ! Dan semua kejadian tadi !"kata gw.

"Kabut,"kata Percy. Dia pun melesat menggendong Athena. Rachel dan gw mengejarnya.

Akhirnya kami sampai di ruang UKS. Gw dan Rachel masuk ruangan saat Percy kiss Athena. Dia terisak. Sepertinya keadaan Athena benar-benar sudah meremukkannya.

"Apa yang terjadi padanya ?"tanya gw.

"Eh maaf gw kiss pacar lo. Ge ga seharusnya,"mohon Percy.

"Gapapa. Dia kenapa ?"tanya gw.

"Dia akan mati. Dia dikutuk oleh Hecate karena telah berani-beraninya menggunakan sihir. Padahal orangtuanya adalah Athena,"jawab Rachel.

"Ini semua karena lo, Percy ! Lo bikin dia sakit hati !"kata gw sambil mencengkram kerah baju Percy.

Percy ganti mencengkram kerah baju gw, "Lo kira gw mau ngeliat dia sekarat kayak gini, hah ? Gw cinta sama dia."

Gw melepaskan cengkramannya dan merapikan baju gw. "Kenapa lo kiss Rachel ?"

"Cukup ! Hanya ada satu cara,"kata Rachel.

"Apa ?"tanya gw.

"Apapun akan gw lakukan demi Athena,"kata Percy.

"Itu adalah..."

Minta vomments ya.. Jangan jadi silent readers.

Copyright © 2014 by ValerieMegan

Arduous LoveWhere stories live. Discover now