Chapter Seven : Book Shop In Love

204 9 0
                                    

Kami memasuki mobil Percy. Gw pun duduk di kursi depan. Percy pun menyetir mobilnya. Tiba-tiba tangan gw terasa hangat. Gw pun melihat tangan gw. Lalu gw melihat Percy. Dia tersenyum. "Kenapa ?"tanyanya.

"Gapapa. Gw kirain apa. Taunya tangan lo,"kata gw.

"Kita udah sampe,"kata Percy sambil mematikan mesin mobilnya.

"Cepet banget,"gerutu gw.

"Kenapa ? Mau lama-lamaan sama gw di mobil ?"ledek Percy.

"Ya kagak sih,"kata gw.

"Ga ? Tapi kok blushing ? Hayo ?"goda Percy.

"Apaan sih,"tawa gw. "Udah ah. Ayo turun,"ajak gw. Kami pun keluar dari mobil dan masuk ke dalam toko buku.

"Kita pisah ya. Entar ketemu di kasir,"kata Percy.

"Oke,"kata gw. Gw pun pergi ke bagian fiksi remaja. Gw mengambil 4 seri The Maze Runner. Gw berlanjut ke area Percy Jackson and the Olympians. Saat gw menarik keluar buku Titan's Curse, "Astaga, Percy. Ternyata lo ada di balik buku ini."

"Bisa gitu yah ?"tawanya.

"Nothing's impossible,"kata gw.

"Jodoh kali,"katanya.

"Aah lu mah. Gw jadi blushing lagi kan,"protes gw.

"Aah, biar kata gw ga bisa baca pikiran orang, gw tau kalo sebenernya lo suka kan sama gw ? Ya ga ya dong ya sih ?"katanya sambil mencolek dagu gw melalui rak buku.

"Iih lu mah. Udah dihalangin sama rak buku masih aja bisa godain gw,"ejek gw.

"Yang namanya cinta itu, ga ada yang bisa ngalangin,"katanya.

"Lo geer banget kalo gw juga suka sama lo,"kata gw.

"Dari blushing sampe bela-belain nemenin gw ke toko buku. Walaupun dihalangin Marison,"katanya.

"Aish. Terserah apa kata lo deh,"kata gw nyerah.

"Terserah apa kata gw ? Berarti kalo gw ngeklaim lo sebagai cewek gw, lo nurut juga dong ?"godanya.

"Ya ga gitu. Masa kita backstreet ? Kan gw udah punya pacar,"kata gw.

"Bomat. Lo udah ambil buku ?"tanyanya.

"Udah. Lo ?"tanya gw.

"Udah. Yawdah, ayo bayar,"katanya.

"Oke,"kata gw. Padahal gw masih pengen lebih lama lagi. Ups. Kami pun bayar, dan pulang. Tentu saja Percy mengantar gw pulang.

"Lo manis banget sih,"katanya saat kami ada di depan rumah gw, di dalam mobil.

"Makasih. Lo juga,"kata gw.

"Eeciee,"katanya.

"Yah yah. Blushing lagi,"gerutu gw.

"Mau di kemanain tuh si Marison ?"tanyanya.

"Di... aah, bomat. Btw, makasih ya,"kata gw.

"Sama-sama,"katanya. Gw pun membuka pintu mobilnya. "Tunggu,"katanya sambil menahan tangan gw.

Gw membalikkan badan, "Ap-" Belum sempat gw berkata, satu ciuman manisnya mendarat di dahi gw. Anjay.

"Maaf. Refleks,"mohonnya.

"No problem,"kata gw.

"Gapapa ? Kan gw bukan cowok lo,"katanya.

"Aish,"keluh gw.

"Satu kali lagi,"katanya.

"Wa-"

Anjay ! Dia cium dahi gw lagi ! Dia bikin gw ngefly. Dia bukan cowok gw. Tapi dia cium gw duluan daripada cowok gw sendiri. Hati gw berasa lebih bahagia sama dia daripada sama cowok gw sendiri. Sebenernya siapa sih yang gw cinta ? Marison atau Percy ?

"Udah sana pulang. Ga capek apa tuh muka blushing mulu daritadi ?"tanya Percy.

"Iya,"kata gw sambil turun dari mobilnya.

"Bye, Sayang,"katanya.

"Ampun deh,"kata gw. Dia pun berlalu. Gw pun masuk ke dalam rumah. "ANJAY !"

Minta vomments ya.. Jangan jadi silent readers.

Copyright © 2014 by ValerieMegan

Arduous LoveWhere stories live. Discover now