Chapter Five : Flashback

241 9 0
                                    

"Ciee ada yang jadian,"ledek Renesmee.

"Kalian ini berisik banget sih ! Kalo mau pacaran, jangan di sini !"marah cowok itu. Kini cowok itu sudah berada di hadapan gw. Ya, gw berada di antar 2 cowok yang bikin gw deg-degan.

"Lo kenapa sih sewot banget ?! Lo sedih gara-gara ga punya cewek ? Apa karena peristiwa kecelakaan pesawat itu ?"tanya gw.

"Kok lo bisa tau ?"tanyanya marah. Sangat marah.

"Lo mau tau kenapa gw bisa tau ? Sini tangan lo,"kata gw sambil mengambil tangannya. "Biar gw kasih tau gimana gw bisa tau tentang masa lalu lo."

Gw memalingkan wajah gw. Itu sudah otomatis. Gw mulai melihat masa lalu. Lagi-lagi peristiwa yang sama. Tapi kali ini gw mendengar suara cowok itu meneriakkan nama Marley Rossum saat ia sedang berada di samping seorang cewek di rumah sakit. Dan juga mesin detak jantung yang berbunyi nyaring dengan garis grafik yang lurus. Gw pun melepaskan tangannya.

"Apa yang lo liat ? Gw jadi pengen tau,"katanya dengan nada bergetar takut.

"Marley Rossum,"kata gw.

"Cukup !"teriaknya.

"Meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan pesawat,"lanjut gw.

"Cukup !"suaranya mulai terdengar seperti seorang yang sedang menangis.

"Cewek yang bikin lo menutup hati lo untuk cewek lain yang berbondong-bondong datang kepada lo,"kata gw menyelesaikan paragraf gw.

"Cukup ! Gw bilang 'cukup' ! Lo ga berhak menyalahkan sikap gw yang dingin kepadanya ! Dia itu sempurna !"isaknya.

"Terlalu sempurna. Sampai-sampai membuat lo jealous kepada semua pasangan. Dan benci kepada semua cewek,"kata gw.

"Lo ga boleh bilang kayak gitu !"isaknya.

"Pada hal lo juga suka kan sama gw,"kata gw setelah membaca pikirannya.

"Kok lo tau ?"tanyanya.

"Jadi bener ?"tanya gw.

"I.. iya. Tapi gimana bisa ?"tanyanya.

"Pikiran lo. Penuh dengan gw. Penuh dengan penyesalan lo karena telah bersikap dingin kepada gw. Penyesalan lo karena Marison telah lebih dulu menyatakan cintanya kepada gw,"jawab gw.

"Lo ini sebenernya siapa sih ? Lo tau semuanya tentang gw. Dan memang iya, itu yang gw pikirin,"akunya. "Apa lo demigod ?"tanyanya berbisik di telinga gw.

Marison langsung memisahkan kami, "Lo jangan deket-deket cewek gw !"

"Awas, Marison !"perintah gw. Gw berbisik di telinga cowok itu, "Gw bukan demigod."

"Lo keturunan Yunani yang memiliki banyak kelebihan itu ya ?"bisiknya.

"Iya. Kok lo tau ?"bisik gw.

"Gw juga keturunan Yunani. Hanya saja gw ga seberuntung lo yang memiliki banyak kelebihan. Gw, Perseus Jackson. Nama Inggris gw, Percy Jackson,"bisiknya.

"Nama Yunani gw, Athena Aphrodite Baker. Nama Inggris gw, Aletha Thenaxis Baker,"bisik gw.

"Cowok lo tau ?"bisiknya.

"Dia tau nama asli gw. Tapi dia ga tau soal kelebihan gw,"bisik gw.

"Ok then. Tapi satu hal yang harus lo tau. Lo udah gantiin posisi Marley di hati gw. Cinta gw ke lo ga akan lekang oleh waktu dan Marison,"bisiknya.

OMG hellooowww ! Muka gw panas.

"Akhem. Udah bisik-sisiknya ? Ada pacarnya loh di sini. Pake blushing segala lagi,"sindir Marison yang sedang berdiri dengan kedua tangan dilipat di depan dada. Juga dengan wajah kesal dan cemburu.

"Iye udah,"kata gw sambil menghampiri Marison.

"Bye, My Baby Honey Aletha,"kata Percy.

OMG hellooowwww ! Gw blushing lagi. Lebih berat daripada blushing gara-gara Marison. Untung aja ga ada yang liat. Phew.

"'My Baby Honey Aletha' ?"tanya Marison saat kami udah duduk lagi.

"Udahlah, jangan dipikirin. Yang penting kan, gw sayang sama lo,"kata gw mengalihkan pembicaraannya.

"Iya deh,"katanya sambil mencubit ujung hidung gw.

"Iih,"kata gw. Gw mencoba membaca pikiran Percy. Perseus aja deh. Ciee cemburu.

Minta vomments ya.. Jangan jadi silent readers.

Copyright © 2014 by ValerieMegan

Arduous LoveWhere stories live. Discover now