"Ada urusan bentar"

"Eum nak, ikut mamah sebentar yu"

Gua mengernyitkan kening dan mamah membawa gua ke dapur.

"Ada apaan si mah?"

"Kamu liat gadis disamping temen papah kamu tadi?"

Gua ga sadar ada gadis tadi.

"Aidan ga tau"

"Ya pokoknya ada, intinya kamu ajak dia jalan jalan ya"

"Hah?! Mamah apaan sih? Aku ada urusan mah" suara gua mungkin bisa terdengar sampe ruang tamu.

"Ssssttt!! Kecilin suara kamu!"

"Lagian kenapa mesti aidan sih?"

"Aidan tolongin mamah ya, ini demi perusahaan papah kamu"

"Mamah sama papah selalu aja gitu, bisnis yang di pentingin"

"Aidan, mamah sama papah cuma mau yang terb...."

"Apa? Terbaik buat aku? Itu bukan terbaik namanya mah. Itu pemaksaan!"

Gua hendak pergi namun mamah mencekal pergelangan tangan gua.

"Aidan dengerin mamah!"

"Apa lagi si mah? Aidan ada urusan"

"Kamu ajak dia jalan jalan atau ga, kamu ga boleh keluar selama seminggu!"

"Mamah ngancem aku?"

"Terserah kamu! Keputusan ada di tangan kamu!"

Akhirnya mamah pun pergi dari dapur. Gimana urusan gua sama alana nantinya?

Gua pun akhirnya memberanikan diri ke ruang tamu lagi.

Disana mamah menatap gua seakan gua harus menerima tawarannya tadi.

Gua menoleh ke arah gadis yang kini tengah tertunduk dan gua ga kenal dia siapa.

"Sayang tuh pangerannya udah dateng" temennya papah memeberisiki anaknya.

Gadis itu pun mendongak dan gua kaget ternyata dia....Helena?

"Helena?"

Helena hanya ngasih senyum tipis ke gua sedangkan gua kaget ternyata selama ini bokap gua temenan ama bokap dia.

"Loh? Kalian saling kenal?" Mamah tiba tiba menghampiri gua.

"Dia adek kelas aidan" ucap gua dengan datar.

"Oalah, bagus dong. Jadi dekatnya cepet" mamah tersenyum ke arah Helena.

"Maksud mamah apa?" Nada gua tetep datar.

"Eh, gapapa. Yaudah kalian jalan jalan gih, biar makin deket" mamah menatap mata gua dengan tatapan ancamannya.

Gua memutar mata malas dan akhirnya menyetujuinya. Mamah gua pun tersenyum dengan penuh kemenangan.

***

ALANA (COMPLETED)Where stories live. Discover now