Bab. 17

4.2K 364 5
                                    

[Kekaisaran Xiang]

"Yang Mulia..."

Yu Po Shan tengah tersenyum senang ketika Permaisurinya tiba-tiba saja datang dan sepertinya nampak kesal, menghampirinya.

"Permaisuri, ada apa?", Yu Po Shan dengan engan bertanya.

Permaisuri Xiang cemberut dan berhenti untuk memberikan penghormatannya dengan tidak senang, segera setelah Yu Po Shan mempersilahkannya untuk bangun barulah dengan cepat dia berjalan menaikki tangga singgasana dan berjalan memutari meja hingga sampai di samping Yu Po Shan kemudian mengenggam lengannya dengan erat.

"Yang Mulia, apa anda akan mengangkat gadis bermarga Lu itu sebagai selir baru?",

Yu Po Shan mengernyit, "Kau mendengar omong kosong itu darimana?",

"Saya---saya mendengar dari para pelayan bahwa anda---anda bertemu dengan nona Lu itu!",

Yu Po Shan tertawa, "Aiyo, kesayanganku sepertinya cemburu hm...?"

Permaisuri Xiang segera tersipu, memukul ringan lengan Yu Po Shan dan berbaring di dadanya.

"Itu hanya perkataan yang tidak perlu di dengarkan, aku sudah mempunyaimu untuk apa selir baru...?", Untuk saat ini saja, Yu Po Shan tertawa licik di dalam pikirannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sebelumnya,

"Saya memberi hormat kepada Yang Mulia...", Lu Ming Ya baru tiba di istana, untuk bertemu Yu Po Shan secara rahasia.

Yu Po Shan telah menunggu, melihat kedatangan Lu Ming Ya dan melihat secara dekat dia merasa bahwa Lu Ming Ya benar-benar tidak buruk dan tidak jauh berbeda dengan selir-selirnya.

"Nona Lu, Apakah sudah memikirkan permintaan yang ingin aku kabulkan untukmu...?", Yu Po Shan berjalan mendekat kearah Lu Ming Ya, memutari gadis itu dan mengamati setiap jengkal tubuh Lu Ming Ya. 

Mendapat tatapan intens seperti itu membuat Lu Ming Ya merasa gelisah dan tidak nyaman berada di dekat Yu Po Shan, namun demi mendapatkan keinginannya perasaan ini dapat dia tahan untuk sementara ini. 

"Yang Mulia, Seperti yang anda ketahui. Saya dan Tuan muda Ding adalah sahabat sejak kecil, kami saling mencintai tapi---anda menikahkan putri Cu kepadanya membuat tuan muda Ding dan saya harus melepaskan perasaan satu sama lain...", Lu Ming Ya segera berlutut di hadapan Yu Po Shan, meneteskan air mata.

Melihatnya menangis, Yu Po Shan diam-diam tersenyum licik. Dia tau jika Lu Ming Ya hanya mencoba untuk bertingkah seakan telah mengalami ketidak adilan, tapi yang sebenarnya dia inginkan hanyalah pengaruh kuasa darinya untuk membiarkannya dapat bersama dengan Ding Jian Rui. Tentu saja Yu Po Shan tidak akan semudah itu mengabulkan permintaan Lu Ming Ya, jika gadis ini ingin memanfaatkan dirinya maka dia akan memanfaatkannya juga.

"Benarkah?", Yu Po Shan pura-pura terkejut,  mendekati Lu Ming Ya dan membantunya bangun. "Kalau begitu ini adalah kesalahanku, Telah membuat hubungan diantara kalian berdua menjadi retak. Sebaiknya, apa yang harus ku lakukan untuk menebus kesalahan ini?"

Lu Ming Ya sekilas tersenyum, kepalanya yang tertunduk segera mendongak menatap keatas. Dia dapat melihat bahwa Yu Po Shan memandanginya dengan tatapan binggung, lebih tepatnya pura-pura menjadi binggung. Namun hal itu tidak diketahui oleh Lu Ming Ya karna perempuan itu terlalu senang dengan lancarnya rencana yang telah dia siapkan.

Dengan pelan dia berkata : "Yang Mulia, Ming Ya seumur hidup tidak meminta apapun dari anda---hanya sebuah restu untuk menikah dengan tuan muda Ding saja..."

Yu Po Shan dengan gerakan lembut mengusap dagunya, Memandangi Lu Ming Ya sejenak.

"Menikah dengan Jendral Ding tidaklah masalah, tapi apa kau bersedia menjadi seorang selir? Bagaimanapun jendral Ding telah menikah dengan putri Cu, Untuk menjadi istri pertama adalah hal yang tidak mungkin..."

Lu Ming Ya mengangguk dengan penuh antusias, meski dia merasa tidak senang dengan posisi sebagai selir sekalipun namun jika ada kesempatan bersama dengan Ding Jian Rui maka dia bersedia. Masalah menjadi istri pertama adalah hal kecil baginya, setelah menikah dengan Ding Jian Rui dan merebut kembali hatinya maka posisi itu akan dengan mudah dia dapatkan dari Meng Xiang Jia.

"Baiklah, akan ku pertimbangkan. Kembalilah terlebih dahulu, tapi pastikan jendral Ding tidak mengetahui hal ini sebelum aku memutuskannya...", Tutur Yu Po Shan seraya berbalik dan melambaikan tangannya untuk membiarkan Lu Ming Ya pergi.

Kepergian Lu Ming Ya begitu cepat, hingga Yu Po Shan merasa geli melihatnya. Ketika itu, Kasim kepercayaannya menghampirinya dan berkata : "Yang Mulia yakin untuk mengabulkan permintaan nona Lu...?"

"Tentu saja tidak semudah itu, Aku tau jika sekarang ini Ding Jian Rui telah memberikan seluruh hatinya kepada Xiang Jia. Untuk itu aku yakin jika Ding Jian Rui akan menolak keputusan ini, jika nanti dia menolak maka kita anggap sebagai pemberontakan terhadap perintahku dan menjatuhkan hukuman eksekusi ditempat seluruh keluarganya. Ketika itu tiba, Keluarga Ding akan hancur serta Xiang Jia akan menjadi milikku juga Lu Ming Ya---gadis naif itu jelas akan mencariku jika sampai Ding Jian Rui benar-benar mati. Karna gadis seperti Lu Ming Ya memang begitu, Mencintai dan terobsesi dengan pria yang memiliki kekuasaan...",
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[Kediaman Ding]

"Jian Rui...",

"Hmm..?",

"Apa kau tidak memiliki kegiatan lain?",

Ding Jian Rui mengeleng.

"Kau seharian mengangguku, hati-hati nanti kau akan dimarahi oleh ayah dan kakek. Pekerjaanmu bagaimana..?", Meng Xiang Jia sedikit merasa mual dan menutup mulutnya dengan tangan kiri sementara tangan kanannya mengusap perutnya.

Ding Jian Rui meletakkan mangkuk sup ditangannya dan mengambil sebuah kantong kecil, ketika dibuka aroma manis menenuhi penciuman Meng Xiang Jia.

"Makan ini...", Ding Jian Rui menyuapkan sebuah manisan kedalam mulut Meng Xiang Jia, itu adalah permen buah plum dengan sedikit rasa asam dan manis. "Ibu yang memberitahuku jika memakan ini akan mengurangi rasa mualmu, bagaimana...?"

Meng Xiang Jia mengangguk, "Sudah lebih baik, Tapi Jian Rui---kau benar-benar tidak boleh terus berada disini seharian. Kau harus pergi keluar juga, jika tidak orang-orang akan berpikiran bahwa kau adalah seorang pemalas dan takut pada istri!",

"Takut istri?", Ding Jian Rui tertawa dengan lepas, "Xiang Jia, aku bagaimana mungkin takut kepadamu...?"

"Apa?!"

"Maksudku, Aku tidak takut padamu tapi menghormatimu sebagai seorang istri. Ditambah, aku akan menjadi seorang ayah untuk pertama kalinya jadi tidak ada salahnya jika aku ingin menemani istriku ini bukan?",

Meng Xiang Jia mendengus, tidak percaya jika Ding Jian Rui bisa bermulut manis.

"Anggap kau pandai bicara!"

Tbc.

[COMPLETED] Only Married JiāngjūnWhere stories live. Discover now