Bab. 16

4.4K 391 10
                                    

Hidup benar-benar tidak bisa di prediksikan, Meng Xiang Jia tengah duduk bersantai ketika dia mulai membayangkan bagaimana masa depannya kelak. Tidak lupa, bayangan masa lalu juga sempat melintas dipikirannya. Membayangkan bagaimana dia akan menghabiskan sisa hidupnya bersama Ding Jian Rui, pria yang merenggut semuanya dari dirinya.

Sumber masalah sebenarnya adalah pada Yu Po Shan, Meng Xiang Jia menyadari bahwa semua orang dibuat menjadi kambing hitam oleh Kaisar itu. Meng Xiang Jia tidak memiliki niat lagi untuk membenci Ding Jian Rui, tapi dendamnya kepada Yu Po Shan tidak akan hilang begitu saja.

"Kakak Jian Rui, tunggu aku---",

Dari kejauhan, suara manja Lu Ming Ya terdengar begitu menjengkelkan bagi Meng Xiang Jia.

"Xiang Jia...", Ding Jian Rui jelas mengabaikan Lu Ming Ya dan terus berjalan hingga dia mencapai tempat dimana Meng Xiang Jia berada. "Aku membawakan makanan yang kau inginkan..."

Ding Jian Rui segera menyodorkan bungkusan ditangannya, membiarkan Meng Xiang Jia meraih dan membukanya dengan semangat. Melihat pasangan di depannya bermesraan, Lu Ming Ya mendengus dan dalam hati menahan cemburu yang tinggi. Berbalik, kemudian melangkah pergi meninggalkan tempat itu. Namun, sepertinya Ding Jian Yu tidak mengijinkannya pergi tanpa menganggunya.

"Yo, Lihat? Betapa serasinya kakak dan kakak ipar, Orang lain ingin mencoba menganggu dan menjadi orang ketiga---jangan terlalu berharap!",

Lu Ming Ya dengan jengkel melotot kearah Ding Jian Yu, berkata : "Apa maksudmu?!"

"Maksudku---tidakkah nona Lu dengan mudah bisa mengerti? Segeralah menyerah, juga tidak melihat situasi. Kau sampai kapanpun tidak akan bisa bersama dengan kakakku, Bahkan jika kakak ipar tidak ada akan ada perempuan lain yang menggantikanmu!",

Lu Ming Ya dengan menghentakkan kaki berjalan pergi, meninggalkan Ding Jian Yu yang tersenyum penuh kemenangan. Meremehkan Lu Ming Ya begitu menyenangkan!

Lu Ming Ya semalaman melampiaskan amarahnya, entah itu marah-marah kepada pelayan ataupun melempar barang dengan emosi. Dia tiba-tiba teringat dengan janjinya bersama Yu Po Shan, dimana Yu Po Shan masih berhutang satu permintaan kepadanya.

"Yo, Lihat? Betapa serasinya kakak dan kakak ipar, Orang lain ingin mencoba menganggu dan menjadi orang ketiga---jangan terlalu berharap!",

Lu Ming Ya mengepalkan tangannya, matanya menyipit seiring dengan senyum licik dibibirnya. Kemudian beberapa kata keluar dari mulutnya terdengar seperti bisikan, mengatakan : "Jangan berharap? Menyerah? Terlalu memandang rendah aku, Nona muda pertama Lu!",

"A-Ping!",

"Ya---Ya, Nona...",

"Besok, siapkan kereta kuda untuk pergi ke istana. Kirim seseorang untuk mengirimkan surat kepada Yang Mulia, mengatakan bahwa aku ingin bertemu dengan Yang Mulia besok...",

"Baik!"

Lu Ming Ya menatap kepergian pelayannya dan sekali lagi tersenyum dengan licik, dia tidak sabar untuk menunggu besok.

Kalian tunggu saja!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ding Jian Rui terbangun karna pergerakan di sampingnya, Ketika membuka mata dan melihat bahwa Meng Xiang Jia tidur memunggunginya membuat Ding Jian Rui cemberut. Suara lenguhan terdengar segera setelah Ding Jian Rui melingkarkan lengannya dari belakang hingga memutari perut Meng Xiang Jia yang besar, ada rasa nyaman ketika tubuh kaku Ding Jian Rui menempel pada tubuh bagian belakang Meng Xiang Jia.

"Aku tidak tau apa yang akan terjadi jika takdir tidak mempertemukan kita, Aku tau meminta maaf berapa kalipun---fakta bahwa aku yang telah membunuh orang tua dan adikmu tidak akan berubah. Kata-kata yang pernah ku ucapkan, entah berapa kali menyakiti perasaanmu. Sekarang, memintamu untuk menemaniku seumur hidup takutnya hanya akan menjadikannya sebagai kurungan bagimu...",

[COMPLETED] Only Married JiāngjūnWhere stories live. Discover now